Syailendra dan Principal AM Bakal Rilis Reksadana Baru Berbasis IDX-MES BUMN 17
IDX-MES BUMN 17 merupakan indeks syariah tematik pertama yang diluncurkan Bursa Efek Indonesia
IDX-MES BUMN 17 merupakan indeks syariah tematik pertama yang diluncurkan Bursa Efek Indonesia
Bareksa.com - Syailendra Capital dan Principal Asset Management disebut-sebut akan menerbitkan produk reksadana baru dengan menjadikan IDX-MES BUMN 17 sebagai underlying indeks.
Sekretaris Jenderal Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), Iggi Haruman Achsien mengatakan setidaknya ada dua manajer investasi yang telah menyatakan minatnya untuk membuat produk investasi kolektif dengan aset dasar IDX-MES BUMN.
IDX-MES BUMN 17 merupakan indeks syariah tematik pertama yang diluncurkan Bursa Efek Indonesia (BEI).
Promo Terbaru di Bareksa
"Ada yang reksadana indeks ada yang ETF (exchange trade fund). Inisialnya [manajer investasi bernama] S dan P, yang S-Syailendra, yang P-Principal," kata Iggi seperti dilansir Bisnis.com (29/4/2021).
Direktur Pengembangan BEI, Hasan Fawzi menambahkan kedua manajer investasi yang dimaksud akan melakukan serangkaian prosedur untuk membuat produk reksadana baru.
"Nanti akan mengajukan ke BEI dan MES kemudian mengajukan permohonan persetujuan ke OJK, baru kemudian dicatatkan di Bursa Efek Indonesia," katanya.
Tren Pengelolaan Investasi Pasif Naik
Direktur Syailendra Capital, Gunanta Afrima mengatakan tren pengelolaan investasi bersifat pasif naik signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Karena itu, ia mengatakan, pelaku pasar memang memerlukan lebih banyak pilihan indeks yang bisa dijadikan acuan untuk investasi.
Menurutnya saat ini BEI telah memiliki cukup banyak indeks, tetapi indeks syariah masih terbatas yakni hanya ada indeks ISSI, JII, dan JII70 sehingga dia menyambut dengan baik kehadiran indeks syariah baru, khususnya yang tematik seperti IDX-MES BUMN 17.
"Adanya indeks baru ini merupakan salah satu katalis dan bisa menjadi akselerator pertumbuhan reksadana berbasis indeks syariah di Indonesia. Kami pelaku pasar menyambut baik dari peluncuran indeks ini," kata Gunanta dalam sesi Talkshow IDX-MES BUMN 17, Kamis (29/4/2021) sore.
Direktur Principal Asset Management, Fadlul Imansyah mengatakan IDX-MES BUMN 17 dapat menghadirkan alternatif pilihan baru bagi investor. Terlebih, beberapa waktu belakangan jumlah investor syariah tumbuh pesat terutama segmen ritel.
"Kita lihat banyak anak muda ingin ikut serta menikmati pertumbuhan ekonomi Indonesia. Apalagi milenial sekarnag banyak yang hijrah jadi harus ada terobosan di mana ada indeks yang merepresentasikan dari keinginan mereka sekaligus membesarkan pasar modal syariah kita," kata Fadlul.
(Martina Priyanti/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini adalah kinerja masa lalu dan tidak menjamin kinerja di masa mendatang. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.