Bareksa Insight : Banjir Dana Asing Buat IHSG Meroket, Cuan Reksadana Ini Terbang
Aliran dana asing terus masuk ke IHSG dalam sepekan terakhir mencapai Rp5,6 triliun
Aliran dana asing terus masuk ke IHSG dalam sepekan terakhir mencapai Rp5,6 triliun
Bareksa.com - Kinerja pasar saham yang tercermin dari kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali ditutup menguat pada akhir pekan lalu ke level sebelum libur Lebaran, yakni di kisaran 7,182.96.
Menurut analisis Bareksa, lonjakan IHSG disebabkan aliran dana asing yang masih terus masuk membanjiri IHSG dalam sepekan terakhir mencapai Rp5,6 triliun, terutama ke saham berkapitalisasi besar serta sektor energi. Kenaikan IHSG turut mendongkrak kinerja reksadana saham dan reksadana indeks berbasis sektor tersebut.
Meski begitu, kenaikan IHSG yang cukup cepat tersebut diproyeksikan dapat mendorong aksi ambil untung pada pekan ini.
Promo Terbaru di Bareksa
Sementara itu, kinerja mayoritas reksadana pendapatan tetap ditutup menguat signifikan pada pekan lalu, terutama reksadana yang berbasis Surat Berharga Negara (SBN). Aliran dana asing yang masuk ke pasar saham dan SBN turut mempengaruhi stabilitas nilai tukar rupiah serta imbal hasil (yield) SBN acuan kembali ke level 6,9 persen.
Menurut analisis Bareksa, pekan ini investor dapat mencermati rilis data penjualan ritel dan cadangan devisa Indonesia yang diproyeksikan masih di level yang wajar dan terjaga, serta dapat kembali menopang kinerja pasar obligasi.
Baca : Kerahkan Sinergi Ekosistem, Grab-OVO Ikut Mendukung Perluasan Distribusi SBN Melalui Bareksa
Apa yang bisa dilakukan Investor?
Analisis Bareksa menilai, investor juga dapat mencermati data kinerja manufaktur China yang diproyeksi masih akan berada di level yang rendah akibat lockdown yang dilakukan selama 3 bulan terakhir. Di tengah sejumlah isu global, data makro Indonesia masih menunjukkan penguatan. Sehingga pasar saham dan obligasi diproyeksikan cenderung bergerak mendatar.
Selain itu, melihat level IHSG yang sudah cukup tinggi, investor dapat mempertimbangkan untuk melakukan diversifikasi investasi di aset yang lebih rendah risiko, seperti Surat Berharga Negara (SBN) Ritel jenis Savings Bond Ritel seri SBR011.
Masa penawaran SBR011 berlangsung sejak 25 Mei 2022 dan ditutup pada 16 Juni 2022. Nilai minimum pemesanan SBR011 senilai Rp1 juta atau 1 unit, dengan batas maksimal pembelian Rp2 miliar atau 2.000 unit per investor. Kupon atau imbal hasil SBR011 minimal 5,5 persen, dengan fitur floating with floor (mengambang dengan batas minimal).
Imbal hasil SBR011 yang lebih tinggi daripada deposito bank ini menjadikan investasi SBR011 menarik, selain aman karena dijamin negara.
Selain itu, investor juga bisa mempertimbangkan diversifikasi investasi ke reksadana pendapatan tetap berbasis obligasi korporasi yang fluktuasinya lebih rendah dibandingkan reksadana pendapatan tetap berbasis SBN.
Baca : Kerahkan Sinergi Ekosistem, Grab-OVO Ikut Mendukung Perluasan Distribusi SBN Melalui Bareksa
Beberapa produk reksadana pendapatan tetap, reksadana saham dan reksadana indeks yang bisa dipertimbangkan investor dengan profil risiko moderat dan agresif adalah sebagai berikut :
Imbal Hasil 1 Tahun (per 3 Juni 2022)
Reksadana Indeks
Principal Index IDX30 Kelas O : 14,54 persen
Syailendra MSCI Indonesia Value Index Fund Kelas A : 12,73 persen
Reksadana Saham
Eastspring Investments Alpha Navigator Kelas A : 14,08 persen
TRIM Syariah Saham : 7,41 persen
Imbal Hasil 3 Tahun (per 3 Juni 2022)
Reksadana Pendapatan Tetap
TRIM Dana Tetap 2 : 20,36 persen
Syailendra Pendapatan Tetap Premium : 32,57 persen
Baca : Kolaborasi PT Pegadaian - Bareksa, Hadirkan Tabungan Emas Online untuk Investasi Terintegrasi
(Sigma Kinasih/Ariyanto Dipo Sucahyo/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini|
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,96 | 0,58% | 4,31% | 7,57% | 8,73% | 19,20% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.094,08 | 0,44% | 4,48% | 7,05% | 7,51% | 2,61% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,18 | 0,60% | 3,97% | 7,04% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,13 | 0,53% | 3,89% | 6,64% | 7,38% | 16,99% | 40,43% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.269,81 | 0,81% | 3,87% | 6,51% | 7,19% | 20,23% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.