Kasus Covid-19 di Asia Tekan Indeks Saham, Ini Kinerja Reksadana Pekan ke-3 Mei
Pada periode 17 – 21 April 2021, IHSG mengakumulasi penurunan 1,04 persen ke level 5.773
Pada periode 17 – 21 April 2021, IHSG mengakumulasi penurunan 1,04 persen ke level 5.773
Bareksa.com - Mengakhiri pekan ketiga di Mei 2021, bursa saham Tanah Air mengalami tekanan cukup hebat hingga harus rela mencatatkan kinerja negatif secara mingguan.
Pada periode 17 – 21 April 2021, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakumulasi penurunan 1,04 persen ke level 5.773,12, sekaligus merupakan level penutupan terendah sepanjang tahun berjalan.
Di sisi lain, investor asing juga terlihat lebih dominan melepas aset berisiko mereka yang tercermin dari aksi jual bersih (net foreign sell) senilai Rp139,08 miliar di pasar reguler sepanjang pekan lalu.
Promo Terbaru di Bareksa
Pada pekan lalu, pandemi covid-19 kembali menjadi sorotan utama pelaku pasar dan membuat cemas. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat, jumlah pasien positif corona di negara-negara Asia Selatan dan Timur per 20 Mei 2021 mencapai 29.258.662 orang, bertambah 298.324 orang dibandingkan sehari sebelumnya.
Malaysia mulai menjadi sorotan dunia. Pada Kamis pekan ini, 59 orang meninggal dunia akibat serangan virus yang awalnya menyebar di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Republik Rakyat China tersebut. Ini adalah angka kematian harian tertinggi sejak virus corona mewabah di Negeri Jiran.
Kini total pasien positif corona di Malaysia adalah 492.302 orang. Di level Asia Tenggara, hanya lebih sedikit dari Indonesia dan Filipina. Dinamika ini membuat pemerintah Malaysia memberlakukan karantina wilayah (lockdown) yang dalam 'kearifan lokal' disebut Movement Control Order (MCO).
Tidak hanya Malaysia, Singapura dan Taiwan juga terpaksa memberlakukan lockdown karena lonjakan kasus corona. Perkembangan ini membuat pelaku pasar belum berani untuk bermain agresif dan cenderung menghindari aset-aset berisiko seperti saham. Ini yang sedang terjadi d bursa saham dunia, tidak terkecuali Indonesia.
Reksadana dengan Return Mingguan Tertinggi
Kondisi pasar saham Indonesia yang melemah pada pekan lalu, secara umum turut menekan seluruh kinerja reksadana, terutama yang berbasis ekuitas. Berdasarkan data Bareksa, indeks reksadana saham mengalami pelemahan terdalam dengan -0,79 persen, disusul indeks reksadana campuran dengan penurunan -0,34 persen.
Sumber: Bareksa
Selanjutnya indeks reksadana pendapatan tetap ikut terkoreksi dengan penurunan sangat tipis 0,01 persen. Alhasil hanya indeks reksadana pasar uang yang mencatatkan pertumbuhan pada pekan lalu dengan kenaikan 0,02 persen.
Sementara itu jika dilihat lebih rinci, berdasarkan reksadana yang tersedia di Bareksa, beberapa produk reksadana yang mendominasi imbal hasil (return) mingguan tertinggi pada pekan lalu cukup beragam.
Berikut top 10 reksadana yang berhasil mencatatkan kenaikan kinerja dengan imbal hasil tertinggi pada pekan lalu.
Sumber: Bareksa
Berdasarkan data tersebut, dapat dilihat top 10 reksadana dengan return tertinggi di Bareksa pada pekan lalu cukup merata, di mana masing-masing 3 produk ditempati oleh produk reksadana campuran dan saham, kemudian masing-masing 2 lainnya merupakan produk reksadana pendapatan tetap dan pasar uang.
Perlu diketahui, reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.
(KA01/Arief Budiman/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini adalah kinerja masa lalu dan tidak menjamin kinerja di masa mendatang. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,65 | 0,56% | 4,26% | 7,54% | 8,69% | 19,21% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.093,4 | 0,43% | 4,43% | 6,99% | 7,44% | 2,54% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,4 | 0,60% | 3,98% | 7,06% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,45 | 0,53% | 3,89% | 6,66% | 7,38% | 17,02% | 40,39% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.270,42 | 0,81% | 3,88% | 6,54% | 7,20% | 20,19% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.