Bareksa Insight : Asing Borong Saham RI Rp1 Triliun Sehari, Reksadana Ini Prospektif
Penurunan IHSG kemarin justru jadi peluang bagi investor asing untuk melakukan aksi borong saham-saham RI
Penurunan IHSG kemarin justru jadi peluang bagi investor asing untuk melakukan aksi borong saham-saham RI
Bareksa.com - Mayoritas sektor di Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan pada perdagangan kemarin, seiring dengan melemahnya harga sejumlah komoditas akibat kekhawatiran perlambatan ekonomi China, sebagai salah satu mitra dagang terbesar Indonesia. Hal ini mendorong pelemahan mayoritas reksadana saham dan reksadana indeks.
Namun menurut analisis Bareksa, penurunan IHSG menjadi peluang bagi investor asing melakukan aksi borong yang saham RI kemarin tercatat sekitar Rp1 triliun. IHSG pada 29 Maret 2022 turun 0,54 persen ke level 7.011,69.
Senada dengan pasar saham, pasar obligasi nasional juga mengalami penurunan pada perdagangan kemarin. Total penawaran yang masuk pada lelang Surat Berharga Negara (SBN) kemarin tercatat lebih rendah dibandingkan 15 Maret 2022, yakni Rp41,62 triliun atau turun sekitar 18 persen.
Promo Terbaru di Bareksa
Analisis Bareksa menilai, Investor terlihat masih berhati-hati terhadap pasar obligasi mempertimbangkan risiko kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed yang rencananya akan dilakukan secara lebih agresif tahun ini.
Baca : Bareksa Raih Pendanaan Seri C dari Grab, Kukuhkan Sinergi Grab - Bareksa - OVO
Apa yang bisa dilakukan Investor?
Menurut analisis Bareksa, potensi menurunnya tensi geopolitik Rusia - Ukraina dapat menopang penguatan pasar keuangan global, termasuk Indonesia. Derasnya aliran dana investor asing yang masuk ke pasar saham Indonesia juga didukung oleh potensi perbaikan serta stabilitas ekonomi dalam negeri.
Investor dengan profil risiko agresif dapat kembali melakukan akumulasi bertahap di reksadana berbasis saham, jika IHSG dapat turun ke kisaran level 6.900 - 6.950.
Baca : Kerahkan Sinergi Ekosistem, Grab-OVO Ikut Mendukung Perluasan Distribusi SBN Melalui Bareksa
Beberapa produk reksadana saham, reksadana indeks dan reksadana pendapatan tetap yang bisa dipertimbangkan oleh investor dengan profil risiko agresif dan moderat adalah sebagai berikut :
Imbal Hasil 3 Tahun (per 29 Maret 2022)
Reksadana Pendapatan Tetap
Syailendra Pendapatan Tetap Premium : 30,88 persen
Sucorinvest Bond Fund : 35,09 persen
Imbal Hasil 6 Bulan (per 29 Maret 2022)
Reksadana Indeks
RHB SRI KEHATI Index Fund : 21,64 persen
BNP Paribas Sri Kehati : 21,69 persen
Reksadana Saham
Schroder 90 Plus Equity Fund : 11,42 persen
Sucorinvest Maxi Fund : 13,14 persen
Baca : Kolaborasi PT Pegadaian - Bareksa, Hadirkan Tabungan Emas Online untuk Investasi Terintegrasi
(Sigma Kinasih/Ariyanto Dipo Sucahyo/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,96 | 0,58% | 4,31% | 7,57% | 8,73% | 19,20% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.094,08 | 0,44% | 4,48% | 7,05% | 7,51% | 2,61% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,18 | 0,60% | 3,97% | 7,04% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,13 | 0,53% | 3,89% | 6,64% | 7,38% | 16,99% | 40,43% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.269,81 | 0,81% | 3,87% | 6,51% | 7,19% | 20,23% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.