CEO Sucor AM, Jemmy Paul : Peluang Inovasi Robo Advisor dan Manfaatnya Bagi Manajer Investasi
Robo Advisor membantu investor yang tidak memiliki kapasitas dalam pemilihan aset ketika berinvestasi
Robo Advisor membantu investor yang tidak memiliki kapasitas dalam pemilihan aset ketika berinvestasi
Bareksa.com - Digitalisasi di industri pasar modal telah mendorong naiknya jumlah investor pasar modal. Data KSEI menunjukan per Agustus 2021 terdapat 6 juta investor pasar modal, melonjak 1.282 persen dari Desember 2015 yang hanya 434 ribu investor. KSEI menyebut 70 persen dari investor ritel di tahun 2020 merupakan investor yang melakukan pembelian reksadana melalui platform fintech.
Pandemi Covid-19 bukan sebagai penghalang meningkatnya industri pasar modal, justru berperan sebagai akselerator. Sebab adanya pandemi telah mempercepat digitalisasi industri pasar modal Tanah Air. Tren maraknya penggunaan kanal digital telah mendorong pertumbuhan industri reksadana terus melesat di tengah hantaman negatif dampak pandemi.
Di sisi lain, kelompok masyarakat ekonomi kelas menengah dan kelas atas memiliki pendapatan lebih, lebih memilih tidak memakainya untuk konsumsi karena lebih berhati-hati dan menahan diri di masa pandemi. Ekstra pendapatan tersebut pada akhirnya digunakan untuk berinvestasi di pasar modal. Perubahan pola konsumsi masyarakat ini mempercepat akselerasi pertumbuhan industri pasar modal Tanah Air, termasuk industri reksadana.
Promo Terbaru di Bareksa
Tren minat atas produk pasar modal berkembang pesat, namun belum disertai dengan pengetahuan akan produk pasar modal yang mumpuni. Terlihat dari tingkat literasi pasar modal yang masih lebih rendah dari industri yang lain yakni hanya 4,9 persen di tahun 2019. Karena itu diperlukan alat yang dapat digunakan secara masif untuk membantu investor berinvestasi. Robo Advisor menjadi alat yang dapat digunakan dalam membimbing investor untuk berinvestasi sesuai kebutuhannya.
Perubahan lansekap pasar modal dari sebelumnya didominasi oleh investor institusi dan masyarakat kaya (HNW) dengan volume transaksi kecil dan nilai besar, kini telah bergeser jadi didominasi oleh investor ritel dengan volume transaksi besar dan nilai kecil. Kondisi itu menuntut kreativitas di industri pasar modal Tanah Air, sehingga tidak hanya mengandalkan layanan bimbingan (nasihat) manusia, karena menjadi sangat tidak efisien. Namun juga diperlukan inovasi teknologi kecerdasan artifisial (AI) untuk membimbing investor agar dapat berinvestasi dengan lebih baik sesuai kebutuhannya, atawa biasa disebut Robo Advisor.
Teknologi Robo Advisor sudah sangat dikembangkan di negara-negara tetangga. Sedangkan di Indonesia, banyak platform investasi mulai marak mengembangkan Robo Advisor. Seiring dengan arah perubahan lansekap wealth management tersebut, Dalam acara Bareksa-Kontan 5th Fund Awards 2021 diselenggarakan diskusi panel dengan tema “Robo Advisor: Game Changer Industri Wealth Management”.
Bagaimana pendapat CEO PT Sucorinvest Asset Management, Jemmy Paul Wawointana perihal peran Robo Advisor dalam membantu manajer investasi dalam mengelola dana investor? Berikut pandangan Jemmy sebagaimana dia sampaikan dalam acara Bareksa-Kontan 5th Fund Awards 2021, Senin malam (25/10/2021) :
Jemmy menyatakan sangat merasa terbantu dengan adanya Robo Advisor yang disediakan oleh platform fintech, salah satunya Bareksa. Utamanya guna membantu investor yang tidak memiliki kapasitas dalam pemilihan aset ketika berinvestasi. "Kami sangat dibantu dengan adanya Robo Advisor ini," ungkap Jemmy.
Menurut Jemmy, peran penting Robo Advisor adalah dari sisi edukasi dan mitigasi risiko dari kesalahan pemilihan aset yang dilakukan oleh investor atau nasabah. Sebab zaman dulu, banyak kasus di mana investor yang berinvestasi memilih produk reksadana tidak sesuai dengan profil risikonya.
"Contoh ada orang yang mau investasi satu tahun, uangnya dari tabungan yang sewaktu-waktu bisa dicairkan tetapi dipakai beli reksadana saham, misalkan. Padahal kita tahu reksadana saham jangka waktu horizon investasinya lebih panjang dari pasar uang," Jemmy menjelaskan.
Kemudian, investor tersebut membeli reksadana saham kebetulan dalam kondisi tren koreksi tajam. Kondisi itu akan menghasilkan banyak komplain dari nasabah yang mengalami kerugian besar. Karena itu, kata Jemmy, dengan adanya Robo Advisor yang memandu nasabah, maka sangat membantu manajer investasi.
"Terutama dari segi edukasi maupun pemilihan profil investasi. Selain itu mampu memilih reksadana yang mungkin sesuai dengan harapan investor," dia memaparkan.
Robo Advisor akan membantu nasabah memilih produk reksadana sesuai dengan kinerja historikal dan kondisi pasar terkini. Dengan begitu, nasabah yang tidak memiliki kapasitas dalam melihat kondisi pasar dan memilih reksadana sesuai profil risikonya, maka akan sangat terbantu oleh Robo Advisor.
Peluang Inovasi Robo Advisor di Masa Depan
Seiring melonjaknya jumlah investor, saat ini terjadi pergeseran perilaku investasi investor di Indonesia, dari sebelumnya passive investment jadi active investment. Jika 10 tahun lalu, investor di Indonesia masih mengikuti pola investasi conventional wisdom yang menyatakan berinvestasi di reksadana adalah investasi secara pasif, kini kecenderungannya berbeda. Investor reksadana saat ini cenderung aktif dalam berinvestasi (active investment).
Menurut Jemmy, penting bagi pelaku industri reksadana untuk menyesuaikan dengan perkembangan zaman. Semakin hari, semakin banyak produk-produk investasi yang menarik selain di pasar modal.
"Apakah ini bisa dikombinsikan dengan Robo Advisor? Karena jujur kita memang di industri pasar modal khususnya aset manajemen memiliki banyak saingan dengan variasi produk baru untuk investasi. Apakah nanti ke depan akan menjadi persaingan antar produk, atau cuma reksadana, apa ada yang lain selain kripto? Apakah nanti akan jadi kesatuan, misal orang beli kripto atau gold (emas) dan lain bisa disatukan dengan reksadana dalam Robo Advisor?" Jemmy memaparkan.
Jemmy menyatakan ke depan guna membuat lompatan cukup besar bagi industri pasar modal, maka di butuhkan terobosan-terobosan penting yang tentu saja disesuaikan dengan regulasi. "Tetapi apakah ini bisa terjadi? Sehingga bukan cuma investor reksadana beli kripto atau emas, atau orang beli emas, kripto atau komoditas lain juga sekaligus bisa berinvestasi di reksadana. Saya lihat memang jujur belum ada. Contoh orang beli reksadana dan saham di satu tempat yang sama untuk digabungkan dalam Robo Advisor," ungkap Jemmy.
Peluang-peluang inovasi tersebut, menurut Jemmy, akan sangat memudahkan investor ke depannya. Terobosan lain tentunya, akan seiring dengan perkembangan teknologi kecerdasan artifisial di masa mendatang.
"Dengan perkembangan AI ke depan, makin hari makin gampang memilih reksadana yang sesuai dengan kapasitas kita baik dari profil risiko maupun dari horizon investasi," pungkas Jemmy.
(Martina Priyanti/Abdul Malik)
***
Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.