Bareksa Insight : Asing Borong Saham RI, Dorong Cuan Reksadana Ini Melesat
Investor asing memborong sejumlah saham sektor perbankan, infrastruktur, serta konsumer non siklikal
Investor asing memborong sejumlah saham sektor perbankan, infrastruktur, serta konsumer non siklikal
Bareksa.com - Mengawali perdagangan pada Agustus 2022, pasar saham nasional yang tercermin dari kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) cenderung bergerak mendatar dengan kenaikan terbatas.
Menurut analisis Bareksa, kenaikan terbatas itu seiring kembali masuknya investor asing ke pasar saham Tanah Air kemarin sekitar Rp902 miliar. Asing memborong sejumlah saham sektor perbankan, infrastruktur, serta konsumer non siklikal. Mayoritas reksadana berbasis sektor tersebut turut mengalami kenaikan.
Musim rilis kinerja emiten serta angka manufaktur Indonesia yang masih ekspansif bulan Juli juga ikut mendorong kenaikan IHSG.
Promo Terbaru di Bareksa
Baca juga : Bareksa Insight : Pasar Saham Positif di Bulan Juli, Lambungkan Cuan Reksadana Ini
Sementara itu, meski inflasi bulan Juli 2022 dilaporkan lebih tinggi dibandingkan perkiraan, mayoritas reksadana pendapatan tetap di Bareksa masih mengalami kenaikan terbatas.
Analisis Bareksa menilai penurunan imbal hasil (yield) acuan obligasi sejumlah negara maju, seiring menurunnya potensi kenaikan agresif suku bunga acuan Bank Sentral Amerika Serikat (AS). Hal ini diproyeksikan dapat meredam aliran dana asing keluar dari pasar obligasi negara berkembang, termasuk Indonesia.
IHSG pada 01 Agustus 2022 naik 0,25% ke level 6.968,78. Berdasarkan data id.investing.com (diakses 01/08/2022 pukul 17.00 WIB) benchmark obligasi pemerintah tercatat turun di level 7,2% pada 01 Agustus 2022.
Lihat juga : Bareksa Insight : Ekonomi AS Kuartal II Negatif Lagi, Reksadana Ini Masih Cuan Hingga 30%
Apa yang bisa dilakukan Investor?
Seiring kenaikan di pasar saham dan mulai meredanya tekanan di pasar obligasi, Tim Analis Bareksa menyarankan agar investor menerapkan 2 strategi ini agar investasinya di reksadana tetap optimal :
1. Untuk saat ini, target IHSG menurut konsensus diproyeksikan dapat mencapai level 7.300 – 7.500 hingga akhir tahun 2022. Sementara itu, level menarik yang dapat dipertimbangkan investor untuk akumulasi investasi secara bertahap di reksadana berbasis saham adalah di kisaran level IHSG 6/700 – 6.500.
2. Hari ini, pemerintah akan kembali melakukan lelang Obligasi Negara (SBN) dan diproyeksikan dapat mendorong penguatan terbatas mayoritas reksadana pendapatan tetap. Investor dapat berinvestasi secara selektif di reksadana pendapatan tetap.
Simak juga : Bareksa Insight : Suku Bunga Dolar AS Naik Lagi, Cuan Reksadana Ini 11 - 30,6 Persen
Beberapa produk reksadana indeks, reksadana saham dan reksadana pendapatan tetap yang bisa dipertimbangkan oleh investor dengan profil risiko agresif dan moderat adalah sebagai berikut :
Imbal Hasil 1 Tahun (per 1 Agustus 2022)
Reksadana Indeks
Allianz SRI KEHATI Index Fund : 28,01%
BNP Paribas Sri kehati : 27,98%
Reksadana Saham
Bahana Dana Prima : 22,63%
BNI-AM Inspiring Equity Fund : 15,05%
Imbal Hasil Sepanjang Tahun Berjalan (YTD per 1 Agustus 2022)
Reksadana Pendapatan Tetap
Sucorinvest Sharia Sukuk Fund : 4,11%
Syailendra Pendapatan Tetap Premium : 5,07%
Baca juga : Bareksa Insight : Musim Rilis Kinerja Emiten, Cuan Reksadana Ini Berpotensi Mantul
Untuk diketahui, reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.
Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.
Baca juga : Bareksa Insight : IMF Nilai Indonesia Aman dari Resesi, Potensi Cuan Reksadana Ini
(Sigma Kinasih/Ariyanto Dipo Sucahyo/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.