BeritaArrow iconSahamArrow iconArtikel

Stocks Pick : IHSG Melesat Jelang Rapat BI, Rekomendasi Saham Hari Ini ULTJ, KLBF dan TSPC

Abdul Malik20 Desember 2023
Tags:
Stocks Pick : IHSG Melesat Jelang Rapat BI, Rekomendasi Saham Hari Ini ULTJ, KLBF dan TSPC
Ilustrasi investor memantau perkembangan pasar modal, termasuk IHSG dan memilih saham unggulan sesuai rekomendasi stock pick Tim Analis Bareksa. (Shutterstock)

IHSG melesat meski pasar menanti hasil rapat BI dan ditopang optimisme berakhirnya siklus kenaikan suku bunga The Fed

Bareksa.com - Berikut kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Selasa (19/12/2023) dan saham pilihan rekomendasi Tim Analis Bareksa, Rabu (20/12/2023):

IHSG : last price 7.187,84

Kinerja pasar saham Indonesia yang tercermin dari IHSG ditutup melesat hampir 1% atau tepatnya 0,96% bertambah 68,33 poin ke posisi 7.187,84 pada Selasa (19/12). Senada kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bertambah 10,46 poin atau melonjak 1,1% jadi 959,6. IHSG berhasil meroket setelah hari sebelumnya melemah, di tengah pelaku pasar menanti (wait and see) hasil rapat dewan gubernur (RDG) Bank Indonesia pada Rabu-Kamis (20-21 Desember).

Pelaku pasar memperkirakan BI akan kembali menahan suku bunga acuannya di level 6% pada rapat Desember ini. Penguatan IHSG juga ditopang optimisme pasar soal berakhirnya siklus kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed). Rapat The Fed (FOMC) pekan lalu memutuskan kembali menahan suku bunga acuan 5,25-5,5%, serta mengisyaratkan 3 kali pemangkasan masing-masing 0,25% atau total 0,75% di 2024.

Promo Terbaru di Bareksa

Investasi Saham di Sini

Kemudian The Fed juga memperkirakn 4 kali lagi pemangkasan di 2025 masing-masing 0,25% atau total 1%. Pada 2026, pemangkasan kembali dilakukan dengan prediksi suku bunga AS akan jadi 2-2,5%. Namun The Fed belum memastikan kapan pemangkasan mulai dilakukan. Survei CME FedWatch Tool memperkirakan pemangkasan suku bunga The Fed mulai Maret 2024. Optimisme pasar terhadap kebijakan The Fed tersebut mendongkrak kinerja pasar saham, termasuk IHSG.

Secara sektoral, 9 sektor saham menguat kemarin dipimpin kesehatan melonjak 1,05%, energi dan teknologi masing-masing naik 0,95% dan 0,65%. Namun 2 sektor turun yakni infrastruktur dana industri masing-masing minus 0,63% dan 0,15%. Saham-saham yang naik tertinggi KAEF, IRRA, PEHA, ITMA dan UDNG. Sedangkan saham-saham yang turun terdalam WIIM, PBSA, OLIV, MKTR, dan RAAM. Frekuensi perdagangan saham 1.149.783 kali transaksi dan jumlah saham yang diperdagangkan 19,73 miliar lembar senilai Rp9,91 triliun. Sebanyak 304 saham naik, 228 saham turun dan 232 saham stagnan.

Penguatan IHSG kemarin di tengah kinerja bursa saham kawasan Asia yang bervariasi. Di antaranya indeks Nikkei menguat 1,41% jadi 33.219,39, indeks Hang Seng melemah 0,75% jadi 16.505, indeks Shanghai naik 0,05% jadi 2.932,39, serta indeks Strait Times bertambah 0,11% jadi 3.116,62.

Investasi Saham di Sini

Di tengah melesaatnya IHSG, Tim Analis Bareksa merekomendasi beberapa saham unggulan:

Stock Pick

ULTJ

KLBF

TSPC

Last price

Rp1.635

Rp1.660

Rp1.820

Recommendation

Trading buy

Buy on weakness

Trading buy

Entry

Rp1.635

Rp1.650

Rp1.810

Rp1.600

Rp1.600

Rp1.770

Target price (TP) 1

Rp1.680

Rp1.700

Rp1.855

Target price (TP) 2

Rp1.710

Rp1.730

Rp1.880

Stop loss

Rp1.585

Rp1.570

Rp1.750

Sumber : Tim Analis Bareksa, last price per 19/12/2023.

Investasi Saham di Sini

ULTJ : last price Rp1.635

Harga saham PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk (ULTJ) naik 1,24% atau bertambah 20 poin menjadi Rp1.635 pada Selasa (19/12). Tim Analis Bareksa merekomendasikan trading buy saham ULTJ di rentang harga Rp1.600 hingga Rp1.635, dengan target harga ambil untung di Rp1.680 dan Rp1.710, serta stop rugi di Rp1.585.

KLBF : last price Rp1.660

Harga saham PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) naik 2,79% atau bertambah 45 poin menjadi Rp1.660 pada Selasa (19/12). Tim Analis Bareksa merekomendasikan beli saat melemah (BOW) saham KLBF di kisaran Rp1.600 hingg Rp1.650, dengan target harga ambil untung di Rp1.700 dan Rp1.730, serta stop rugi di Rp1.570.

TSPC : last price Rp1.820

Harga saham PT Tempo Scan Pacific Tbk (TSPC) naik 1,11% atau bertambah 20 poin menjadi Rp1.820 pada Selasa (19/12). Tim Analis Bareksa merekomendasikan trading buy saham TSPC di rentang harga Rp1.770 hingga Rp1.810, dengan target harga ambil untung di Rp1.855 dan Rp1.880, serta stop rugi di Rp1.750.

Investasi Saham di Sini

Ringkasan Berita Pasar

BBRI

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) berencana membaikan dividen interim untuk periode tahun buku 2023 senilai Rp12,65 triliun hingga Rp12,73 triliun. Ini sesuai dengan keputusan direksi yang telah disetujui dewan komisaris pada Jumat pekan lalu, 15 Desember 2023. Sehingga total dividen interim yang akan dibayarkan pada 18 Januari 2024 Rp84 per saham. Untuk cum dan ex dividen di pasar reguler dan negosiasi akan dilakukan pada 29 Desember 2023 dan 2 Januari 2024.

BBTN - Muamalat

Rencana bergabungnya unit usaha syariah milik PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) dengan PT Bank Muamalat Tbk mulai terang. Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir mengatakan sudah bertemu dengan pemegang saham Bank Muamalat, yakni Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH), dan Menteri Agama untuk merealisasikan aksi tersebut. Jika semua lancar, proses merger akan rampung pada Maret 2024. Gabungan antara BTN Syariah dan Bank Muamalat akan jadi bank syariah dalam daftar 16 besar secara global.

Ekonomi China

Perekonomian Tiongkok atau China diperkirakan membaik di 2024. Kantor Komisi Urusan Keuangan dan Ekonomi Pusat China menyatakan kebijakan makroekonomi akan terus memberikan dukungan bagi pemulihan ekonomi Negara Panda. Dengan inflasi dan tingkat utang pemerintah yang rendah, Ototitas China optimistis bisa memperkuat implementasi kebijakan moneter dan fiskal. Tahun depan China akan berupaya beralih dari pemulihan pascapandemi ke pertumbuhan konsumsi yang berkelanjutan.

Dana Moneter Internasional (IMF) bulan lalu merevisi perkiraan pertumbuhan China menjadi 5,4% di tahun ini, sedangkan pemerintah China menetapkan target 5%. Negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia ini akan mengembangkan area pertumbuhan konsumsi baru seperti rumah pintar, rekreasi dan pariwisata, serta acara olahraga. Penerbitan obligasi negara, pemotongan suku bunga, pemotongan pajak dan biaya, serta kebijakan lainnya tahun ini akan berlanjut hingga tahun depan.

Investasi Saham di Sini

(Sigma Kinasih/Ariyanto Dipo Sucahyo/Christian Halim/AM)​

***

Ingin berinvestasi aman di saham dan reksadana secara online yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli saham klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi Bareksa di App Store​
- Download aplikasi Bareksa di Google Playstore
- Belajar investasi, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS

DISCLAIMER​​​​​

Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A

1.384,88

Up0,21%
Up4,05%
Up7,72%
Up8,08%
Up19,46%
Up38,34%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.095,38

Up0,14%
Up4,09%
Up7,18%
Up7,47%
Up3,23%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.084,98

Up0,55%
Up4,00%
Up7,61%
Up7,79%
--

Capital Fixed Income Fund

autodebet

1.853,59

Up0,53%
Up3,86%
Up7,19%
Up7,36%
Up17,82%
Up41,07%

Insight Renewable Energy Fund

2.287,69

Up0,82%
Up4,11%
Up7,35%
Up7,53%
Up19,98%
Up35,83%

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua