Berita Saham Hari Ini : Pasar Gelisah Negosiasi Utang AS Buntu, BMRI dan TGRA Rilis Green Bond
BBCA, BIRD dan HMSP direkomendasi beli, harga minyak naik, emas melemah, laba MEDC turun
BBCA, BIRD dan HMSP direkomendasi beli, harga minyak naik, emas melemah, laba MEDC turun
Bareksa.com - Berikut rangkuman berita pasar modal dan saham dikutip dari laporan riset Kopi Pagi oleh D’Origin Financial & Business Advisory dipublikasi Rabu (24/5/2023) :
Stock Picks
BBCA
Harga saham bank swasta terbesar Tanah Air, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) atau Bank BCA naik 1,39% jadi Rp9.125 pada Selasa (23/5). D’Origin Financial merekomendasi beli saat melemah saham BBCA dengan target harga Rp9.400 dan stop rugi Rp8.800, support Rp9.100 ; Rp9.050 dan resisten Rp9.150 ; Rp9.200.
Volume perdagangan saham BBCA pada Selasa lebih kecil dari hari sebelumnya. Penguatan saham BBCA berpotensi menguji resisten Rp9.150, sehingga penembusan level ini membuka peluang menuju Rp9.200.
Promo Terbaru di Bareksa
BIRD
Harga saham perusahaan transportasi nasional PT Blue Bird Tbk (BIRD) melemah 1,11% jadi Rp1.775 pada Selasa (23/5). D’Origin Financial merekomendasi spekulasi beli dengan target harga Rp1.900 dan stop rugi Rp1.600, support Rp1.760 ; Rp1.750 dan resisten Rp1.790 ; Rp1.800.
Volume perdagangan saham BIRD pada Selasa lebih besar dari hari sebelumnya. Pelemahan saham BIRD berpotensi menguji support Rp1.760, sehingga penembusan level ini membuka peluang menuju Rp1.750. Jika mampu bertahan, maka membuka peluang penguatan.
HMSP
Harga saham pemimpin produsen rokok di Indonesia, PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP) naik 1,01% jadi Rp1.005 pada Selasa (23/5). D’Origin Financial merekomendasi spekulasi beli dengan target harga Rp1.100 dan stop rugi Rp920, support Rp990 ; Rp980 dan resisten Rp1.020 ; Rp1.030.
Volume perdagangan saham HMSP pada Selasa lebih besar dari hari sebelumnya. Penguatan saham HMSP berpotensi menguji resisten Rp1.020, sehingga penembusan level ini membuka peluang menuju Rp1.030. HMSP membentuk ekor di atas cukup panjang menunjukan adanya tekanan jual.
Wall Street
Bursa Saham Amerika Serikat (AS) Wall Street ditutup anjlok pada Selasa di tengah kegelisahan investor soal mandeknya pembahasan plafon utang Pemerintah Negara Paman Sam. Dow Jones Industrial Average ditutup melemah 0,69% ke 33.055,51, S&P 500 anjlok 1,12% jadi 4.145,58, dan Nasdaq terperosok 1,26% jadi 12.560,25.
Negosiasi pagu utang Pemerintah AS dilanjutkan pada Selasa. Namun, kemajuan tampak terbatas, dengan beberapa anggota parlemen AS mempertanyakan urgensi tenggat waktu yang diberlakukan oleh Menteri Keuangan Janet Yellen mengenai kapan pemerintah akan mulai kehabisan uang.
IHSG
Kinerja pasar saham Indonesia yang tercermin dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Selasa (23/5) ditutup naik tipis 0,1% jadi 6.736,68 dengan volume perdagangan lebih kecil dari hari sebelumnya. Menurut D’Origin Financial, IHSG bergerak di kisaran 6.680 - 6.780, support 6.700 ; 6.680 dan resisten 6.750 ; 6.780.
Penguatan IHSG berpotensi menguji resisten 6.750, sehingga penembusan level ini membuka peluang menuju 6.780. IHSG membentuk ekor di atas menunjukan adanya tekanan jual. Investor asing mencatat net buy Rp788 miliar di seluruh pasar, terbesar di saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp284,56 miliar, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp231,87 miliar dan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) Rp193,37 miliar.
Lelang SBSN
Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (DJPPR Kemenkeu) telah melaksanakan lelang enam seri Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau Sukuk Negara dengan total penawaran yang masuk Rp54,75 triliun pada Selasa. Secara kumulatif, total nominal yang dimenangkan dari keenam seri yang ditawarkan tersebut Rp7 triliun.
Minyak Mentah
Harga minyak mentah berjangka naik pada Selasa, karena komentar terbaru menteri energi Saudi mendorong ekspektasi pengurangan produksi oleh negara-negara penghasil minyak di tengah perkiraan pasar bensin yang lebih ketat.
Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juli terkerek 1,19%, menjadi US$72,91 per barel di New York Mercantile Exchange. Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Juli menguat 1,12% menjadi US$76,84 per barel di London ICE Futures Exchange.
Emas
Harga logam mulia di pasar global melemah setelah data manufaktur dan sentimen sektor jasa untuk bulan Mei dirilis. Menyusul rilis PMI, harga emas turun tipis dan bertahan stabil, dengan emas berjangka Comex bulan Juni terakhir diperdagangkan di posisi $1.972,5, turun 0,24%.
Rupiah
Nilai tukar rupiah di kurs tengah Bank Indonesia pada Selasa di level Rp14.878 per dolar AS, menguat 0,13% dari hari sebelumnya Rp14.897 per dolar AS. Sejalan, rupiah juga perkasa di pasar spot yang menguat 0,1% jadi Rp14.875 per dolar AS.
NPI
BI mencatat neraca pembayaran Indonesia (NPI) surplus US$6,5 miliar pada kuartal I 2023. Angka ini meningkat dari realisasi kuartal IV 2022 senilai US$4,7 miliar. Transaksi berjalan yang surplus juga didukung oleh surplus neraca perdagangan barang. Pada kuartal I 2023, transaksi berjalan membukukan surplus US$2.97 miliar (0,9% dari PDB), melanjutkan capaian surplus pada kuartal IV 2022 sebesar US$4,2 miliar (1,3% dari PDB).
IKN
Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mencatat terdapat 220 calon investor yang menyerahkan Letter of Intent (LoI) atau surat minat investasi di IKN. Dari total LoI yang diterima, sebanyak 34 calon investor semakin serius dengan melanjutkan ke tahap non-disclosure agreement (NDA).
BMRI
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) mengumumkan penerbitan Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) Obligasi Berwawasan Lingkungan Berkelanjutan (green bond) Bank Mandiri Tahap I Tahun 2023 dengan target indikatif Rp5 triliun.
Penerbitan green bond ini adalah bagian dari PUB Green Bond Bank Mandiri dengan total Rp10 triliun yang akan digunakan untuk membiayai atau membiayai kembali kegiatan-kegiatan yang termasuk dalam kategori kegiatan usaha berwawasan lingkungan.
MEDC
PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) membukukan laba bersih US$82 juta pada kuartal I 2023, turun 8,9% dari laba bersih di periode yang sama di 2022 yang sebesar US$90,4 juta. Penurunan ini terjadi di tengah kenaikan pendapatan, di mana emiten minyak dan gas ini membukukan pendapatan US$558,09 juta, naik 18,4% dari pendapatan di kuartal I 2022 yang sebesar US$471,34 miliar.
MDKA
Emiten pertambangan emas dan tembaga, PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) telah mengumumkan penyelesaian pra-studi kelayakan (PFS) TB Porphyry, dengan sub-level caving (SLC) diperkirakan mulai berproduksi pada 2026, serta fase pertama dan kedua dari block-caving (BC) masing-masing pada 2031 dan 2034.
Berdasarkan PFS TB Porphyry, proyek TB Copper memiliki sumber daya mineral 1,7 miliar ton bijih dengan kandungan 0,47% tembaga dan 0,5% g/t emas. Proyek itu juga memiliki 289 juta ton cadangan bijih dengan kandungan 0,56% tembaga dan 0,65 g/t emas, memberikan cadangan tembaga 1,6 juta ton.
MDKA memproyeksikan net present value (NPV) US$2,1 miliar atau 20% internal rate of return (IRR), berdasarkan estimasi arus kas dari cadangan saat ini dan US$3 miliar (20% IRR, cadangan saat ini ditambah sumber daya tereka).
TGRA
Emiten energi bersih terbarukan PT Terregra Energy Asia Tbk (TGRA) menyampaikan tengah bersiap untuk menerbitkan green bond. Penerbitan obligasi ini sebagai bagian untuk mengembangkan proyek pembangkit listrik senilai total Rp12,5 triliun.
SMGR
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR atau SIG berambisi meningkatkan pemanfaatan bahan bakar alternatif sebagai energi baru terbarukan (EBT) dengan menanam lebih dari 143 ribu batang pohon kaliandra merah di area reklamasi Pabrik Tuban, Jawa Timur dan beberapa lokasi di Sumatera Barat, untuk substitusi batu bara pada proses produksi semen di Pabrik Tuban dan Pabrik Indarung.
Sekretaris Perusahaan SIG, Vita Mahreyni mengatakan pihaknya memiliki target cukup ambisius untuk menurunkan emisi karbon 515 Kg CO2/ton cement equivalent pada 2030, yang mendorong perusahaan untuk terus berinovasi menciptakan terobosan-terobosan kreatif guna mencapai target tersebut.
BUVA
Emiten pengembang hotel dan resort PT Bukit Uluwatu Villa Tbk (BUVA) berencana menambah modal dengan melakukan private placement dalam rangka memperbaiki posisi keuangan perusahaan.
BUVA akan melakukan Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) dengan menerbitkan saham baru 14,71 miliar dengan nilai nominal Rp50 per saham. Jumlah itu setara dengan 68,35% dari modal ditempatkan dan disetor Bukit Uluwatu Villa setelah pelaksanaan private placement.
WIRG
PT WIR Asia Tbk (WIRG) atau WIR Group telah mengantongi 5 paten internasional dan 6 patent pending terkait riset dan pengembangan utilisasi teknologi imersif. Paten global ini diperoleh melalui sistem The Patent Cooperation Treaty (PCT) yang merupakan sistem pendaftaran paten ke berbagai negara anggota World Intellectual Property Organization (WIPO) yang diakui secara internasional di 168 negara.
MIKA
PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) telah membuka dua rumah sakit baru yang masing-masing terletak di Tangerang Selatan dan Tegal dan ada satu rumah sakit yang masih dalam tahap konstruksi yang rencana akan beroperasi pada November 2023 mendatang. MIKA juga akan melakukan groundbreaking dua rumah sakit baru dan akan beroperasi pada 2024.
ITIC
PT Indonesian Tobacco Tbk. (ITIC) pertama kali membagikan dividen pada tahun buku 2022 kepada pemegang saham Rp4,7 miliar, dengan besaran deviden tunai Rp5 per saham.
FREN
PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) ingin tetap meraih laba bersih pada tahun 2023. Entitas usaha Sinar Mas Grup ini menyiapkan sejumlah strategi untuk menumbuhkan bisnis secara berkelanjutan dan mengalokasikan belanja modal Rp3 triliun. Sumber dana capex tahun ini diperoleh dari kas internal dan pinjaman perbankan.
LUCY
PT Lima Dua Lima Tiga Tbk (LUCY) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) untuk melaksanakan Penambahan Modal Perseroan Dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) atau rights issue, dengan jumlah sebanyak-banyaknya 584.775.000 saham dengan nilai nominal Rp10,00 per saham.
(AM)
***
Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.
Saham adalah instrumen investasi yang memiliki risiko kerugian. Artikel ini bertujuan untuk berbagi informasi seputar pasar dengan analisa untuk meminimalisir risiko. Setiap keputusan transaksi beli jual saham ada di tangan investor.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.