Saham Unilever Meroket 25% Tiga Hari, Reksadana Ini Punya UNVR
Investor asing memborong bersih saham UNVR Rp447,14 miliar dalam tiga hari beruntun
Investor asing memborong bersih saham UNVR Rp447,14 miliar dalam tiga hari beruntun
Bareksa.com - Harga saham PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) kembali bergerak atraktif pada perdagangan Rabu (11/5/2022). Kemarin, saham UNVR ditutup meroket 11,41 persen ke level Rp4.880 per saham.
Sekadar informasi, dua hari sebelumnya atau sejak perdagangan bursa saham kembali dibuka pasca libur panjang lebaran, saham emiten consumer tersebut juga ditutup menghijau dengan masing-masing penguatan 3,08 persen (9/5/2022) dan 9,22 persen (10/5/2022).
Artinya, dalam tiga hari terakhir saham UNVR telah mengalami apresiasi harga mencapai 25,45 persen. Kenaikan sebesar itu tentu tergolong cukup luar biasa untuk saham sekelas UNVR.
Promo Terbaru di Bareksa
Antusiasme pelaku pasar memang tercermin dari aktivitas transaksi saham UNVR yang mencapai Rp941,94 miliar, yang merupakan nilai transaksi terbesar kedua di bursa pada perdagangan kemarin.
Sumber: HOTS
Selain itu, penguatan tiga hari terakhir saham UNVR juga didukung oleh banyaknya investor asing yang memburu saham yang bergerak di barang konsumen primer tersebut. Dalam tiga hari perdagangan, investor asing mencatatkan aksi beli bersih (net buy) mencapai Rp447,14 miliar sekaligus yang paling besar dibandingkan seluruh saham lain di bursa.
Baca juga Flash Sale Bursa Indonesia, Saatnya Beli Reksadana Saham?
Seperti diketahui bersama, UNVR merupakan saham blue chip yang terus mendapatkan perhatian pelaku pasar lantaran kinerja harga sahamnya yang mengalami downtrend tajam.
Dalam tiga tahun terakhir, nilai kapitalisasi pasar UNVR tergerus 50,71 persen. Tren penurunan terjadi sejak perusahaan memutuskan untuk melakukan aksi korporasi berupa pemecahan nilai nominal saham (stock split) dengan rasio 1:5 pada awal Januari 2020.
Kinerja Unilever
Karakteristik industri yang bergerak di sektor defensif, perusahaan yang sudah mature dan sulit untuk tumbuh dengan pesat dan berbagai sentimen negatif di pasar, membuat kinerja harga saham UNVR terpuruk.
Pada tahun 2021, UNVR membukukan pendapatan (top line) senilai Rp 39,55 triliun atau turun 8 persen dibandingkan pada tahun 2020 yang mencapai Rp 42,97 triliun.
Penurunan pendapatan UNVR disebabkan oleh turunnya pendapatan dari segmen Home & Personal Care (HPC). Sebagai informasi kontribusi segmen ini pada 2021 mencapai Rp 26,38 triliun atau hampir 67 persen dari total pendapatannya setahun.
Pendapatan segmen HPC pada 2021 turun 12 persen dibandingkan dengan 2020 yang mencapai hampir Rp 30 triliun. Sementara itu, segmen bisnisnya yang lain yaitu di Foods & Refreshment hanya mampu tumbuh minimalis 1,5 persen saja dari Rp 12,98 triliun pada 2020 menjadi Rp 13,17 triliun.
Meskipun terjadi penurunan di berbagai pos beban biaya baik untuk operasional maupun bahan baku, laba bersih UNVR tercatat ambles hampir 20 persen dari Rp 7,16 triliun pada 2020 menjadi Rp 5,76 triliun pada 2021.
Persaingan pasar yang semakin ketat ditambah dengan adanya pandemi Covid-19 turut menjadi faktor yang berdampak pada kinerja perseroan.
Menariknya di sepanjang tahun 2022, harga saham UNVR cenderung menunjukkan kinerja yang positif. Ini bisa menjadi salah satu indikator bahwa koreksi yang terjadi sudah menyentuh titik terendahnya (bottom) sehingga terjadi rebound.
Baca juga Bareksa Insight : Momentum Penurunan Indeks Saham untuk Akumulasi Reksadana
Reksadana dengan Underlying Asset Saham UNVR
Melihat adanya pergerakan positif pada saham UNVR, maka menarik untuk mengetahui kira-kira produk reksadana apa saja yang memiliki saham ini dalam portofolionya. Berikut reksadana di Bareksa yang tercatat menjadikan saham UNVR sebagai underlying asset dalam portofolionya.
Sumber: Bareksa
Berdasarkan penelusuran Bareksa dari fund fact sheet yang ada, setidaknya terdapat 12 produk reksadana yang tercatat memiliki saham UNVR dalam portofolionya. Produk tersebut beragam mulai dari reksadana saham, reksadana campuran, serta reksadana indeks & ETF.
Baca juga Top 10 Reksadana Terlaris di Bareksa April 2022
Perlu diketahui, reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.
Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.
Baca juga Investasi Reksadana, Bisa Raih Hadiah Laptop hingga Voucher
(KA01/Arief Budiman/hm)
* * *
Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,96 | 0,58% | 4,31% | 7,57% | 8,73% | 19,20% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.094,08 | 0,44% | 4,48% | 7,05% | 7,51% | 2,61% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,18 | 0,60% | 3,97% | 7,04% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,13 | 0,53% | 3,89% | 6,64% | 7,38% | 16,99% | 40,43% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.269,81 | 0,81% | 3,87% | 6,51% | 7,19% | 20,23% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.