Ingin Kuliah di Luar Negeri Biaya Sendiri? Ini Tips dari Prita Ghozie
Reksadana pasar uang bisa jadi pilihan menyiapkan dana pendidikan
Reksadana pasar uang bisa jadi pilihan menyiapkan dana pendidikan
Bareksa.com - Pendidikan adalah satu investasi untuk pengembangan diri kita. Namun, biaya untuk mendapatkan pendidikan berkualitas tidaklah murah. Kecuali kita anak sultan, kita harus pandai mengatur keuangan untuk bisa melanjutkan pendidikan tinggi hingga kuliah ke luar negeri.
Prita Ghozie Hapsari, financial planner dan CEO ZAP Finance, membagikan tips untuk mengatur keuangan pribadi. Secara umum, penghasilan dibagi dalam tiga pos, yaitu living, saving dan playing.
"Living adalah kebutuhan rutin sehari-hari, saving adalah tabungan dan investasi untuk masa depan, sedangkan playing untuk hobi dan senang-senang. Jadi kalau untuk pendidikan ke luar negeri di masa depan, masuk ke pos saving," ujar Prita dalam Investream Bareksa di Instagram Live, 17 Februari 2021.
Promo Terbaru di Bareksa
Kalau masih single, sebaiknya porsi saving dan investasi ini diperbesar hingga 30 persen dari penghasilan. Sementara itu, kalau sudah menikah, porsi saving sekitar 15 persen dari penghasilan.
Porsi saving ini sangat berkaitan dengan tujuan keuangan kita. "Contoh, kalau kamu masih single dan yang paling penting adalah handphone ya kamu nabung buat beli handphone. Tapi kalau memang ingin kuliah ke luar negeri dalam dua tahun lagi, ya fokus ke tujuan itu."
Setelah tahu tujuan, kita juga perlu melakukan riset perkiraan jumlah uang untuk biaya kuliah di luar negeri. Contohnya, kalau mau ke Singapura mulai dari S$18.000 per tahun, ke Australia AU$40.000 per tahun dan ke Amerika bisa US$28.000 per tahun.
Khusus untuk saving ini, Prita mengingatkan agar kita memisahkannya dari kebutuhan sehari-hari agar tidak mudah terpakai. Contohnya, kita bisa menaruh di instrumen investasi seperti reksadana.
"Untuk pemula saya sarankan reksadana pasar uang. Memang beda dengan tabungan, reksadana pasar uang kalau mau dicairkan butuh waktu. Tetapi, pergerakannya stabil tidak naik turun. Coba dulu sebulan, kalau sudah kenal bisa naik kelas ke jenis reksadana lain," jelasnya.
Misalkan, kita ingin kuliah ke Singapura dengan perkiraan dana Rp200 juta dalam dua tahun lagi. Kita bisa mulai menabung di reksadana pasar uang, yang menurut data Bareksa memberikan imbal hasil (return) sekitar 6 persen setahun.
Menurut kalkulator investasi Bareksa, bila kita mula investasi sekarang perkiraan dana investasi per bulan sebesar Rp7,86 juta. Sehingga dengan modal sekitar Rp188 juta selama dua tahun, pada Februari 2023 hasil investasi reksadana bisa mencapai Rp200 juta.
Bila perkiraan dana per bulan itu masih terlalu besar, kita bisa memperpanjang jangka waktu investasi. Seiring dengan pengetahuan kita yang lebih banyak soal investasi, kita juga bisa mencoba reksadana dengan risiko lebih tinggi untuk tujuan yang lebih panjang seperti reksadana pendapatan tetap, reksadana campuran dan reksadana saham (di atas 5 tahun).
Jadi, kuliah ke luar negeri dengan biaya sendiri, sangat mungkin dengan investasi reksadana. Jangan lupa ada promo Investream Flash Sale berhadiah smartphone dan reksadana khusus hari ini saja.
***
Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Download aplikasi Bareksa, klik di sini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini adalah kinerja masa lalu dan tidak menjamin kinerja di masa mendatang. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.