Bareksa.com - Berikut sejumlah berita korporasi dan pasar modal yang dirangkum dari surat kabar nasional dan keterbukaan informasi publik:

Paket Kebijakan Ekonomi XI

Pemerintah dalam paket kebijakan ekonomi XI memangkas pajak produk Dana Investasi Real Estate (DIRE) menjadi 0,5 persen dari sebelumnya 5 persen. Langkah ini diharapkan lebih menggairahkan bisnis properti karena menjadi alternatif pendanaan selain pinjaman bank dan penerbitan obligasi.

Selain itu, pemerintah juga segera menerbitkan peraturan (PP) tentang insentif dan kemudahan investasi di daerah yang antara lain mengatur penurunan tarif Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) dari maksimum 5 persen menjadi 1 persen untuk aset DIRE. Hal lain yang masuk paket kebijakan ini adalah kredit usaha rakyat berorientasi ekspor (KURBE), pengendalian risiko untuk memperlancar arus barang di pelabuhan dan pengembangan industri farmasi dan alat kesehatan.

PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (UNSP)

Rugi bersih UNSP membengkak seiring dengan penurunan penjualan pada tahun lalu. Rugi bersih tahun berjalan mencapai Rp763,64 miliar, naik dibanding Rp725,11 miliar pada 2014.

Penjualan turun menjadi Rp2,02 triliun dibandingkan Rp2,63 triliun sebelumnya. Penjualan komoditas sawit berkontribusi terbesar yaitu Rp1,5 triliun dan sisanya dari komoditas karet.

PT Waskita Karya Tbk (WSKT)

WSKT berencana melepas kepemilikan saham hingga 40 persen di anak usahanya PT Waskita Beton Precast dengan target dana mencapai Rp4 triliun. Sebanyak 10 persen akan dilepas kepada investor strategis dan 20 - 30 persen akan ditawarkan melalui initial public offering (IPO).

Sejumlah perusahaan swasta dan BUMN dikabarkan berminat menawar saham anak usaha di bidang beton tersebut. Aksi pelepasan saham kepada investor strategis ditargetkan rampung pada semester pertama tahun ini.

PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP)

NISP akan menerbitkan obligasi senilai Rp2 triliun, yang merupakan bagian dalam penawaran umum berkelanjutan (PUB) senilai total Rp8 triliun. Dana dari hasil penerbitan ini akan digunakan untuk pertumbuhan usaha dalam bentuk pemberian kredit.

Obligasi tahap I dari PUB tersebut menawarkan tiga seri dengan tingkat bunga tetap bertenor mulai dari 370 hari hingga 3 tahun. Bunga obligasi dibayarkan setiap tiga bulan sekali. Obligasi dijamin dengan seluruh harta kekayaan perseroan dan terdapat opsi pembelian kembali setelah satu tahun.

PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS)

DMAS mencatatkan laba bersih Rp1,36 triliun tahun lalu, melesat 41,8 persen dari 2014 sebesar Rp964,56 miliar. Alhasil laba per saham naik dari Rp22,23 menjadi Rp29,58. Pertumbuhan kinerja tersebut seiring pertumbuhan pendapatan perseroan 49 persen menjadi Rp2,28 triliun.

Pengembang kawasan industri ini berhasil menjual lahan yang cukup luas kepada tiga investor senilai Rp 1,67 triliun. Mayoritas pendapatan DMAS tahun lalu berasal dari penjualan lahan industri, yakni mencapai Rp2,24 triliun atau 98 persen terhadap total pendapatan. Ini meningkat 180 persen dari Rp 799 miliar pada tahun sebelumnya.