Bareksa.com - Pademi Covid-19 telah berdampak pada hampir seluruh aspek kehidupan di dunia, termasuk Indonesia. Pandemi juga telah mengubah perilaku investasi masyarakat.

Hasil studi Schroders yang dilansir PT Schroder Investment Management Indonesia menyebutkan pandemi telah mengubah drastis perilaku investor. Hasil studi menyebutkan pandemi membuat orang-orang di Indonesia lebih banyak menghabiskan waktu untuk fokus pada keuangan mereka.

"Sekitar 88 persen, orang-orang yang menghabiskan lebih banyak waktu untuk memikirkan kesejahteraan finasial mereka dan mengatur ulang keuangan pribadi mereka karena Covid-19," demikian disebutkan dalam hasil studi Schroders.

Hanya saja, investor dengan pengetahuan investasi menengah paling kecil kemungkinan untuk melakukannya.

Berikut hasil temuan mengenai orang-orang yang menghabiskan lebih banyak waktu untuk memikirkan kesejahteraan finansial mereka dan mengatur ulang keuangan pribadi mereka karena pandemi Covid-19:

Sumber: Schroders

Temuan Schroders lainnya, selama pandemi, investor di Indonesia lebih sering memeriksa investasi mereka dibandingkan di tahun 2019 yakni meningkat dari 39 persen menjadi 44 persen.

Investasi Masih Optimistis

Meski berinvestasi di tengah pandemi, Schroders menemukan kalau investor di Indonesia untuk pengembalian investasi masih optimistis. Rata-rata ekspektasi pengembalian investasi total tahunan untuk lima tahun ke depan :

Sumber: Schroders

Schroders juga menemukan kalau dalam jangka pendek, dapat ditemukan adanya kesenjangan perilaku menabung dan investasi masyarakat pasca-pencabutan lockdown di Indonesia. Ditemukan bahwa :

- 49 persen, investor telah menaruh lebih banyak uang untuk simpanan mereka secara umum.

- 52 persen, telah berinvestasi lebih banyak dalam investasi aset berisiko rendah.

- 40 persen, telah berinvestasi lebih banyak dalam investasi aset berisiko tinggi.

Tahun Penghematan

Di sisi lain Schroders menemukan pandemi khususnya pada tahun ini memberikan dampak positif mengenai penghematan. Ditemukan, mayoritas yakni sekitar 50 persen masyarakat sebagai investor, menyisihkan dananya atas apa yang direncakan.

Sementara 30 persen investor menyisihkan lebih dari yang mereka rencakan dan 15 persen lainnya tidak menyisihkan sebanyak direncanakan.

Persiapan Pensiun

Studi Schroders juga menemukan pandemi mendorong masyarakat untuk melihat rencana pensiun. Ditemukan, sekitar 79 persen orang yang belum pensiun ingin menyisihkan lebih banyak untuk masa pensiun mereka sebagai akibat dari pandemi.

Namun, menurut Schroders ini tidak selalu berarti usia pensiun yang diharapkan yakni :

- 36 persen, orang yang belum pensiun berpikir mereka akan pensiun nanti setelah Covid-19.

- 27 persen, berpikir mereka masih akan pensiun pada usia yang sama.

- 37 persen, berpikir mereka akan pensiun lebih awal.

(Martina Priyanti/AM)

***

Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store​
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS

DISCLAIMER​
Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.