BeritaArrow iconReksa DanaArrow iconArtikel

Indeks Melemah & Pasar SBN Stagnan, Reksadana Berbasis Saham Batu Bara Moncer

Abdul Malik29 September 2021
Tags:
Indeks Melemah & Pasar SBN Stagnan, Reksadana Berbasis Saham Batu Bara Moncer
Ilustrasi kenaikan harga batu bara yang mendongkrak lonjakan harga saham emiten batu bara dan mendorong kinerja reksadana berbasis saham batu bara. (Shutterstock)

Harga batu bara dunia Newcastle naik signifikan sekitar 12,8 persen dalam sehari ke level US$204,75 per ton

Bareksa.com - Harga batu bara dunia Newcastle naik signifikan sekitar 12,8 persen dalam sehari ke level US$204,75 per ton. Menurut analisis Bareksa, lonjakan itu karena beberapa negara pengimpor batu bara terbesar akan kembali menggunakan energi fosil seperti batu bara sebagai sumber tenaga listrik.

Energi terbarukan dinilai belum mampu memenuhi kenaikan permintaan seiring dengan potensi pemulihan ekonomi global. Hal ini turut mendorong kenaikan mayoritas reksadana saham dan reksadana indeks berbasis saham perusahaan batu bara.

Lonjakan saham emiten batu bara tersebut terjadi di tengah pelemahan indeks saham Tanah Air kemarin. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada 28 September 2021 turun 0,15 persen ke level 6.113,11.

Promo Terbaru di Bareksa

Sementara itu, pasar obligasi cenderung bergerak stagnan dengan penguatan tipis pada kinerja reksadana pendapatan tetap berbasis obligasi korporasi. Mayoritas harga obligasi pemerintah (Surat Berharga Negara/SBN) melemah seiring kenaikan imbal hasil (yield) acuan obligasi, yang saat ini berada di level 6,3 persen.

Risiko pengetatan ekonomi Amerika Serikat masih membayangi pergerakan pasar keuangan dalam negeri. Berdasarkan data id.investing.com (diakses 28/09/2021 pukul 17.00 WIB) benchmark obligasi pemerintah tercatat naik ke level 6,3 persen pada 28 September 2021.

Di tengah pelemahan pasar saham, investor dengan profil risiko agresif bisa mempertimbangkan beberapa produk reksadana saham dan reksadana indeks berbasis saham emiten batu bara yang mencatatkan kinerja moncer.

Investor dengan profil risiko moderat juga bisa melirik reksadana pendapatan tetap berbasis obligasi korporasi di tengah stagnasi pasar SBN.

Beberapa produk reksadana yang membukukan kinerja moncer tersebut di antaranya :

Imbal Hasil Reksadana 1 Tahun (per 28 September 2021)

Reksadana Saham

BNP Paribas Solaris : 27,74 persen
TRIM Syariah Saham : 18,88 persen

Reksadana Indeks

Syailendra MSCI Indonesia Value Index Fund : 14,27 persen
Principal Index IDX30 Kelas O : 11,14 persen

Reksadana Pendapatan Tetap

Sucorinvest Bond Fund : 12,3 persen
Ganesha Abadi Kelas G : 5,12 persen

Perlu diingat, apapun produk investasi pilihan kamu, agar selalu disesuaikan dengan tujuan dan jangka waktu investasi, serta profil risiko kamu ya!

(Sigma Kinasih/AM)

***

Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store​
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS

DISCLAIMER​
Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua