IHSG Rally Sepekan, Ini Top 10 Reksadana Juaranya
Sepanjang pekan lalu indeks reksadana saham memimpin kinerja dengan kenaikan 1,54 persen
Sepanjang pekan lalu indeks reksadana saham memimpin kinerja dengan kenaikan 1,54 persen
Bareksa.com - Sepanjang pekan lalu, kinerja pasar saham Indonesia berhasil menorehkan kinerja ciamik di tengah ketidakpastian ekonomi terkait penyebaran virus corona varian micron.
Dalam perdagangan yang berlangsung mulai dari 6 hingga 10 Desember 2021, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tak sekalipun berakhir di zona merah, alias berhasil menguat beruntun selama lima hari perdagangan pekan lalu.
Alhasil secara mingguan IHSG berhasil menorehkan kenaikan 1,75 persen ke level 6.652,92. Namun di sisi lain, sepanjang pekan lalu investor asing justru terlihat lebih dominan mengurangi kepemilikan saham mereka dengan catatan aksi jual bersih (net sell) mencapai Rp1,27 triliun di pasar reguler.
Promo Terbaru di Bareksa
Dari Bursa Global, Wall Street juga ditutup menguat pekan lalu meski mengalami koreksi pada perdagangan Kamis, di mana investor kemarin masih menunggu rilis data inflasi dari pemerintah Amerika Serikat.
Membaiknya pasar keuangan global salah satunya disebabkan oleh sentimen positif hasil penelitian awal dari produsen vaksin Pfizer/BioNTech yang menyebutkan bahwa dosis ketiga vaksin kerja sama mereka tampaknya mampu memberikan perlindungan yang kuat terhadap varian omicron, sementara vaksin dua dosis awal mungkin tidak cukup untuk mencegah infeksi.
Sebelumnya CEO Pfizer juga menyebutkan bahwa meski omicron tampaknya lebih menular tetapi menyebabkan penyakit yang tidak terlalu parah, seperti varian delta. Awalupun dia kembali menekankan bahwa lebih banyak pekerjaan perlu dilakukan untuk mengetahui dengan pasti.
Selanjutnya kinerja positif bursa pekan lalu juga didorong oleh kebijakan pemerintah yang batal menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 3 selama periode libur natal dan tahun baru (nataru) di semua daerah. Selain itu pemerintah juga mampu menekan angka kasus konfirmasi dan kematian Covid-19 harian.
Pekan lalu Bank Indonesia (BI) juga mengumumkan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) bulan November 2021 naik menjadi 118,5 dari bulan sebelumnya 113,4.
Terakhir pasar modal sepanjang bulan Desember ini pasar modal juga dibantu oleh aktivitas window dressing yang mungkin akan dilakukan oleh manajer investasi untuk mempercantik portofolionya.
Jika melihat faktor musiman Desember, yang salah satunya didorong oleh aktivitas window dressing, maka kecenderungan IHSG mencatatkan koreksi terbilang sangat kecil.
Dalam 10 tahun terakhir, pada bulan Desember kinerja bulanan IHSG konsisten positif dengan rata-rata imbal hasil 3,23 persen. Biasanya rally IHSG juga akan berlanjut ke awal tahun berikutnya di mana fenomena ini disebut January Effect.
Seluruh Jenis Reksadana Kompak Menguat
Kondisi pasar saham yang mengalami penguatan pada pada pekan lalu, secara umum membuat kinerja seluruh jenis reksadana mencatatkan apresiasi, di mana yang berbasis saham menorehkan kinerja terbaik.
Sumber: Bareksa
Berdasarkan data Bareksa, indeks reksadana saham memimpin kinerja pekan lalu dengan kenaikan 1,54 persen, disusul indeks reksadana campuran yang menguat 1 persen.
Kemudian di peringkat ketiga dan keempat ditempati indeks reksadana pendapatan tetap dan indeks reksadana pasar uang dengan masing-masing bertambah 0,20 persen dan 0,05 persen.
Seiring dengan itu, top 10 produk reksadana yang berhasil mencatatkan imbal hasil (return) mingguan tertinggi pada pekan lalu ditempati oleh reksadana dengan risiko sedang-tinggi, di mana produk reksadana saham mendominasi dengan 7 produk, sementara 3 lainnya merupakan produk reksadana campuran.
Sumber: Bareksa
Perlu diketahui, reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.
Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.
(KA01/Arief Budiman/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.