IHSG Melesat, Reksadana Saham Juara Pekan Ketiga November
Dari 5 hari perdagangan, IHSG hanya satu kali mengalami pelemahan yakni pada Jumat
Dari 5 hari perdagangan, IHSG hanya satu kali mengalami pelemahan yakni pada Jumat
Bareksa.com - Melewati pekan ketiga November 2020, bursa saham berhasil Tanah Air menorekan kinerja ciamik. Dari lima hari perdagangan yang dilalui, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hanya satu kali mengalami pelemahan yakni pada Jumat (20/11/2020), hingga akhirnya berhasil mengakumulasi kenaikan 2,03 persen ke level 5.571,66.
Di sisi lain, investor asing terlihat banyak melakukan perburuan terhadap saham-saham domestik yang tercermin dari aksi beli bersih (net buy) yang mencapai Rp1,06 triliun sepanjang pekan lalu di keseluruhan pasar. Performa IHSG yang mengesankan pada pekan lalu dimotori oleh beberapa sentimen positif yang muncul baik dari dalam negeri, maupun dari luar negeri.
Sentimen Dalam Negeri
Dari dalam negeri, sentimen positif yang datang sepanjang pekan lalu adalah terkait rilis data suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) periode Oktober 2020 dan Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2020. Pada Kamis (19/11/2020), Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) edisi November 2020 memutuskan untuk menurunkan BI 7 Day Reverse Repo Rate 25 basis poin (bps) menjadi 3,75 persen. Sementara itu, suku bunga Deposit Facility turun menjadi 3 persen dan suku bunga Lending Facility di 4,5 persen.
Promo Terbaru di Bareksa
"Keputusan ini mempertimbangkan perkiraan inflasi yang tetap rendah, stabilitas eksternal yang terjaga dan langkah pemulihan ekonomi nasional," kata Perry Warjiyo, Gubernur BI, dalam jumpa pers usai RDG.
Hal ini cukup mengejutkan mayoritas pelaku pasar mengingat konsensus yang dihimpun Reuters menghasilkan proyeksi BI 7 day Reverse Repo Rate tetap di level 4 persen. Artinya, suku bunga acuan kini berada di di posisi terendah sejak diperkenalkan pada Agustus 2016 menggantikan BI Rate.
Surplus NPI
Kemudian pada Jumat (20/11/2020), BI mencatat, NPI pada kuartal III 2020 surplus US$2,1 miliar, melanjutkan capaian surplus US$9,2 miliar pada triwulan sebelumnya. Surplus NPI yang berlanjut tersebut didukung oleh surplus transaksi berjalan maupun transaksi modal dan finansial.
Pada kuartal III 2020, transaksi berjalan (current account) mencatat surplus US$1 miliar atau 0,4 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). Hal ini menjadikan transaksi berjalan Indonesia berhasil mencatatkan surplus setelah selama 9 tahun mengalami defisit.
Surplus transaksi berjalan ditopang oleh surplus neraca barang seiring dengan perbaikan kinerja ekspor di tengah masih tertahannya kegiatan impor sejalan dengan permintaan domestik yang belum kuat.
Sentimen Global
Sementara sentimen positif global datang dari kabar baik dari perkembangan vaksin Covid-19 karya Moderna, yang mengklaim berhasil membentuk antibodi di tubuh orang dewasa pada vaksin tersebut.
Moderna, perusahaan bioteknologi asal AS mengembangkan vaksin untuk Covid-19 dengan platform yang sama dengan vaksin besutan Pfizer dan BioNTech yang menggunakan molekul RNA. "Kita akan memiliki vaksin yang dapat menghentikan Covid-19," kata Presiden Moderna Stephen Hoge dalam wawancara telepon dengan Reuters.
Analisis sementara Moderna didasarkan pada 95 infeksi di antara peserta uji coba yang menerima vaksin atau plasebo. Hanya lima infeksi terjadi pada sukarelawan yang menerima vaksin mRNA-1273, yang diberikan dalam dua suntikan dengan selang waktu 28 hari. "Vaksin benar-benar cahaya di ujung terowongan," kata Dr. Anthony Fauci, pakar penyakit menular AS.
Reksadana Saham Dominasi Return Harian
Kondisi pasar saham Indonesia yang mencatatkan kinerja memuaskan pada perkan lalu, turut mendorong kinerja reksadana saham yang memang mengalokasikan sedikitnya 80 persen portofolionya ke dalam aset berupa ekuitas tersebut. Berdasarkan data Bareksa, indeks reksadana saham berhasil terapresiasi1,97 persen, sementara indeks reksadana saham syariah melesat 2,26 persen.
Sumber: Bareksa
Berdasarkan reksadana yang tersedia di Bareksa, top 10 imbal hasil (return) pada pekan lalu didominasi oleh produk reksadana saham dengan 9 produk, sementara 1 lainnya merupakan produk reksadana campuran.
Sumber: Bareksa
Kenaikan yang dicatatkan 10 produk tersebut sepanjang pekan lalu juga cukup mengesankan dengan kisaran 3,72 persen hingga 4,87 persen, jauh mengungguli IHSG yang hanya naik 2,03 persen dalam periode yang sama.
Perlu diketahui, reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.
Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.
Reksadana saham adalah reksadana yang mayoritas aset dalam portofolionya adalah instrumen aset saham atau efek ekuitas. Reksadana jenis ini berisiko berfluktuasi dalam jangka pendek tetapi berpotensi tumbuh dalam jangka panjang.
Maka dari itu, reksadana saham yang agresif disarankan untuk investor dengan profil risiko tinggi dan untuk investasi jangka panjang (>5 tahun). Demi kenyamanan berinvestasi, pastikan dulu tujuan keuangan dan profil risiko Anda.
(KA01/Arief Budiman/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini adalah kinerja masa lalu dan tidak menjamin kinerja di masa mendatang. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.