Jual Saham BWPT Ke Felda, Peter Sondakh Untung Berapa Triliun?
Transaksi dilakukan melalui crossing di pasar negosiasi senilai Rp6,7 triliun
Transaksi dilakukan melalui crossing di pasar negosiasi senilai Rp6,7 triliun
Bareksa.com -- Perusahaan asal Malaysia, Federal Land Development Authority (Felda) akhirnya secara resmi telah membeli 37 persen saham PT Eagle High Plantation Tbk (BWPT) milik Rajawali Group yang dikendalikan taipan Peter Sondakh. Transaksi ini dikonfirmasi dalam rilis media tertanggal 20 April 2017 yang dikeluarkan oleh anak usaha Felda, FIC Properti Sdn Bhd (FICP) dan BWPT.
Hal tersebut seiring adanya transaksi jumbo di pasar negosiasi pada 18 April 2017. Menurut catatan Bareksa, pada tanggal tersebut terdapat aksi tutup sendiri (crossing). Pembelian dilakukan oleh pihak asing hingga mencapai Rp6,7 triliun di harga Rp576 per lembar. Maybank Kim Eng Securities (ZP) tercatat sebagai pihak pembeli sebanyak 116,6 juta lot atau setara dengan 37 persen total saham beredar BWPT. Dan yang bertindak sebagai pihak penjual ialah Credit Suisse Sekuritas Indonesia (CS) dengan jumlah lot yang sama.
Jika ditilik dari sejarah kepemilikannya, Rajawali Group melalui Rajawali Capital International (RCI) sebelumnya mengakuisisi BWPT melalui skema Penawaran Umum Terbatas (PUT) dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau right issue akhir tahun 2014. Bertindak sebagai pembeli siaga (standby buyer), Rajawali mengambil BWPT dengan harga eksekusi Rp 400 per saham.
Promo Terbaru di Bareksa
Dengan asumsi harga Rp400 per saham pada akhir 2014 dan menjual kepada Felda seharga Rp576 pada April 2017. Berarti Peter Sondakh meraup untung Rp2,05 triliun, ((Rp576 x 116,6 juta lot saham) – (Rp400x 116,6 juta lot saham)) dalam kurun waktu kurang dari 2,5 tahun. Dengan catatan, saat ini Rajawali masih memiliki setengah dari saham BWPT yang diakuisisi akhir 2014 lalu.
Kembali pada aksi korporasi 2,5 tahun lalu, dalam laporan rights issue tersebut, investor publik hanya menyerap 16 persen HMETD atau 4,32 miliar saham. Padahal, publik memiliki hak mengeksekusi sebanyak 8,58 miliar saham dari total 27,02 miliar yang diterbitkan atau 31,75 persen right issue BWPT.
Dalam prospektus rights issue tertanggal 27 November 2014 juga disampaikan bahwa, Rajawali Capital International siap mengeksekusi 15,2 miliar saham atau 56,25 persen. Sebab, tiga pemilik lama BWPT, yakni PT BW Investindo, Credit Suisse AG SG Branch S/A Matacuna Group Limited dan Credit Suisse AG SG Branch S/A Pegasus CP One Limited tak akan mengeksekusi HMETD tersebut. Sehingga, Rajawali Capital akan mengambil hak mereka senilai Rp6,08 triliun.
Dengan tak terserapnya rights issue ini, pembeli siaga menampung 28,3 persen saham BWPT. Total dana yang diraup dalam keseluruhan rights issue sebesar Rp 10,8 triliun. Dan yang harus diserap standby buyer adalah Rp 3,06 triliun pada saat itu.
Aksi korporasi bernilai jumbo tersebut bisa dibilang sebagai akuisisi terbalik atau backdoor listing. Pasalnya, dana hasil rights issue digunakan untuk membeli lahan kelapa sawit yang dimiliki oleh Grup Rajawali. Maka, secara tidak langsung, Rajawali memasukkan aset lahannya ke dalam BWPT sehingga kini memiliki luas lahan terbesar di Indonesia mencapai 320.000 hektare. Transaksi ini pun bisa dianalogikan ibarat uang dari kantong kiri masuk ke kantong kanan. (hm)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,65 | 0,56% | 4,26% | 7,54% | 8,69% | 19,21% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.093,4 | 0,43% | 4,43% | 6,99% | 7,44% | 2,54% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,4 | 0,60% | 3,98% | 7,06% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,45 | 0,53% | 3,89% | 6,66% | 7,38% | 17,02% | 40,39% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.270,42 | 0,81% | 3,88% | 6,54% | 7,20% | 20,19% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.