Satu Aset Investasi Tidak Cukup, Ini Manfaat Diversifikasi
Riset Syailendra menunjukkan investasi reksadana terdiversifikasi berkinerja lebih baik
Riset Syailendra menunjukkan investasi reksadana terdiversifikasi berkinerja lebih baik
Bareksa.com - Dalam berinvestasi, kita pasti mengharapkan keuntungan sebesar-besarnya. Namun, risiko dan kondisi pasar bisa mempengaruhi kinerja investasi. Bagaimana strategi terbaik untuk meraih keuntungan optimal dari investasi, khususnya reksadana?
Syailendra Capital, dalam Market Insight April 2021, menyatakan bahwa diversifikasi dapat meningkatkan kinerja investasi dalam jangka panjang. "Simulasi kami menunjukkan diversifikasi pada aset saham, obligasi, dan pasar uang memberikan kinerja investasi yang lebih baik," tulis Syailendra.
Simulasi Syailendra membandingkan antara kinerja saham LQ45, deposito, dan sejumlah portofolio dengan beberapa kelas aset. Dalam 10 tahun terakhir, portofolio yang terdiversifikasi berisikan 30 persen saham, 60 persen obligasi dan 10 persen deposito memiliki kinerja tertinggi.
Promo Terbaru di Bareksa
Grafik Kinerja Aset Investasi dan Portofolio Investasi
Selanjutnya, riset yang dilakukan Syailendra juga menunjukkan bahwa tidak ada satu kelas aset yang konsisten mengalahkan kinerja (outperform) kelas aset lainnya. Dalam 10 tahun terakhir, aset saham, obligasi dan pasar uang secara bergantian outperform kelas aset lainnya.
Tabel menunjukkan performa tahunan tertinggi dari berbagai kelas aset, yaitu saham (IHSG dan LQ45), berbagai obligasi negara rupiah, obligasi korporasi, SBN tenor 10 tahun rupiah dan dolar, serta deposito.
Tabel Aset Berkinerja Tertinggi Secara Tahunan Sejak 2010
Investor juga mungkin memikirkan untuk mengalokasi aset dengan memperhitungkan waktu terbaik (timing) ketika salah satu aset mengalahkan aset lainnya. Namun, melewatkan hanya 30 hari berinvestasi dalam satu kelas aset dapat berakibat penurunan kinerja yang signifikan.
Grafik Perbandingan Kinerja 10 Tahun dan Bila Melewatkan Hari Terbaik di SBN dan Saham
Maka, diversifikasi adalah solusi bagi investor dalam menghadapi sulitnya melakukan timing pasar. "Dengan melakukan diversifikasi, investor tidak perlu takut melewatkan hari-hari terbaik kinerja dari suatu kelas aset. Melewatkan hari-hari terbaik ini dapat menurunkan kinerja investasi secara signifikan."
Syailendra memandang volatilitas pasar saat ini masih tinggi akibat kondisi pandemi. Untuk meningkatkan kinerja investasi, ada baiknya investor melakukan diversifikasi pada beberapa kelas aset, seperti di reksadana saham, reksadana pendapatan tetap dan reksadana pasar uang.
***
Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini adalah kinerja masa lalu dan tidak menjamin kinerja di masa mendatang. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,96 | 0,58% | 4,31% | 7,57% | 8,73% | 19,20% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.094,08 | 0,44% | 4,48% | 7,05% | 7,51% | 2,61% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,18 | 0,60% | 3,97% | 7,04% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,13 | 0,53% | 3,89% | 6,64% | 7,38% | 16,99% | 40,43% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.269,81 | 0,81% | 3,87% | 6,51% | 7,19% | 20,23% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.