BeritaArrow iconBareksa NavigatorArrow iconArtikel

Bareksa Insight : Pasar Sambut Positif Bunga Acuan BI Naik, Cuan Reksadana Ini Ciamik

Abdul Malik21 Oktober 2022
Tags:
Bareksa Insight : Pasar Sambut Positif Bunga Acuan BI Naik, Cuan Reksadana Ini Ciamik
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI dihadapan wartawan di gedung BI, Jakarta (18/7/2019). Pasar menyambut positif kenaikan bunga acuan BI, sehingga turut mendongkrak cuan reksadana. (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/hp)

Pelaku pasar menilai BI masih memiliki ruang untuk menaikkan suku bunga acuan hingga ke level 5%

Bareksa.com - Bank Indonesia (20/10/2022), kembali memutuskan menaikan suku bunga acuannya ke level 4,75% atau naik 0,5%. Kenaikan ini masih sesuai dengan ekspektasi pasar yang melihat BI masih memiliki ruang untuk menaikkan suku bunga acuan hingga ke level 5%.

Kenaikan bunga acuan ini salah satunya karena BI berupaya menjaga stabilitas nilai tukar rupiah saat ini. Pasar saham Tanah Air yang tercermin dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merespons positif keputusan BI dan ditutup melonjak 1,75% di level 6.980 (20/10).

Baca juga : Bareksa Insight : Suku Bunga BI Bisa Naik Jadi 4,5%, Ini Jurus Cuan Buat Investor Reksadana

Promo Terbaru di Bareksa

Sementara itu dari pasar obligasi, para investor mulai melakukan price in terhadap keputusan BI dengan yield (imbal hasil) acuan Obligasi Pemerintah ditutup di level 7,508%. Tim Analis Bareksa memperkirakan yield acuan obligasi masih akan melemah hingga akhir tahun, dengan bergerak di rentang 7,5-7,6%.

Lihat juga : Bareksa Insight : Pasar Cermati Potensi Pelemahan Ekonomi China, Ini Strategi Investasi di Reksadana

Apa yang bisa dilakukan Smart Investor?

Mempertimbangkan kenaikan pasar saham menyusul kenaikan suku bunga acuan BI dan potensi pelemahan pasar obligasi, Tim Analis Bareksa menyarankan Smart Investor mencermati 2 hal ini agar cuan investasinya tetap maksimal :

1. Tim Analis Bareksa menilai penguatan yang terjadi di pasar saham saat ini merupakan pembalikan arah sementara, di mana pelaku pasar melihat level IHSG 6.700 - 6.800 merupakan level yang cukup atraktif bagi mereka untuk masuk kembali ke pasar saham.

Rilis laporan keuangan emiten kuartal III 2022 juga akan mempengaruhi pergerakan IHSG hingga pertengahan November mendatang. Smart Investor disarankan untuk mengakumulasi secara bertahap di reksadana berbasis saham, seperti reksadana saham dan reksadana indeks dengan fokus jangka pendek IHSG di level 6.700-6.800. Hal ini mempertimbangkan target konsensus IHSG di akhir 2022 di kisaran 7.300 - 7.500.

2. Tim Analis Bareksa memperkirakan reksadana pendapatan tetap saat ini masih cenderung rawan koreksi, baik untuk yang berbasis obligasi pemerintah maupun korporasi. Smart Investor disarankan untuk masuk ke reksadana pasar uang terlebih dahulu, hingga pasar obligasi lebih stabil.

Simak juga : Bareksa Insight : Investor Cari Peluang dari Penurunan IHSG, Ini Strategi Investasi Reksadana

Beberapa produk reksadana pasar uang, reksadana pendapatan tetap, reksadana saham dan reksadana indeks yang bisa dipertimbangkan Smart Investor dengan profil risiko konservatif, moderat dan agresif ialah sebagai berikut :

Imbal Hasil 3 Tahun (per 20 Oktober 2022)

Reksadana Pasar Uang

Sucorinvest Sharia Money Market Fund : 16,92%
Shinhan Money Market Fund : 13,79%

Imbal Hasil Sepanjang Tahun Berjalan (YTD per 20 Oktober 2022)

Reksadana Indeks

Avrist LQ45 : 8,5%
BNP Paribas IDX Growth30 : 10,16%

Reksadana Saham

Schroder Dana Prestasi Plus : 12,1%
Batavia Dana Saham Syariah : 10,6%

Baca juga : Bareksa Insight : IMF Prediksi Badai Resesi Global, Ini Dampak ke RI dan Kinerja Reksadana

Untuk diketahui, reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.

Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.

Baca juga : Bareksa Insight : Indeks Keyakinan Konsumen Turun, Emas dan Reksadana Ini Prospektif

Investasi Sekarang

(Sigma Kinasih/Ariyanto Dipo Sucahyo/AM)

***

Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store​
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS

DISCLAIMER

Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.


Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua