Bareksa Insight: Pasar Saham Murah, Peluang Tambah Investasi Reksadana
IHSG dibuka anjlok 4,42 persen setelah libur Lebaran 2022
IHSG dibuka anjlok 4,42 persen setelah libur Lebaran 2022
Bareksa.com - Setelah liburan panjang, pasar saham Indonesia dibuka anjlok menyesuaikan dengan sentimen global. Smart investor punya peluang menambah investasi reksadana saat harga murah.
Setelah mengalami libur panjang Lebaran 2022, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung turun cukup dalam pada hari pertama perdagangan, melemah 4,42 persen ke level 6.909,75. Hal ini menyusul kekhawatiran resesi ekonomi di Amerika yang telah mendorong penurunan mayoritas bursa saham global.
Seiring dengan penurunan IHSG, aliran dana asing yang sejak awal tahun menopang kenaikan pasar saham, juga tercatat keluar cukup besar, sekitar Rp2,6 triliun. Diproyeksikan penurunan pada IHSG masih akan berlangsung dalam jangka pendek.
Senada dengan pasar saham, pasar obligasi juga tercatat melemah cukup signifikan dengan indeks obligasi (ICBI) turun hingga 0,9 persen dan yield acuan Indonesia mencapai 7,24 persen pada perdagangan kemarin.
Inflasi Indonesia pada April 2022 juga mencatat kenaikan tertinggi sejak Januari 2017, yakni 0,95 persen secara bulanan (MOM). Hal ini dapat menjadi pertimbangan Bank Indonesia terkait kebijakan tingkat suku bunga acuan dalam negeri.
Apa yang bisa dilakukan Investor?
Investor dapat mempertimbangkan untuk akumulasi bertahap pada reksadana saham dan reksadana indeks hingga IHSG menunjukkan tanda pembalikan arah (rebound) setelah turun cukup dalam.
Analis Bareksa melihat hari ini pasar obligasi akan cenderung menguat mengikuti yield obligasi Amerika yang sedikit mengalami penurunan.
Yield obligasi negara acuan Indonesia diproyeksikan dapat bertahan di level 7,1-7,2 persen mengingat kenaikan Fed Rate yang bertahap dan tidak agresif. Selain itu, pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal I 2022 juga kembali pulih, yakni 5,01 persen secara tahunan.
Imbal Hasil 1 Tahun (9 Mei 2022)
Reksadana Indeks
RHB SRI KEHATI Index Fund: +19.70%
Syailendra MSCI Indonesia Value Index Fund Kelas A: +19.61%
Reksadana Saham
Sucorinvest Sharia Equity Fund: +8.91%
BNP Paribas Pesona Syariah: +7.81%
Imbal Hasil 3 Tahun (9 Mei 2022)
Reksadana Pendapatan Tetap
Syailendra Pendapatan Tetap Premium: +31.15%
Bahana Mes Syariah Fund Kelas G: +25.00%
(Sigma Kinasih/Ariyanto Dipo Sucahyo/hm)
* * *
Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,96 | 0,58% | 4,31% | 7,57% | 8,73% | 19,20% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.094,08 | 0,44% | 4,48% | 7,05% | 7,51% | 2,61% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,18 | 0,60% | 3,97% | 7,04% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,13 | 0,53% | 3,89% | 6,64% | 7,38% | 16,99% | 40,43% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.269,81 | 0,81% | 3,87% | 6,51% | 7,19% | 20,23% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.