Bareksa Insight : Sentimen Pasar di Agustus Bervariasi, Cuan Reksadana Ini Melesat Hingga 26%
IHSG bergerak di zona positif dengan kenaikan sekitar 3,3% sepanjang bulan Agustus 2022
IHSG bergerak di zona positif dengan kenaikan sekitar 3,3% sepanjang bulan Agustus 2022
Bareksa.com - Menutup Agustus 2022, pasar saham Tanah Air yang tercermin dari kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona positif dengan kenaikan sekitar 3,3% sebulan. Hijaunya IHSG ditopang aliran dana asing yang masuk ke pasar saham hingga Rp11,9 triliun di periode yang sama.
Meski masih dibayangi sentimen risiko perlambatan ekonomi global. serta potensi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, namun menurut Tim Analis Bareksa, pelaku pasar masih optimistis melihat prospek ekonomi Indonesia. Hal ini mempertimbangkan kondisi makro ekonomi dan daya beli masyarakat masih cukup kuat guna menopang pertumbuhan ekonomi tahun ini.
Baca juga : Bareksa Insight : Sentimen Global Bayangi Pasar Modal, Ini Jurus Agar Investasi Cuan Terus
Promo Terbaru di Bareksa
Penguatan pasar saham turut mendongkrak kinerja indeks reksadana saham Bareksa yang juga naik 2,3% sebulan terakhir. Senada, indeks reksadana pendapatan tetap Bareksa juga masih naik tipis 0,5% secara bulanan (MOM).
Menurut Tim Analis Bareksa, awal September investor menanti rilis inflasi Agustus 2022 yang diprediksi mencatatkan deflasi 0,12% secara bulanan. Selain itu, Pemerintah juga akan mulai menyalurkan bansos pengalihan subsidi BBM mulai 1 September 2022.
IHSG pada 31 Agustus 2022 naik 0,27% ke level 7.178,59. Berdasarkan data id.investing.com (diakses 31/08/2022 pukul 17.00 WIB) benchmark obligasi pemerintah tercatat tetap di level 7,2%.
Lihat juga : Bareksa Insight : Pemerintah Salurkan Bansos Rp24 Triliun, Ini Dampaknya ke Kinerja Reksadana
Apa yang bisa dilakukan investor?
Mempertimbangkan posiitifnya kinerja pasar saham pada Agustus 2022 dan sentimen rencana kenaikan harga BBM di awal September ini, Tim Analis Bareksa menyarankan agar Smart Investor menerapkan 3 strategi ini agar investasinya membukukan kinerja maksimal :
1. Mayoritas aliran dana asing masuk ke saham berkapitalisasi besar (big caps) di sektor keuangan, infrastruktur dan energi, serta memimpin kenaikan IHSG. Sehingga, Smart Investor bisa mencermati reksadana saham dan reksadana indeks berbasis sejumlah sektor tersebut.
2. Salah satu anggota Bank Sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve (The Fed) menyatakan suku bunga acuan AS akan berada di level 4% dan tidak ada penurunan hingga tahun 2023. Hal ini menyebabkan imbal hasil (yield) acuan Obligasi Pemerintah Negara Paman Sam naik hingga ke level 3,2%. Mempertimbangkan risiko yang lebih besar dalam jangka pendek, Surat Berharga Negara (SBN) RI tenor panjang lebih diminati investor pada lelang selasa kemarin (30/08),
Simak juga : Bareksa Insight : Suku Bunga AS akan Terus Naik Agresif, Terapkan Strategi Investasi Ini
3. Selain reksadana berbasis obligasi korporasi, investor juga bisa mencermati reksadana pendapatan tetap berbasis SBN jika yield dapat kembali naik ke kisaran 7,3%. Investor juga tetap bisa mendiversifikasi investasinya di reksadana pasar uang dan instrumen investasi yang aman yakni Sukuk Negara Ritel (SR) seri SR017.
SR017 ditawarkan sejak 19 Agustus dan masa penawaran ditutup pada 14 Agustus 2022. SR017 memberikan imbal hasil 5,9% per tahun, setelah dipotong pajak 10%, imbal hasil bersih SR017 masih 5,31%, jauh lebih tinggi dibandingkan rata-rata bunga bersih deposito perbankan.
Baca juga : Bareksa Insight : Produksi Minyak Dunia Ditahan, Reksadana Ini Cuan Hingga 25% Setahun
Beberapa produk reksadana indeks, reksadana saham, reksadana pendapatan tetap dan reksadana pasar uang yang bisa dipertimbangkan investor dengan profil risiko agresif, moderat dan konservatif ialah sebagai berikut :
Imbal Hasil 1 Tahun (per 31 Agustus 2022)
Reksadana Indeks
BNP Paribas Sri Kehati : 26,42%
Allianz SRI KEHATI Index Fund : 26,42%
Reksadana Saham
TRIM Kapital : 14,36%
Sucorinvest Sharia Equity Fund : 14,72%
Imbal Hasil 3 Tahun (per 31 Agustus 2022)
Reksadana Pendapatan Tetap
TRIM Dana Tetap 2 : 18,3%
Majoris Sukuk Negara Indonesia : 16,3%
Reksadana Pasar Uang
Syailendra Dana Kas : 15,36
Sucorinvest Sharia Money Market Fund : 17,58%
Lihat juga : Bareksa Insight : Potensi Tesla Bangun Pabrik Mobil Listrik di RI, Cermati Reksadana Ini
Untuk diketahui, reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.
Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.
Simak juga : Bareksa Insight : Isu Kenaikan Harga BBM Bayangi Pasar Modal, Investasi di SR017 Solusinya
(Sigma Kinasih/Ariyanto Dipo Sucahyo/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.
PT Bareksa Portal Investasi atau Bareksa.com adalah platform e-investasi terintegrasi pertama di Indonesia, yang ditunjuk menjadi mitra distribusi (midis) resmi Kementerian Keuangan untuk penjualan Surat Berharga Negara (SBN) Ritel atau SBN Ritel secara online. Selain proses registrasi dan transaksi sangat cepat dan mudah, Anda juga dapat memantau investasi Anda dari mana saja dan kapan saja.
Bareksa telah mendapatkan penghargaan sebagai midis SBN terbaik selama tiga tahun berturut-turut dari Kementerian Keuangan RI. Penghargaan terbaru yang diterima adalah penghargaan sebagai Midis SUN dengan Kinerja Terbaik 2020 dan Midis SBSN dengan Kinerja Terbaik Kategori Fintech 2021.
Belum memiliki akun Bareksa tetapi ingin berinvestasi di SBN Ritel? Segera daftar melalui aplikasi Bareksa sekarang, gratis hanya dengan menyiapkan KTP dan NPWP (opsional). Bagi yang sudah punya akun Bareksa untuk reksadana, lengkapi data berupa rekening bank untuk mulai membeli SBN Ritel di Bareksa.
Bagi yang sudah pernah membeli SBR, ORI atau Sukuk di Bareksa sebelumnya, registrasi ulang akun di Bareksa untuk memesan SBN Ritel seri berikutnya.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.