Bareksa.com - Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) memperkirakan harga minyak dunia akan tetap berada dalam kondisi ini dalam sebulan, sebelum kembali naik.

Sekretaris Jenderal OPEC Abdalla Salem El-Badri mengaku cukup sulit untuk memprediksi pergerakan harga minyak, meski optimis harga akan pulih.

"Harga minyak akan tetap rendah hingga sebulan tapi saya yakin harganya akan rebound," katanya dalam World Economic Forum di Davos, Swiss seperti dikutip CNBC, Kamis 22 Januari 2014.

Harga minyak sendiri sudah turun 50 persen semenjak tahun lalu. Jatuhnya harga minyak ini merupakan yang terdalam sejak 2008. Badri mengatakan asosiasinya mengerti betul apa yang sedang terjadi, yaitu adanya kelebihan pasokan di pasar dan permintaan semakin menurun.

"Namun, kita tetap akan menjaga produksi sebagaimana mestinya," katanya.

Kalaupun OPEC harus mengurangi pasokannya, maka menurutnya hal itu harus diikuti oleh produsen minyak non OPEC seperti US Shale. Ia juga menegaskan bahwa OPEC sedang tidak bermain "game of chicken" dengan membiarkan siapa paling kuat untuk tidak memotong produksinya.

Game of chicken sendiri diambil dari permainan dimana dua pengendara mobil akan saling menabrakkan mobilnya. Yang kalah adalah mereka yang membelokkan mobilnya atau keduanya akan mati bersama.

"Keputusan ini adalah keputusan bersama dan disetujui oleh semua menteri. Keputusan ini adalah murni keputusan ekonomi dan tidak menargetkan kepada siapapun. Apapun yang ada dengar selain ini adalah omong kosong,"

Hingga pagi ini harga minyak masih berfluktuasi. Pada pukul 10.45 WIB harga minyak mentah berada di $47,49 per barrel dan minyak jenis Brent dijual di anngka $48,91 per barrel. (hm)