CEO Trimegah AM Antony Dirga: Industri Reksadana Bisa Tumbuh 15 Persen Tahun Ini
Potensi pertumbuhan dana kelolaan industri reksadana juga didorong adanya bonus demografi yang dimiliki Indonesia
Potensi pertumbuhan dana kelolaan industri reksadana juga didorong adanya bonus demografi yang dimiliki Indonesia
Bareksa.com - Industri reksadana nasional dinilai telah kembali ke pertumbuhan normalnya setelah sempat beberapa tahun mengalami tekanan.
Direktur Utama PT Trimegah Asset Management, Antony Dirga menyampaikan setelah pertumbuhan industri cenderung stagnan di level 5 persen-7 persen pada 2019-2020, industri reksadana akan lebih baik di tahun ini. "Mungkin bisa tumbuh sekitar 10 persen-15 persen," kata Antony seperti dilansir Bisnis.
Ia melanjutkan di tengah pertumbuhan yang kembali menanjak, persaingan di industri reksadana kian berat. Alasan utamanya, banyaknya pemain yang ada di industri investasi kolektif tersebut.
Promo Terbaru di Bareksa
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat di industri reksadana saat ini terdapat 98 manajer investasi (MI) yang memiliki izin operasional resmi. Laporan Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market - Monthly Report February 2021 yang mengolah data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan dana kelolaan atau asset under management (AUM) reksadana per Februari 2021 tercatat Rp571,73 triliun, turun tipis 0,31 persen secara year to date (YtD).
Sumber: Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market - Monthly Report February 2021
Antony berpendapat agar persaingan lebih sehat dibutuhkan konsolidasi antar manajer investasi, seperti aksi merger atau akuisisi perusahaan yang lebih kecil. Tujuannya tak lain agar bisa saling bertahan di industri. "Saya kira secara natural ini akan terjadi beberapa tahun ke depan," katanya lagi.
Potensi Industri Reksadana
Sebelumnya dalam kesempatan berbeda, Antony mengatakan "Penetrasi dana kelolaan terhadap Gross Domestic Product (GDP) 4 persen, masih rendah jadi potensi masih sangat tinggi," kata Antony saat konferensi pers secara virtual, Selasa (9/2/2021).
Penetrasi tersebut jauh lebih kecil dibandingkan beberapa negara tetangga seperti Malaysia dan Thailand yang sudah mencapai 15 persen hingga 25 persen. Antony menjelaskan potensi pertumbuhan dana kelolaan industri reksadana terutama berasal dari investor retail.
Menurutnya masyarakat yang masih menjadi non investor reksadana namun terbiasa menaruh uangnya di bank dan deposito, menjadi potensi besar bagi industri reksadana. "Money market menjadi suatu pintu hingga kemudian perlahan bisa ke reksadana lainnya dan bukan tidak mungkin ke reksadana saham," kata Antony.
Potensi pertumbuhan penetrasi dana kelolaan industri reksadana nasional dengan GDP, menurutnya, juga bisa dilihat dari pertumbuhan jumlah investor reksadana. Sebut saja katanya, adanya pertumbuhan investor 4 persen dari 444.945 menjadi 1.774.493 pada akhir tahun 2019.
Antony mengatakan potensi pertumbuhan dana kelolaan industri reksadana juga didorong adanya bonus demografi yang dimiliki Indonesia. Banyaknya investor muda yang kelak kan bekerja dan tentunya mendapatkan penghasilan bahkan menjadi kaya, serta Produk Domestik Bruto (PDB) atau pertumbuhan ekonomi juga dinilai menjadi pendorong potensi dana kelolaan industri reksadana nasional.
"Harus investasi tapi disesuaikan profil risikonya," ucap Antony berpesan kepada calon investor maupun investor.
Reksadana adalah kumpulan dana investor yang dikelola oleh manajer investasi untuk diinvestasikan dalam aset-aset keuangan seperti saham, obligasi dan pasar uang. Reksadana adalah investasi resmi yang diawasi OJK.
(Martina Priyanti/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di Bareksa?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Download aplikasi Bareksa, klik di sini
- Beli SBN di Bareksa, klik di sini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa. GRATIS
DISCLAIMER
Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,96 | 0,58% | 4,31% | 7,57% | 8,73% | 19,20% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.094,08 | 0,44% | 4,48% | 7,05% | 7,51% | 2,61% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,18 | 0,60% | 3,97% | 7,04% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,13 | 0,53% | 3,89% | 6,64% | 7,38% | 16,99% | 40,43% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.269,81 | 0,81% | 3,87% | 6,51% | 7,19% | 20,23% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.