Bareksa Insight : Ini 2 Jurus Investasi Agar Tetap Cuan, Jelang Rilis Suku Bunga AS Pekan Depan
The Fed akan melaksanakan Rapat Dewan Gubernur yang terakhir di 2022 pada 13-14 Desember waktu AS
The Fed akan melaksanakan Rapat Dewan Gubernur yang terakhir di 2022 pada 13-14 Desember waktu AS
Bareksa.com - Sikap pelaku pasar terhadap pasar obligasi dalam sepekan terakhir, masih netral karena menanti rilis suku bunga acuan Bank Sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (The Fed) pekan depan. Imbal hasil (yield) acuan Obligasi Negara bergerak di rentang 6,85-7% sepanjang pekan ini dan mendorong kinerja positif dari sejumlah reksadana pendapatan tetap di Bareksa.
The Fed akan melaksanakan Rapat Dewan Gubernur yang terakhir di 2022 pada 13-14 Desember waktu AS. Sepanjang 2022 hingga November, The Fed telah menaikkan suku bunga acuan 375 basis poin atau 3,75% dari sebelumnya 0-0,25% jadi 3,75% hingga 4%. Langkah itu guna meredam lonjakan inflasi di Negara Paman Sam yang tercatat masih di level tinggi yakni 7,7% sepanjang tahun berjalan hingga November.
Baca juga : Bareksa Insight : Sektor Energi Raup Investasi Rp97,5 Triliun, Reksadana Ini Bisa Melambung
Promo Terbaru di Bareksa
Menurut Tim Analis Bareksa, pelaku pasar juga akan cermati rilis angka inflasi AS di tingkat produsen pada hari ini (9/12/2022),yang akan jadi proyeksi inflasi di tingkat konsumen, serta jadi salah satu indikator penting dalam kebijakan suku bunga AS.
Sementara itu, dalam sepekan, pasar saham yang tercermin dari kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sudah turun signifikan dari level 7.000 ke level 6.800, bahkan sempat menyentuh level 6.700 pada Kamis (8/12). Secara teknikal, Tim Analis Bareksa menilai, ketika IHSG sudah turun signifikan, maka selanjutnya akan cenderung bergerak mendatar.
IHSG pada Kamis (8/12/2022) melemah 0,21% ke level 6.804,23. Berdasarkan data id.investing.com (diakses 08/12/2022 pukul 17.00 WIB) benchmark obligasi pemerintah tercatattetap di level 7%.
Lihat juga : Bareksa Insight : Minat Asing di Lelang SBN Meningkat, Cuan Reksadana Ini Bisa Melesat
Rencanakan Investasimu di Reksadana, Klik di Sini
Apa yang Bisa Dilakukan Smart Investor?
Mempertimbangkan sentimen utama pasar ialah menanti rilis suku bunga acuan Bank Sentral AS pekan depan, Tim Analis Bareksa merekomendasikan Smart Investor menerapkan 2 jurus ini agar cuan investasinya tetap maksimal di tengah gejolak pasar :
1. Guna mengantisipasi gejolak di pasar obligasi pada pekan depan, Smart Investor bisa mempertimbangkan untuk diversifikasi investasi ke reksadana pendapatan tetap berbasis obligasi korporasi yang umumnya lebih rendah fluktuasi.
2. IHSG yang berpotensi mendatar pasca turun signifikan, maka Smart Investor disarankan mulai mencermati reksadana saham dan reksadana indeks berbasis saham kapitalisasi besar (big caps) yang harganya sudah mulai terdiskon. Smart Investor bisa mempertimbangkan akumulasi investasi secara bertahap untuk mendapat potensi keuntungan dalam jangka pendek.
Simak juga : Bareksa Insight : Pasar Nantikan Data Cadangan Devisa, Ini Prospek Cuan Reksadana
Ingin Cuan dari Investasi di Reksadana, Klik di Sini
Beberapa produk reksadana pendapatan tetap, reksadana pasar uang, reksadana saham dan reksadana indeks yang bisa dipertimbangkan Smart Investor dengan profil risiko moderat, konservatif dan agresif ialah sebagai berikut :
Imbal Hasil 3 Tahun (per 8 Desember 2022)
Reksadana Pendapatan Tetap
TRIM Dana Tetap 2 : 16,51%
Syailendra Pendapatan Tetap Premium : 29,96%
Reksadana Pasar Uang
Syailendra Dana Kas : 14,62%
TRIM Kas 2 : 12,92%
Imbal Hasil Sepanjang Tahun Berjalan (YTD per 8 Desember 2022)
Reksadana Indeks
Danareksa Indeks Syariah : 6,4%
BNP Paribas IDX Growth30 : 8,89%
Reksadana Saham
Schroder Dana Prestasi : 11,59%
Bahana Primavera Plus : 6,59%
Baca juga : Bareksa Insight : Ekonomi AS di Kuartal III Membaik, Ini Dampak ke IHSG, SBN dan Reksadana
Rencanakan Financial Freedom dengan Investasi di Reksadana, Klik Disini
Untuk diketahui, reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.
Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.
Lihat juga : Bareksa Insight : Suku Bunga BI Bisa Naik Jadi 4,5%, Ini Jurus Cuan Buat Investor Reksadana
(Sigma Kinasih/Ariyanto Dipo Sucahyo/AM)
Segera Investasi di Reksadana Sekarang, Klik di Sini
***
Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,96 | 0,58% | 4,31% | 7,57% | 8,73% | 19,20% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.094,08 | 0,44% | 4,48% | 7,05% | 7,51% | 2,61% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,18 | 0,60% | 3,97% | 7,04% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,13 | 0,53% | 3,89% | 6,64% | 7,38% | 16,99% | 40,43% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.269,81 | 0,81% | 3,87% | 6,51% | 7,19% | 20,23% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.