Total Persada & Nusa Raya Cipta Jadi Emiten Konstruksi Dengan Deviden Terbesar
Besaran deviden diukur melalui rasio imbal hasil atas deviden (dividen yield)
Besaran deviden diukur melalui rasio imbal hasil atas deviden (dividen yield)
Bareksa.com - Dua emiten konstruksi swasta yaitu PT Nusa Raya Cipta Tbk (NRCA) dan PT Total Persada Tbk (TOTL) cukup layak dicermati investor karena memiliki imbal hasil deviden yang tinggi bahkan melebihi emiten konstruksi BUMN seperti PT PP Tbk (PTPP), PT Adhi Karya Tbk (ADHI), PT Waskita Karya Tbk (WSKT) dan PT Wijaya Karya Tbk (WIKA).
NRCA mengumumkan pembagian deviden yang besarannya mencapai 73 persen dari total laba bersih yang didapat pada tahun 2016 lalu. Padahal di tahun 2016, NRCA hanya meraih laba Rp101,1 miliar. Angka ini merosot 49 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Tetapi NRCA masih memegang komitmen dalam membayarkan dividen kepada investornya. Jika dibandingkan dengan harga saham NRCA saat ini, maka imbal hasil atas deviden yang dibayarkan mencapai 6,61 persen -- angka diperoleh dari pembagian deviden Rp30 per saham dengan harga saham Rp545--.
TOTL juga telah memperoleh persetujuan untuk membagikan deviden Rp45 per saham. Jika dibandingkan dengan harga saham hari ini berkisar Rp825 per saham, maka imbal hasil deviden yang diperoleh investor mencapai 5,45 persen.
Promo Terbaru di Bareksa
Dari sisi kinerja keuangan TOTL lebih baik dari NRCA, karena di akhir tahun lalu TOTL masih membukukan kenaikan laba bersih 12,2 persen menjadi Rp210,4 miliar dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya.
Angka imbal hasil deviden dari kedua saham ini jauh lebih besar dari emiten konstruksi lainnya yang rata-rata berada di bawar 2 persen. Padahal PTPP, ADHI, WSKT dan WIKA merupakan emiten konstruksi BUMN yang nilai proyeknya berkali-kali lipat lebih besar dibandingkan dengan TOTL dan NRCA.
Para pelaku pasar umumnya akan cenderung merespon positif emiten yang membagikan deviden tinggi sampai tanggal cum date. Sementara saham NRCA dan TOTL telah menentukan cum date nya pada tanggal 15 Mei 2017 atau senin mendatang. Artinya investor masih berkesempatan untuk memperoleh deviden dari kedua emiten konstruksi tersebut. (np)
Grafik : Perbandingan Dividend Yield Emiten di Sektor Kontruksi
*Berdasarkan harga saham pada saat cum date
*kecuali TOTL & NRCA berdasarkan harga sesi I (12/5)
Sumber : Bareksa.com
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.