Masa Penawaran Tinggal 2 Hari, Segera Pesan SBR007 Sebelum Ditutup
Realisasi pemesanan SBR007 mencapai Rp2,41 triliun, kuota pemesanan tinggal Rp589,7 miliar dari target Rp3 triliun
Realisasi pemesanan SBR007 mencapai Rp2,41 triliun, kuota pemesanan tinggal Rp589,7 miliar dari target Rp3 triliun
Bareksa.com - Masa penawaran Savigs Bond Ritel (SBR) seri 007 tinggal dua hari lagi. Salah satu instrumen pembiayaan negara yang ditawarkan kepada individu atau perseorangan Warga Negara Indonesia yang sudah dibuka masa pemesananya pada 11 Juli 2009 itu akan resmi ditutup pada 25 Juli pukul 10.00 WIB.
Berdasarkan data Kementerian Keuangan, realisasi pemesanan per 23 Juli 2019 siang telah mencapai Rp2,41 triliun. Nilai itu telah melampaui target awal yang sebesar Rp2 triliun.
Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (Kemenkeu) pada akhir pekan lalu telah menaikkan (upsize) target penjualan SBR007 menjadi Rp3 triliun. Dengan begitu, kuota pemesanan SBR007 kini masih tersisa Rp589,7 miliar.
Promo Terbaru di Bareksa
SBR007 merupakan alternatif investasi yang aman, mudah, terjangkau, dan menguntungkan dengan masa penawaran 11-25 Juli 2019. Dengan tingkat kupon minimal mengambang (floating with floor) 7,5 persen, SBR007 memiliki tenor 2 (dua) tahun dengan pemesanan yang terjangkau yaitu minimal Rp 1 juta (1 unit) dan maskimal Rp3 miliar (3000 unit).
Proses pemesanan pembelian dapat dilakukan secara online melalui 4 tahap yaitu registrasi, pemesanan, pembayaran, dan konfirmasi. Masyarakat yang berminat untuk berinvestasi di SBR007 dapat melakukan registrasi dengan cara menghubungi 20 mitra distribusi, salah satunya Bareksa, yang telah ditetapkan melayani pemesanan pembelian secara langsung melalui sistem elektronik (layanan online).
Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, Luky Alfirman, mengatakan penetapan kupon Savings Bond Ritel (SBR) seri SBR007 yang sebesar 7,5 persen tergolong kompetitif dan menguntungkan.
"Jadi kalau penerbitan SBN ritel sebelumnya sempat dengan kupon 8 persen, maka saat itu pasarnya juga rate obligasinya di kisaran itu," ujar Luky, di Jakarta (11/07).
Menurut Luky, sejak akhir Mei 2019 dengan adanya perbaikan rating Indonesia oleh Standard & Poors, kemudian pernyataan dovish dari petinggi Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) perihal peluang penurunan Fed Fund Rate, itu akan mengakibatkan tren penurunan suku bunga atau yield obligasi secara signifikan.
Bank Indonesia (BI) dalam Rapat Dewan Gubernur 17-18 Juli 2019 memutuskan untuk menurunkan suku bunga acuannya 25 basis poin (bps), sehingga BI 7 Days Repo Rate kini menjadi 5,75 persen. Meskipun suku bunga acuan turun, kupon SBR007 yang menggunakan acuan ini tidak ikut turun dan tetap 7,5 persen per tahun.
Direktur Surat Utang Negara Ditjen PPR Kementerian Keuangan, Loto Srinaita Ginting, menyatakan tema SBR007 yang mengusung tema pendidikan ini bisa dilihat dari dua sisi.
Pertama dari sisi investor. Bagi orang tua yang berinvestasi di SBR007 bisa menggunakan hasil kupon SBR007 untuk membantu membiayai pendidikan anak-anaknya dari hasil kupon per bulan. Selain itu, jika orang tuanya sudah gemar berinvestasi, maka orang tua akan menjadi teladan bagi anak-anaknya untuk gemar menabung dan berinvestasi sejak usia dini.
"Ini supaya anak-anak nanti waktu dia dewasa sudah mulai ada kerinduan untuk menabung dan berinvestasi, sehingga punya mental pekerja keras. Ke depannya dia nggak boros," katanya.
Kemudian dari sisi penggunaan dananya oleh pemerintah, kata Loto, memang juga digunakan untuk peningkatan kualitas pendidikan. Meskipun anggaran pendidikan saat ini sudah besar, pemerintah ingin terus meningkatkan kualitas pendidikan agar semakin baik.
"Ini supaya kualitas sumber daya manusia kita semakin baik. Sekarang di tengah persaingan, katanya kita akan mendapatkan bonus demografi. Maka harus kita tingkatkan kualitasnya," ungkapnya.
Menurut Loto, negara-negara lain saat ini sedang memiliki masalah aging population, sedangkan Indonesia memiliki jumlah populasi usia muda cukup besar. Jika generasi muda Indonesia tidak produktif dan kompetitif, maka di masa depan bukannya akan menjadi modal bagi negara malah menjadi beban.
"Sehingga ke depannya walaupun jumlah SDM usia muda kita banyak, maka kualitasnya bagus, jadi bisa bersaing," ungkapnya.
Keuntungan Berinvestasi di SBR007
Sumber : Kemenkeu
Pokok-pokok ketentuan dan persyaratan SBR007 adalah sebagai berikut :
Sumber : Kemenkeu
Hingga akhir tahun, pemerintah tetap menargetkan penerbitan 10 kali SBN ritel. Saat ini masih ada empat produk SBN ritel lagi yang akan terbitkan. Di antaranya produk SBN ritel konvensional yang sifatnya tradable, kemudian 1 SBN ritel konvensional non tradable, serta dua lainnya adalah SBN ritel syariah non tradable.
Berdasarkan catatan Kementerian Kemenku, hingga akhir tahun 2019, SBN ritel yang jatuh tempo adalah SR008 senilai Rp31,5 triliun dan ORI013 senilai Rp19,7 triliun.
Sumber : Kementerian Keuangan
***
Ingin berinvestasi sekaligus bantu negara?
Pembelian produk investasi yang dijamin pemerintah ini hanya bisa dilakukan pada periode penawaran SBR007, yakni 11-26 Juli 2019.
Meski masa penawaran belum dibuka, kita sudah bisa mendaftar terlebih dahulu untuk memesan SBR007 di Bareksa. Belum memiliki akun Bareksa tetapi ingin berinvestasi SBR007? Segera daftar di sbn.bareksa.com sekarang, gratis hanya dengan menyiapkan KTP dan NPWP. Baca panduannya di sini.
Bagi yang sudah pernah membeli SBR atau Sukuk di Bareksa sebelumnya, Anda bisa menggunakan akun di sbn.bareksa.com untuk memesan SBR007.
Bila sudah memiliki akun Bareksa untuk reksadana sebelumnya, segera lengkapi data Anda berupa NPWP dan rekening bank yang dimiliki.
Kalau belum punya NPWP, tapi mau beli SBR007? Kita juga bisa meminjam NPWP punya orang tua atau suami.
PT Bareksa Portal Investasi atau bareksa.com adalah mitra distribusi resmi Kementerian Keuangan untuk penjualan Surat Berharga Negara (SBN) ritel secara online. Selain proses registrasi dan transaksi sangat cepat dan mudah, Anda juga dapat memantau investasi Anda dari mana saja dan kapan saja.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.