Bareksa Insight : Imbal Hasil Green Sukuk Ritel ST009 Berpotensi Naik Hingga Tahun Depan
BI diproyeksikan masih akan menaikkan suku bunga acuan jadi 5,5% hingga pertengahan tahun depan, sehingga imbal hasil ST009 berpotensi naik jadi 6,9%
BI diproyeksikan masih akan menaikkan suku bunga acuan jadi 5,5% hingga pertengahan tahun depan, sehingga imbal hasil ST009 berpotensi naik jadi 6,9%
Bareksa.com - Pemerintah secara resmi telah meluncurkan Green Sukuk Ritel - Sukuk Tabungan (ST) seri ST009 pada Jumat (11/11/2022) dengan imbal hasil 6,15%. Setelah dipotong pajak, imbal hasil bersih ST009 di level 5,535%. Masa penawaran berlangsung 20 hari hingga 30 November.
Menurut Tim Analis Bareksa, ST009 menarik karena memiliki tambahan selisih (spread) imbal hasil 1,4% dari suku bunga acuan Bank Indonesia yang saat ini di level 4,75%. Di tengah masih adanya tren kenaikan suku bunga acuan ke depannya, Smart Investor berpeluang mendapatkan tambahan imbal hasil hingga tahun depan, karena ST009 memiliki fitur kupon mengambang dengan batas minimal (floating with floor).
BI diproyeksikan masih akan menaikkan suku bunga acuan jadi 5,5% hingga pertengahan tahun depan. Dengan begitu, imbal hasil ST009 berpotensi naik jadi 6,9%. Hingga Senin Pagi (14/11) nilai pemesanan ST009 sudah menembus Rp2,2 triliun, atau sudah merealisasi 73% dari target awal penjualan Rp3 triliun.
Promo Terbaru di Bareksa
Baca juga : Green Sukuk Ritel ST009 Resmi Diluncurkan, Catat 18 Syarat dan Ketentuan Investasinya
Di sisi lain, para pelaku pasar modal pekan ini akan memperhatikan rilis neraca perdagangan Oktober 2022, yang diperkirakan melemah akibat penurunan harga batu bara sebagai komoditas andalan ekspor Indonesia.
Selain itu, pelaku pasar juga menanti pengumuman hasil Rapat Dewan Gubernur BI pekan ini (16-17 November), yang diperkirakan akan menaikkan suku bunga acuan 0,25%.
Pasar saham Tanah Air yang tercermin dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Jumat (11/11/2022) naik 1,76% ke level 7.089,21. Sepekan terakhir, IHSG menguat 0,47%. Berdasarkan data id.investing.com (diakses 11/11/2022 pukul 17.00 WIB) benchmark Obligasi Pemerintah tercatat turun ke level 7,2%.
Lihat juga : Bareksa Insight : Inflasi AS Rendah, Ini 2 Jurus Investasi Agar Cuan Maksimal
Apa yang bisa dilakukan Smart Investor?
Selain peluang cuan menarik investasi di ST009, Tim Analis Bareksa menyarankan agar Smart Investor menerapkan dua jurus berikut agar kinerja investasinya maksimal :
1. Kinerja reksadana saham dan reksadana indeks diprediksi masih akan menguat terbatas, seiring kinerja pasar saham pada hari ini (14/11), setelah kenaikan cukup signifikan Jumat lalu. Faktor utama pendorong kenaikan masih dari saham sektor perbankan dan teknologi. Sebab pasca prediksi kenaikan suku bunga acuan, ke depannya ada peluang penurunan guna mendorong kinerja kredit dan sektor usaha. Kondisi itu membuat peluang investasi di saham sektor perbankan dan teknologi kembali menarik.
2. Kinerja reksadana pendapatan tetap berbasis Obligasi Negara diprediksi akan kembali menguat, seiring kembali menguatnya yield (imbal hasil) Obligasi Pemerintah Amerika Serikat (AS). Smart Investor direkomendasikan untuk masuk berinvestasi secara bertahap di reksadana pendapatan tetap berbasis Surat Berharga Negara (SBN), jika yield mengalami koreksi di level 7,4-7,5% dengan fokus jangka pendek.
Simak juga : Bareksa Insight : Pasar Cermati Inflasi dan Klaim Pengangguran AS, Reksadana Ini Cuan Hingga 16,7%
Beberapa produk reksadana pendapatan tetap, reksadana saham dan reksadana indeks yang bisa dipertimbangkan Smart Investor dengan profil risiko moderat dan agresif ialah sebagai berikut :
Imbal Hasil 3 Tahun (per 11 November 2022)
Reksadana Pendapatan Tetap
Mandiri Investa Dana Syariah : 11,57%
Manulife Obligasi Negara Indonesia II Kelas A : 15,31%
Imbal Hasil Sepanjang Tahun Berjalan (YTD per 11 November 2022)
Reksadana Saham
Bahana Dana Prima : 17,09%
Avrist Ada Saham Blue Safir : 13,43%
Reksadana Indeks
Allianz Sri Kehati : 18,09%
Avrist IDX30 : 9,44%
Baca juga : Bareksa Insight : Upah Buruh RI Naik Tanda Ekonomi Solid, Cuan Reksadana Ini Melejit Hingga 16%
Untuk diketahui, reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.
Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.
Lihat juga : Bareksa Insight : Suku Bunga BI Bisa Naik Jadi 4,5%, Ini Jurus Cuan Buat Investor Reksadana
(Ariyanto Dipo Sucahyo/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.
PT Bareksa Portal Investasi atau Bareksa.com adalah platform e-investasi terintegrasi pertama di Indonesia, yang ditunjuk menjadi mitra distribusi (midis) resmi Kementerian Keuangan untuk penjualan Surat Berharga Negara (SBN) Ritel atau SBN Ritel secara online. Selain proses registrasi dan transaksi sangat cepat dan mudah, Anda juga dapat memantau investasi Anda dari mana saja dan kapan saja.
Bareksa telah mendapatkan penghargaan sebagai midis SBN terbaik selama tiga tahun berturut-turut dari Kementerian Keuangan RI. Penghargaan terbaru yang diterima adalah penghargaan sebagai Midis SUN dengan Kinerja Terbaik 2020 dan Midis SBSN dengan Kinerja Terbaik Kategori Fintech 2021.
Belum memiliki akun Bareksa tetapi ingin berinvestasi di SBN Ritel? Segera daftar melalui aplikasi Bareksa sekarang, gratis hanya dengan menyiapkan KTP dan NPWP (opsional). Bagi yang sudah punya akun Bareksa untuk reksadana, lengkapi data berupa rekening bank untuk mulai membeli SBN Ritel di Bareksa.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.