Beli SBN Ritel Lebih Susah dari Tiket Blackpink, Target Penjualan 2023 Naik Jadi Rp130 Triliun
Penambahan target penjualan mempertimbangkan tingginya minat investor dalam penerbitan SBN Ritel di 2022
Penambahan target penjualan mempertimbangkan tingginya minat investor dalam penerbitan SBN Ritel di 2022
Bareksa.com - Kementerian Keuangan memutuskan untuk menambah alokasi atau target penjualan Surat Berharga Negara (SBN) Ritel pada 2023 jadi Rp130 triliun dari realisasi 2022 yang senilai Rp107,38 triliun. Langkah itu mempertimbangkan tingginya minat investor terhadap instrumen investasi yang aman karena 100% dijamin negara dan menawarkan cuan menarik tersebut. Target 2023 tersebut naik 28% dari realisasi di 2022.
Bahkan saking membludaknya minat investor, ada anggapan rebutan kuota pemesanan SBN Ritel lebih susah dari berebut beli tiket konser Blackpink. Direktur Surat Utang Negara Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kemenkeu, Deni Ridwan dalam akun Instagram @kangdeni.ridwan mengatakan pemerintah melihat banyak masyarakat pada 2021 dan 2022 tidak bisa mendapatkan SBN Ritel karena kehabisan kuota pemesanan.
"Untuk tahun 2023 ini, Kementerian Keuangan sudah memutuskan untuk menambah alokasi untuk investor ritel," ujarnya dalam video yang diupload dalam akun Instagram @kangdeni.ridwan dilansir CNBC Indonesia.
Promo Terbaru di Bareksa
Hal ini karena banyaknya masukan dan keluhan yang diterima oleh Kemenkeu. Bahkan ada investor yang mengatakan lebih susah memesan SBN Ritel daripada membeli tiket Blackpink. "Itu salah satu keluhan calon investor SBN Ritel di akhir tahun 2022 yang merasa kasulitan membeli SBN Ritel karena kuota yang terbatas," ungkapnya.
Deni mengatakan Kemenkeu menambah alokasi SBN untuk investor ritel, agar punya lebih banyak kesempatan untuk berinvestasi di SBN Ritel.
Mau Punya Passive Income dari Investasi di SBN Ritel, Klik di Sini
Realisasi Penjualan 2022
Deni menyampaikan, realisasi penerbitan SBN Ritel tahun 2022 mencapai Rp107,38 triliun dengan total investor 186.028 Single Investor Identification (SID). Realisasi jumlah investor baru mencapai 131.194 investor atau 135,3% dari target internal tahun 2022 yang sebanyak 97.000 investor. Kemenkeu juga akan menerbitkan SBN Ritel dengan tenor yang lebih panjang. Hal ini merupakan masukan dari para investor yang mempunyai literasi keuangan yang lebih matang.
“Jadi di tahun 2023, dalam satu kali masa penawaran, Kemenkeu akan menawarkan dua jenis SBN Ritel yang berbeda," ucap Deni dilansir Kontan.co.id (26/12/2022).
Pemerintah akan kembali mulai menerbitkan SBN Ritel pada Januari 2023. Seri yang akan terbit pada Januari 2023 ialah Savings Bond Ritel (SBR) seri SBR012. Penerbitan SBN Ritel akan menerapkan model baru, yakni dalam 1 masa penawaran, pemerintah akan menawarkan dua jenis SBN Ritel yang berbeda.
"Misalnya pada periode penawaran SBR yang reguler tenor 2 tahun, akan ditawarkan SBR tenor lebih panjang dengan kupon atau imbal hasil yang lebih maksimal," kata Deni.
Siap-siap Investasi di SBN Ritel, Daftar Sekarang, Klik di Sini
Tawarkan Cuan Menarik
Tingginya minat investor untuk memborong SBN Ritel memang wajar. Sebab selain aman karena 100% pokok investasi dan kuponnya dijamin negara dan Undang-Undang, pajak kupon yang hanya 10% atau lebih rendah dari deposito yang 20%, SBN Ritel juga menawarkan cuan menarik.
Dengan kupon bersifat mengambang dengan batas minimal (floating with floor), maka wajar misalnya Sukuk Tabungan (ST) seri T009 yang menawarkan imbal hasil 6,15% per tahun diserbu investor. Sebab imbal hasil ST009 bisa naik saat suku bunga acuan Bank Indonesia naik, namun tidak bisa turun dari batas minimal 6,15% saat suku bunga BI turun.
Sumber : DJPPR Kemenkeu, diolah Bareksa
Sepanjang penerbitan SBN Ritel di 2022, imbal hasil terbesar ditawarkan ST009 yang mencapai 6,15%, Namun selisih antara imbal hasil dengan suku bunga acuan BI terbesar dicatatkan Sukuk Negara Ritel (SR) seri SR017 dengan spread 2,15% dan SBR011 spread 2%.
Mau Raih Cuan dari Investasi di SBN Ritel, Klik di Sini
Basis Investor Ritel Meningkat
Menteri Keuangan Sri Mulyani, sebelumnya menyatakan apresiasinya terhadap pengelolaan pembiayaan untuk pemulihan ekonomi dan bagaimana SBN Ritel dapat disalurkan secara luas kepada masyarakat. Sehingga pembiayaan tidak terlalu besar bergantung pada investor asing.
“Saya senang basis investor ritel ditingkatkan secara signifikan dengan terus menjaga agar dana dari SBN tidak crowding out, itu sangat penting. Ini memberikan basis investor stabil. Kami beri apresiasi para mitra distribusi yang bekerja membantu kita melakukan penetrasi penjualan SBN agar makin dalam dan stabil. Dengan stabilitas dan basis investor yang luas tentu menjaga harga fair value SBN Indonesia," ujar Menkeu dalam paparannya di Stakeholders Gathering DJPPR Kemenkeu 2022 (21/12/2022).
Sebagai salah satu mitra distribusi resmi SBN Ritel, platform e-investasi terintegrasi pertama di Indonesia, Bareksa kembali meraih penghargaan dari Kemenkeu sebagai Mitra Distribusi Surat Utang Negara Ritel (Midis SUN) dengan Kinerja Terbaik 2021. Penghargaan sebagai Midis Terbaik Surat Berharga Negara (SBN) baik SUN maupun Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) merupakan yang keempat tahun secara beruntun diterima oleh Bareksa.
Perlu dicatat, Bareksa adalah satu-satunya fintech yang meraih penghargaan Midis SUN Terbaik Tahun 2021, bersanding dengan bank-bank besar. Penghargaan terbaru ini melengkapi daftar penghargaan yang diterima Bareksa sebagai Mitra Distribusi baik untuk SUN maupun SBSN dari Kementerian Keuangan :
Midis SUN Terbaik 2019
Midis SUN Terbaik 2020
Midis SUN Terbaik 2021
Midis SBSN Terbaik Kategori Fintech 2018
Midis SBSN Terbaik Kategori Fintech 2019
Midis SBSN Terbaik Kategori Fintech 2020
Midis SBSN Terbaik Kategori Fintech 2021
Penghargaan langsung diserahkan Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati kepada Co-founder/CEO Bareksa, Karaniya Dharmasaputra, dalam acara Stakeholders Gathering Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kemenkeu 2022 di Kementerian Keuangan, Jakarta, pada 21 Desember 2022.
Jangan Sampai Kehabisan Kuota Pemesanan SBN Ritel, Segera Daftar Sekarang, Klik di Sini
(AM)
***
Ingin berinvestasi sekaligus bantu negara?
PT Bareksa Portal Investasi atau Bareksa.com adalah platform e-investasi terintegrasi pertama di Indonesia, yang ditunjuk menjadi mitra distribusi (midis) resmi Kementerian Keuangan untuk penjualan Surat Berharga Negara (SBN) Ritel atau SBN Ritel secara online. Selain proses registrasi dan transaksi sangat cepat dan mudah, Anda juga dapat memantau investasi Anda dari mana saja dan kapan saja.
Bareksa telah mendapatkan penghargaan sebagai midis SBN terbaik selama empat tahun berturut-turut dari Kementerian Keuangan RI. Penghargaan terbaru yang diterima adalah penghargaan sebagai Midis SUN Kinerja Terbaik 2021 dan Midis SBSN dengan Kinerja Terbaik Kategori Fintech 2021.
Belum memiliki akun Bareksa tetapi ingin berinvestasi di SBN Ritel? Segera daftar melalui aplikasi Bareksa sekarang, gratis hanya dengan menyiapkan KTP dan NPWP (opsional). Bagi yang sudah punya akun Bareksa untuk reksadana, lengkapi data berupa rekening bank untuk mulai membeli SBN Ritel di Bareksa. Bagi yang sudah pernah membeli SBR, ORI atau Sukuk di Bareksa sebelumnya, registrasi ulang akun di Bareksa untuk memesan SBN Ritel seri berikutnya.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.