Kenali Istilah-istilah Terkait Savings Bond Ritel SBR008 dan Pengertiannya
Sifat SBR, sesuai dengan namanya, memang mirip dengan tabungan (saving) atau deposito bank
Sifat SBR, sesuai dengan namanya, memang mirip dengan tabungan (saving) atau deposito bank
Bareksa.com - Savings Bond Ritel (SBR) merupakan salah satu alternatif instrumen investasi untuk Warga Negara Indonesia (WNI) yang menawarkan imbalan berupa kupon (bunga). SBR diterbitkan oleh Pemerintah untuk membiayai anggaran negara.
Saat ini atau tepatnya sejak Kamis (05/09/2019), Pemerintah melalui Kementerian Keuangan kembali menawarkan SBR kepada masyarakat Indonesia dengan seri SBR008 sebagai alternatif investasi yang aman, mudah, terjangkau dan menguntungkan. Sebelumnya, SBR007 telah sukses diterbitkan pada Juli lalu.
SBR merupakan salah satu jenis Surat Utang Negara (SUN) atau Surat Berharga Negara (SBN). SBR khusus ditawarkan untuk individu atau perseorangan, sehingga dinamakan ritel.
Promo Terbaru di Bareksa
Sifat SBR, sesuai dengan namanya, memang mirip dengan tabungan (saving) atau deposito bank karena tidak bisa diperdagangkan di pasar sekunder. Artinya, SBR hanya bisa dibeli pada masa penawaran dan disimpan hingga waktu jatuh tempo, kecuali investor memilih fasilitas early redemption (pencairan awal). Masa pencairan awal ini adalah pilihan dan biasanya bisa diambil setelah setahun berinvestasi.
Sebelum kita memesan instrumen investasi ini, ada baiknya kita memahami beberapa istilah terkait dengan SBR.
1. Kupon
Kupon atau bunga adalah imbal hasil yang dibayar pemerintah kepada pemilik (investor) SBR. Kupon ini dihitung dalam persentase terhadap jumlah pokok utang dan waktu setahun. Namun, pembayarannya bisa dilakukan setiap bulan sekali.
Misalnya, bila seorang investor membeli SBR seharga Rp100 juta dengan, kupon 7,2 persen per tahun (per annum/p.a.), maka dalam setahun investor akan mendapatkan bunga Rp7,2 juta. Nilai itu belum dipotong pajak 15 persen.
Jenis kupon bisa saja fixed (tetap) atau floating (mengambang). Kupon fixed besaran bunganya selalu tetap dari awal hingga jatuh tempo. Sementara kupon floating bisa berubah bergantung dengan suku bunga acuan.
2. Floating With Floor
Untuk seri sebelumnya, SBR007, ditetapkan kupon floating with floor dengan nilai kupon minimal 7,5 persen per tahun. Sementara untuk seri SBR008, kupon floating with floor minimal 7,2 persen per tahun.
Apabila diterjemahkan, floating with floor berarti kupon yang mengambang dengan kupon minimal. "Mengambang" artinya besaran kupon SBR akan disesuaikan dengan perubahan tingkat suku bunga Bank Indonesia atau 7 Day Reverse Repo Rate (7DRRR) sebagai acuan.
Sedangkan "kupon minimal" artinya tingkat kupon pertama yang ditetapkan akan menjadi kupon minimal yang berlaku sampai dengan jatuh tempo. Artinya, bila suku bunga acuan naik, kupon bisa disesuaikan naik. Tetapi bila acuan turun, kupon tidak akan turun lebih rendah daripada batas minimal.
3. Jatuh Tempo dan Tenor (maturity)
Tenor adalah jangka waktu investasi atau masa berlaku SBR. Setelah jangka waktu ini habis, maka SBR akan jatuh tempo. Artinya, uang pokok (modal) pemegang SBR akan dikembalikan seluruhnya oleh Pemerintah.
Tenor SBR biasanya adalah dua tahun. Contoh, SBR008 diterbitkan pada September 2019 dan akan jatuh tempo dua tahun kemudian pada tanggal 10 November 2021.
4. Masa Penawaran
Masa penawaran adalah jangka waktu yang ditetapkan untuk memesan produk SBR. Masyarakat yang berencana membeli SBR008 hanya bisa memesan pada jangka waktu yang ditetapkan oleh pemerintah, yakni 5 - 19 September 2019.
5. Tanggal Penetapan
Usai investor melakukan proses pemesanan pada masa penawaran, Kementerian Keuangan akan menetapkan total jumlah pesanan SBR yang masuk.
6. Setelmen
Setelmen adalah tanggal penyelesaian. Artinya, pada tanggal ini seseorang yang telah memesan SBR pada masa penawaran sudah resmi menjadi investor. Mulai tanggal ini, perhitungan kupon SBR pun dimulai.
Contoh, masa penawaran SBR008 ditetapkan tanggal 5– 19 September 2019. Tanggal penetapan hasil penjualan adalah 23 September 2019. Kemudian, tanggal setelmen SBR008 adalah pada 25 September 2019.
7. Kuota
Pemerintah menetapkan nilai minimal pembelian SBR adalah Rp1 juta (1 unit). Kemudian, seorang investor bisa membeli berkali-kali dalam masa penawaran tetapi total nilai pembelian yang bisa dilakukan adalah Rp3 miliar (3.000 unit) untuk satu individu. Artinya, kuota individu adalah Rp3 miliar untuk satu seri SBR.
Sementara itu, pemerintah juga menetapkan kuota nasional, atau jumlah SBR yang diterbitkan dan tersedia bagi seluruh investor dalam satu seri penawaran. Contoh, pada penerbitan SBR008, kuota nasional dipatok Rp2 triliun. Akan tetapi, jika minat masyarakat besar pada produk ini, ada kemungkinan kuota nasional bisa ditambah.
8. Early Redemption
Fasilitas early redemption adalah pencairan lebih awal dana investor yang dimiliki di produk SBR. Jadi, meskipun investor tidak dapat menjualnya di pasar sekunder, investor dapat mencairkan maksimal sebanyak 50 persen dananya di SBR.
Early redemption pada produk SBR biasanya minimal Rp1 juta (dari kepemilikan awal Rp2 juta) atau jumlah dengan kelipatan Rp1 juta.
9. Mitra distribusi
Mitra distribusi adalah perusahaan-perusahaan yang ditunjuk Kementerian Keuangan sebagai agen penjual SBR, salah satunya adalah Bareksa.
**
Ingin berinvestasi sekaligus bantu negara?
SBR008 hanya bisa dipesan selama masa penawaran 5-19 September 2019. Belum memiliki akun Bareksa tetapi ingin berinvestasi SBN? Segera daftar di sbn.bareksa.com sekarang, gratis hanya dengan menyiapkan KTP dan NPWP. Baca panduannya di sini.
Bagi yang sudah pernah membeli SBR atau Sukuk di Bareksa sebelumnya, Anda bisa menggunakan akun di sbn.bareksa.com untuk memesan SBN seri berikutnya.
Bila sudah memiliki akun Bareksa untuk reksadana sebelumnya, segera lengkapi data Anda berupa NPWP dan rekening bank yang dimiliki.
Kalau belum punya NPWP, tapi mau beli SBN? Kita juga bisa meminjam NPWP punya orang tua atau suami.
PT Bareksa Portal Investasi atau bareksa.com adalah mitra distribusi resmi Kementerian Keuangan untuk penjualan Surat Berharga Negara (SBN) ritel secara online. Selain proses registrasi dan transaksi sangat cepat dan mudah, Anda juga dapat memantau investasi Anda dari mana saja dan kapan saja.
(KA01/AM)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.