Kasus Baru Covid-19 Tembus Rekor Tertinggi, Investor Jangan Panik, Cek Reksadana Ini!
Kasus baru harian Covid-19 di Indonesia membuat investor cemas terhadap potensi penurunan kinerja keuangan perusahaan publik
Kasus baru harian Covid-19 di Indonesia membuat investor cemas terhadap potensi penurunan kinerja keuangan perusahaan publik
Bareksa.com - Minimnya sentimen positif dari dalam Negeri mendorong aksi jual investor di pasar saham Indonesia. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada 24 Juni 2021 turun 0,37 persen ke level 6.012,06.
Menurut analisis Bareksa, kasus baru harian Covid-19 di Indonesia membuat investor cemas terhadap potensi penurunan kinerja keuangan perusahaan publik (emiten) karena perlambatan ekonomi. Jumlah kasus positif Covid-19 bertambah 20.574 pada 24 Juni, atau merupakan rekor tertinggi penambahan kasus harian selama pandemi.
Tekanan di pasar saham tersebut turut menekan kinerja mayoritas reksadana saham dan reksadana indeks.
Sementara di pasar obligasi, kondisinya justru berbeda. Harga obligasi pemerintah jangka pendek hingga menengah (di bawah 10 tahun) mengalami penguatan dan mendorong kenaikan kinerja mayoritas reksadana pendapatan tetap. Berdasarkan data id.investing.com (diakses 24/06/2021 pukul 17.00 WIB) benchmark obligasi pemerintah tercatat naik ke level 6,6 persen, pada 24 Juni 2021.
Analisis Bareksa melihat, investor cenderung menghindari Surat Berharga Negara (SBN) berjangka panjang karena ketidakpastian ekonomi masih besar. Hal itu terlihat dari potensi perlambatan ekonomi dalam negeri akibat kasus Covid-19 serta ekspektasi kenaikan suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat (The Fed).
Di tengah pelemahan pasar saham dan penguatan pasar obligasi tenor pendek, namun bagi investor reksadana tidak perlu panik. Sebab masih terdapat beberapa reksadana yang tersedia di Bareksa yang mencatatkan kinerja cemerlang dan layak dikoleksi.
Berikut beberapa reksadana yang kinerjanya masih moncer tersebut :
Imbal Hasil Reksadana 1 Tahun (per 24 Juni 2021)
Reksadana Saham
Sucorinvest Maxi Fund : 30,82 persen
Manulife Dana Saham Kelas A : 20,48 persen
Reksadana Indeks
BNP Paribas Sri Kehati : 4,85 persen
RHB SRI KEHATI Index Fund: 5,31 persen
Reksadana Pendapatan Tetap
Kehati Lestari Kelas G : 8,03 persen
Schroder Dana Mantap Plus II : 6,2 persen
(Sigma Kinasih/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.