Dana Kelolaan Reksadana Terproteksi dan ETF pada Juni Naik, Ini Datanya
Kenaikan dibukukan secara bulanan, namun secara kuartal per kuartal dan year to date menurun
Kenaikan dibukukan secara bulanan, namun secara kuartal per kuartal dan year to date menurun
Bareksa.com - Laporan Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market - Monthly Report June 2020, menyebutkan dana kelolaan reksadana terproteksi naik secara bulanan dari Rp147,6 triliun pada Mei jadi Rp148 triliun di Juni 2020.
Namun secara kuartal per kuartal dan year to date mencatatkan penurunan 1,84 persen dari Rp150,8 triliun pada Maret 2020 dan Desember 2019 jadi Rp148 triliun pada Juni 2020. Meski begitu persentase penurunan secara YtD makin mengecil dari 2,1 persen pada Mei jadi 1,84 persen pada Juni.
Promo Terbaru di Bareksa
Sumber : Laporan Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market - Monthly Report June 2020
Dari sisi jumlah unit, reksadana terproteksi mencatatkan penurunan dari 139,8 miliar unit pada Maret jadi 137,3 miliar unit. Secara year to date, jumlah unit reksadana terproteksi turun 2 persen pada Juni 2020 dibandingkan 140,1 miliar unit pada Desember 2019. Jumlah produk reksadana terproteksi juga semakin menurun dari 953 produk pada Desember tahun lalu, jadi 944 produk pada Maret 2020 dan 943 produk pada Juni.
Sumber : Laporan Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market - Monthly Report June 2020
Top 10 MI Dana Kelolaan Reksadana Terproteksi Juni 2020
Sumber : Laporan Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market - Monthly Report June 2020
Posisi 10 besar manajer investasi dana kelolaan reksadana terproteksi Juni 2020, masih diisi oleh MI yang sama seperti pada Mei. Sebagian besar atau 6 dari 10 MI membukukan kenaikan AUM secara bulanan (MoM), 5 MI mencetak kenaikan secara year to date (YtD) serta 8 MI membukukan kenaikan secara tahunan (YoY).
Kenaikan dana kelolaan reksadana terproteksi secara bulanan dibukukan Trimegah AM 9 persen, YtD dan YoY oleh Danareksa yang melonjak 49 persen dan 144 persen.
Posisi juara I dana kelolaan reksadana terproteksi Juni 2020 ditempati Batavia PAM senilai Rp16 triliun dengan market share 11 persen. AUM reksadana terproteksi Batavia minus 4 persen MoM, turun 10 persen YtD dan naik 8 persen YoY.
Posisi kedua ditempati Mandiri Manajemen Investasi dengan AUM reksadana terproteksi pada Juni 2020 Rp15,24 triliun dengan share 10 persen. Dana kelolaan reksadana terproteksi MMI turun 1 persen MoM, minus 5 persen YtD dan negatif 10 persen YoY.
Peringkat ketiga ditempati Bahana TCW IM dengan AUM reksadana terproteksi Rp15,22 triliun dan market share 10 persen. AUM reksadana terproteksi Bahana TCW pada Juni 2020 naik 2 persen MoM, naik 8 persen YtD dan melonjak 28 persen YoY.
Danareka IM di peringkat keempat dengan AUM reksadana terproteksi Rp13,23 triliun dan pangsa pasar 9 persen. Secara MoM, dana kelolaan reksadana terproteksi Danareksa IM stagnan, namun YtD dan YoY melesat 49 persen dan 144 persen.
Posisi kelima ada Syailendra Capital dengan AUM reksadana terproteksi Rp12,28 triliun dengan share 8 persen. AUM reksadana terproteksi Syailendra minus 1 persen MoM, naik 2 persen YtD dan melonjak 15 persen YoY.
Posisi 6 hingga 10 ditempati BNI-AM dengan dana kelolaan reksadana terproteksi pada Juni 2020 senilai Rp10,91 triliun, Trimegah AM (Rp8,55 triliun), Maybank AM (Rp5,8 triliun), Insight IM (Rp5,33 triliun) dan Sinarmas AM (Rp3,62 triliun).
ETF
Kinerja hampir senada dibukukan exchange traded fund (ETF), reksadana berbentuk kontrak investasi kolektif yang unit penyertaannya diperdagangkan di Bursa Efek. Secara bulanan AUM ETF naik dari Rp12 triliun pada Mei jadi Rp12,6 triliun di Juni. Secara kuartal per kuartal, AUM ETF juga naik dari Rp11,7 triliun pada Maret 2020 atau kuartal I jadi Rp12,6 triliun pada kuartal II.
Secara year to date, nilai AUM ETF masih minus 11,52 persen pada Juni. Meski begitu persentase penurunannya secara YtD makin mengecil dari 15,78 persen pada Mei 2020 jadi 11,52 persen di Juni.
Sumber : Laporan Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market - Monthly Report June 2020
Dari sisi jumlah unit secara year to date naik dari 19 miliar unit pada Desember 2019, jadi 20,7 miliar unit pada Juni 2020. Dari sisi jumlah produk ETF juga meningkat dari 38 produk pada akhir tahun lalu jadi 45 produk pada Juni 2020, atau naik 18,42 persen.
Sumber : Laporan Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market - Monthly Report June 2020
Top 5 MI dengan dana kelolaan ETF terbesar pada Juni 2020 yakni IPOT Rp5,5 triliun, Bahana TCW (Rp3,8 triliun), Batavia PAM (Rp1,01 triliun), BNI-AM (Rp992 miliar) dan Pinnacle (Rp450 miliar).
Sumber : Laporan Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market - Monthly Report June 2020
Reksadana ialah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi. Reksadana juga diartikan, sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi.
Sebagaimana dikutip dari Bursa Efek Indonesia (BEI), reksadana dirancang sebagai sarana untuk menghimpun dana dari masyarakat yang memiliki modal, mempunyai keinginan untuk melakukan investasi, namun hanya memiliki waktu dan pengetahuan yang terbatas. Selain itu, reksadana juga diharapkan dapat meningkatkan peran pemodal lokal untuk berinvestasi di pasar modal Indonesia.
Reksadana memberikan imbal hasil (return) dari pertumbuhan nilai aset-aset yang ada dalam portofolionya. Imbal hasil ini potensinya lebih tinggi dibandingkan dengan deposito atau tabungan bank.
Sebaiknya, jenis reksadana yang dipilih bisa disesuaikan dengan karakter kita apakah seorang high-risk taker, medium-risk taker atau low-risk taker. Jika kita kurang berani untuk mengambil risiko rugi, bisa memilih reksadana pasar uang.
Namun, jika kita cukup berani tapi masih jaga-jaga untuk tidak terlalu rugi, bisa coba fixed income (reksadana pendapatan tetap) atau balanced (reksadana campuran). Sementara jika kita cukup berani ambil risiko, bisa berinvestasi di reksadana saham (equity).
Selalu sesuaikan instrumen investasi dengan profil risiko dan target investasi kamu.
Sebagian isi artikel ini merupakan cuplikan dari laporan bulanan Industri reksadana Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market – Monthly Report June 2020. Untuk berlangganan laporan ini silakan hubungi [email protected] (cc: [email protected]).
***
Ingin berinvestasi yang aman di reksadana dan diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.