Bareksa.com - PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) mencatat penjualan bersih Rp10,07 triliun, secara tahunan atau Year on Year (YoY) turun 4,95% dari sebelumnya Rp10,60 triliun. Laporan keuangan perseroan Rabu sore (24/4/2024) menyebutkan penjualan dari segmen kebutuhan rumah tangga dan perawatan tubuh mencapai Rp6,44 triliun, atau minus 5,57% YoY.

Lebih lanjut seperti dilansir Kontan, penjualan makanan dan minuman juga turun 3,85% YoY, menjadi Rp3,63 triliun. Kemudian berdasarkan geografisnya, penjualan dalam negeri masih mendominasi sebesar Rp9,89 triliun per Maret 2023 dan penjualan ekspor berkontribusi Rp286,45 miliar, atau melemah 14,01% YoY. Sementara itu harga pokok penjualan turun sekitar 6,10% menjadi Rp5,04 triliun dari Rp5,37 triliun.

Di sisi lain laba usaha Unilever Indonesia mencapai Rp1,88 triliun per Maret 2024, meningkat 1,31% secara tahunan dari sebelumnya R 1,85 triliun per Maret 2023. Dari sisi bottom line, laba UNVR mencapai Rp1,44 triliun, naik 3,09% secara tahunan. Sebagai perbandingan, di periode sama 2023, laba UNVR tercatat Rp1,40 triliun.

Sementara jumlah aset UNVR mencapai Rp18,34 triliun per 31 Maret 2024. Lalu, liabilitas dan ekuitas UNVR pada akhir Maret 2024, tercatat Rp13,49 triliun dan Rp4,84 triliun.

Adapun saham UNVR pada perdagangan hari ini, Kamis (25/4/2024) per pukul 10.14 WIB tercatat bertambah 170 poin atau naik 7,11% menjadi Rp2.560.

Beli Saham, Klik di Sini​
(IQPlus/11526791/mp)

***

Ingin berinvestasi aman di saham dan reksadana secara online yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli saham klik tautan ini​
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi Bareksa di App Store​
- Download aplikasi Bareksa di Google Playstore
- Belajar investasi, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS

D​ISCLAIMER​​​​​​

Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.