Bareksa Insight : Investor Cari Peluang dari Penurunan IHSG, Ini Strategi Investasi Reksadana
Pasar saham sudah terkoreksi cukup signifikan dalam beberapa pekan terakhir
Pasar saham sudah terkoreksi cukup signifikan dalam beberapa pekan terakhir
Bareksa.com - Pelaku pasar global dan domestik saat ini melihat penurunan pasar saham merupakan kesempatan bagi mereka untuk melakukan tactical trading (perdagangan taktis) untuk meraih keuntungan. Sebab pasar saham sudah terkoreksi cukup signifikan dalam beberapa pekan terakhir.
Penjualan yang masif akibat bayang-bayang resesi dan tingginya kenaikan suku bunga bank sentral membuat aset berisiko seperti saham banyak dilepas pelaku pasar saat ini.
Lihat juga : Bareksa Insight : Neraca Dagang Bisa Tetap Surplus, ORI022 dan Reksadana Ini Bisa Dipilih
Promo Terbaru di Bareksa
Di dalam negeri, kinerja pasar saham yang tercermin dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin (17/10/2022) sempat menyentuh level psikologisnya di 6.747 dan ditutup menguat di level 6.831. Hal itu menandakan investor melihat level 6.700 merupakan angka yang cukup atraktif bagi mereka untuk dapat kembali masuk ke pasar saham.
Dari pasar obligasi, yield (imbal hasil) obligasi pemerintah kembali menyentuh ke level 7,41% pada perdagangan kemarin. Pelaku pasar masih wait and see (menanti) keputusan Bank Indonesia untuk menaikkan suku bunga acuannya pada Kamis mendatang.
Baca juga : Bareksa Insight : Inflasi AS Tertinggi dalam 40 Tahun, Investasi Cuan di ORI022 dan Reksadana
Apa yang bisa dilakukan Smart Investor?
Di tengah sentimen pelaku pasar yang mulai mencari peluang di pasar saham, Tim Analis Bareksa menyarankan Smart Investor menerapkan tiga strategi ini agar kinerja investasinya bisa maksimal :
1. Smart Investor direkomendasikan untuk dapat masuk secara bertahap di reksadana saham dan reksadana indeks untuk investasi jangka pendek dengan target IHSG di akhir tahun berada di level 7.100-7.200.
2. Kinerja reksadana pendapatan tetap berbasis Obligasi Negara diperkirakan masih akan melanjutkan pelemahan dalam beberapa hari ke depan, sehingga Smart Investor disarankan wait and see untuk masuk ke reksadana pendapatan tetap berbasis Obligasi Negara.
3. Smart Investor bisa kembali mempertimbangkan untuk berinvestasi emas guna meredam fluktuasi dari aset berisiko yang dimiliki saat ini, dengan outlook harga emas global tahun ini diproyeksikan akan berada di USD1.650 hingga US$1.700 per troy ons.
Simak juga : Bareksa Insight : IMF Prediksi Badai Resesi Global, Ini Dampak ke RI dan Kinerja Reksadana
Beberapa produk reksadana saham, reksadana indeks, reksadana pendapatan tetap dan reksadana pasar uang yang bisa dipertimbangkan oleh Smart Investor dengan profil risiko agresif, moderat dan konservatif ialah sebagai berikut :
Imbal Hasil 3 Tahun (per 17 Oktober 2022)
Reksadana Pasar Uang
Capital Money Market Fund : 17,04%
Sucorinvest Sharia Money Market Fund : 16,92%
Imbal Hasil Sepanjang Tahun Berjalan (YTD per 17 Oktober 2022)
Reksadana Pendapatan Tetap
Sucorinvest Sharia Sukuk Fund : 5,32%
MNC Dana Likuid : 6,2%
Imbal Hasil 1 Tahun (per 17 Oktober 2022)
Reksadana Indeks
BNP Paribas Sri Kehati : 8,49%
Allianz SRI KEHATI Index Fund : 8,3%
Reksadana Saham
Sucorinvest Equity Fund : 12,29%
Avrist Ada Saham Blue Safir : 5,56%
Baca juga : Bareksa Insight : IMF Pangkas Proyeksi Ekonomi Global, Ini Jurus Agar Investasi Cuan Terus
Untuk diketahui, reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.
Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.
Baca juga : Bareksa Insight : Harga BBM Naik, Apa yang Harus Dilakukan Investor?
(Sigma Kinasih/Ariyanto Dipo Sucahyo/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.
Fitur Bareksa Emas dikelola oleh PT Bareksa Inovasi Digital, berkerja sama dengan Mitra Emas berizin.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.