Presiden Direktur BBCA: Suku Bunga Bank Sentral AS Kemungkinan Tidak Turun Waktu Dekat
Saham BBCA pada perdagangan hari ini, Selasa (23/4/2024) per pukul 10.44 WIB tercatat naik 275 poin atau 3,21% menjadi Rp9.625
Saham BBCA pada perdagangan hari ini, Selasa (23/4/2024) per pukul 10.44 WIB tercatat naik 275 poin atau 3,21% menjadi Rp9.625
Bareksa.com - Presiden Direktur (Presdir) PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Jahja Setiaatmadja menilai bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed kemungkinan tidak akan menurunkan suku bunga The Fed atau Federal Funds Rate (FFR) dalam waktu dekat. "Kalau dilihat higher for longer, saya percaya bahwa paling tidak, tahun ini (penurunan suku bunga The Fed) tidak terjadi dalam waktu singkat. Mei atau Juni itu tidak akanlah mereka menurunkan suku bunga," kata Jahja saat konferensi pers virtual, Senin (22/4/2024).
Jahja mengatakan skenario suku bunga tinggi dalam jangka waktu panjang atau higher for longer lebih memungkinkan terjadi mengingat ekonomi AS saat ini cukup baik dengan tingkat pengangguran (unemployment) yang terkendali meskipun inflasi masih belum mencapai target 2%. "Jadi mereka (AS) mungkin tahun ini pun akan menunggu, apakah Desember atau bahkan bisa lebih ekstrem tahun depan baru mulai menurunkan suku bunga," ujar Jahja.
Selain itu, Jahja juga mengingatkan bahwa AS akan menghadapi dilema mengingat Treasury Amerika Serikat (AS) senilai sekitar US$7 triliun jatuh tempo pada tahun ini. Hal itu dinilai menambah tekanan pada suku bunga. "Kalau bunga atau kupon yang ditawarkan tidak terlalu menarik, ini bisa jadi pertanyaan juga nanti siapa yang akan membeli treasury bills itu. Ini juga salah satu dilema yang akan dihadapi oleh Amerika," kata dia.
Kinerja BBCA
Promo Terbaru di Bareksa
Sementara itu melansir CNBC Indonesia, BBCA melaporkan laba bersih konsolidasi senilai Rp12,9 triliun sepanjang kuartal I 2024, naik 11,7% sepanjang tahun/YoY. Hal ini ditopang oleh pendapatan bunga bersih atau net interest income Rp19,8 triliun, naik 7,1% YoY. Adapun pendapatan nonbunga naik 6,8% YoY menjadi Rp6,4 triliun. Secara total pendapatan operasional Rp26,2 triliun, naik 7% YoY pada kuartal I/2024.
Di sisi lain saham BBCA pada perdagangan hari ini, Selasa (23/4/2024) per pukul 10.44 WIB tercatat naik 275 poin atau 3,21% menjadi Rp9.625.
Beli Saham, Klik di Sini
(IQPlus/11329662/mp)
***
Ingin berinvestasi aman di saham dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli saham klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi Bareksa di App Store
- Download aplikasi Bareksa di Google Playstore
- Belajar investasi, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.