Bareksa Insight : IHSG Melonjak Kembali ke 7.100, Cuan Reksadana Ini Meroket
Musim rilis kinerja keuangan emiten, serta data ekonomi dalam negeri yang terus bertumbuh jadi pendorong utama kenaikan IHSG
Musim rilis kinerja keuangan emiten, serta data ekonomi dalam negeri yang terus bertumbuh jadi pendorong utama kenaikan IHSG
Bareksa.com - Dalam sebulan terakhir, pasar saham nasional yang tercermin dari kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencetak kinerja positif dengan kenaikan 5,4% hingga kembali ke kisaran level 7.100. IHSG pada 09 Agustus 2022 naik 0,23% ke level 7.102,88,
Menurut analisis Bareksa, musim rilis kinerja keuangan emiten, serta data ekonomi dalam negeri yang terus bertumbuh jadi pendorong utama kenaikan IHSG. Hal ini menjadi daya tarik bagi investor asing untuk memborong saham Tanah Air hingga Rp4.4 triliun sebulan terakhir. Kondisi ini mendongkrak kinerja reksadana saham dan reksadana indeks ikut melesat.
Baca juga : Bareksa Insight : Tesla Teken Kontrak di Indonesia, Cuan Reksadana Ini Bisa Meroket
Promo Terbaru di Bareksa
Senada, pasar obligasi Indonesia juga melanjutkan penguatan dengan imbal hasil (yield) acuan Obligasi Pemerintah Indonesia ditutup di level 7,06%.
Tim Analis Bareksa menilai investor memproyeksikan inflasi Amerika Serikat (AS) bulan Juli 2022 yang akan dirilis nanti malam WIB (10/8/2022) akan melandai di 8,7%. Proyeksi ini karena investor menilai inflasi Negeri Paman Sam telah mencapai puncaknya pada Juni di 9,1%. Artinya, pasar berekspektasi jika kenaikan suku bunga acuan AS berikutnya berpotensi lebih rendah dibandingkan sebelumnya.
Lihat juga : Bareksa Insight Weekly: Investasi Saat Inflasi Tinggi, Reksadana Indeks Ini Cuan 27 Persen Setahun
Apa yang bisa dilakukan investor?
Di tengah sentimen penguatan pasar saham dan obligasi, Tim Analis Bareksa menyarankan investor bisa menerapkan dua strategi ini agar investasinya di reksadana terus meraih cuan :
1. Tim Analis Bareksa memprediksi kinerja reksadana saham dan reksadana indeks masih akan bergerak terbatas hari ini, mengingat pasar saham sudah kembali ke level 7.100. Investor dapat kembali mencermati reksadana saham dan reksadana indeks, jika terdapat penurunan wajar IHSG ke level 6.700 - 6.900.
2. Tim Analis Bareksa juga memperkirakan kinerja reksadana pendapatan tetap hari ini masih akan bergerak terbatas dengan yield acuan Surat Berharga Negara (SBN) diproyeksikan bergerak di level 7,05 - 7,2%. Investor masih bisa mencermati reksadana pendapatan tetap berbasis obligasi korporasi, hingga kenaikan suku bunga acuan berikutnya.
Simak juga : Bareksa Insight : Pasar Optimistis RI Jauh dari Resesi, Investor Bisa Pakai Strategi Investasi Ini
Beberapa produk reksadana saham, reksadana indeks dan reksadana pendapatan tetap yang bisa dipertimbangkan oleh investor dengan profil risiko agresif dan moderat ialah sebagai berikut :
Imbal Hasil 1 Tahun (per 9 Agustus 2022)
Reksadana Indeks
BNP Paribas Sri Kehati : 30,32%
Syailendra MSCI Indonesia Value Index Fund Kelas A : 24,41%
Reksadana Saham
Sucorinvest Maxi Fund : 22,42%
Schroder Dana Prestasi Plus : 19,87%
Imbal Hasil Sepanjang Tahun Berjalan (YTD per 9 Agustus 2022)
Reksadana Pendapatan Tetap
Sucorinvest Sharia Sukuk Fund : 4,24%
Syailendra Pendapatan Tetap Premium : 5,26%
Lihat juga : Bareksa Insight : Pasar Wait and See Data Ekonomi, Investor Bisa Terapkan Strategi Ini
Untuk diketahui, reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.
Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.
Baca juga : Bareksa Insight : IMF Nilai Indonesia Aman dari Resesi, Potensi Cuan Reksadana Ini
(Sigma Kinasih/Ariyanto Dipo Sucahyo/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.