Ini Daftar Top 20 MI AUM Reksadana Terbesar Juni 2020, AUM Siapa Naik dan Turun?
Sucorinvest AM berhasil menjadi juara kenaikan dana kelolaan secara bulanan, YtD maupun tahunan
Sucorinvest AM berhasil menjadi juara kenaikan dana kelolaan secara bulanan, YtD maupun tahunan
Bareksa.com - Dana kelolaan industri reksadana pada Juni 2020 kembali naik. Laporan Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market - Monthly Report June 2020, menyebutkan secara bulanan asset under management (AUM) industri reksadana bertambah sekitar Rp8 triliun dari Rp474,2 triliun pada Mei 2020 jadi Rp482,5 triliun pada Juni 2020. Kenaikan itu menandakan pemulihan di industri ini terus berlanjut, setelah tertekan cukup dalam pada Maret 2020 akibat dampak pandemi Covid-19.
Dana Kelolaan Industri Reksadana per Juni 2020
Sumber : Laporan Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market - Monthly Report June 2020
Promo Terbaru di Bareksa
Jika dibandingkan AUM Maret atau kuartal I 2020 yang sebesar Rp471,4 triliun, dana kelolaan industri reksadana pada Juni atau kuartal II 2020 bertambah sekitar Rp11,1 triliun atau naik 2,3 persen. Untuk diketahui, level AUM reksadana pada Maret merupakan yang terendah sepanjang tahun ini seiring gejolak pasar modal terdampak pandemi.
Seiring pemulihan yang terus berlanjut di industri reksadana, siapa saja manajer investasi yang menduduki top 20 dana kelolaan terbesar, dan mana saja MI yang membukukan kenaikan dan penurunan AUM?
Top 20 MI Dana Kelolaan Reksadana Terbesar Juni 2020
Laporan Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market - Monthly Report June 2020, menyebutkan posisi 20 besar MI dengan dana kelolaan reksadana terbesar masih diisi oleh perusahaan-perusahaan yang sama seperti pada Mei. Bedanya terjadi pergeseran posisi baik juara 1 maupun 10 besar maupun 20 besar.
Di posisi puncak atau juara dana kelolaan reksadana terbesar, Batavia Prosperindo Aset Manajemen (Batavia PAM) dan Mandiri Manajemen Investasi saling salip posisi juara. Jika pada Mei 2020, Mandiri Investasi berhasil menjadi juara dana kelolaan, namun pada Juni posisinya kembali direbut oleh Batavia PAM. Batavia PAM berhasil meraih tahta juara dana kelolaan pada Juni dengan nilai asset under management reksadana Rp42,89 triliun. Nilai dana kelolaan Batavia PAM tumbuh 1 persen secara bulanan, namun secara year to date (YtD) minus 9 persen dan secara tahunan (YoY) naik 1 persen.
Sementara Mandiri Investasi membukukan dana kelolaan Rp41,38 triliun pada Juni 2020. Secara bulanan AUM Mandiri Investasi minus 3 persen, YtD negatif 8 persen, dan YoY berkurang 3 persen. Baik Mandiri Investasi maupun Batavia PAM sama-sama meraih pangsa pasar dana kelolaan reksadana 9 persen.
Posisi ketiga hingga 8 pada Juni masih diisi oleh MI yang sama seperti pada Mei, yakni Bahana TCW Investment Management pada posisi ketiga dengan dana kelolaan reksadana Rp41 triliun dan pangsa pasar 9 persen. Secara bulanan AUM Bahana TCW naik 6 persen, YtD stagnan dan YoY naik 4 persen.
Di posisi keempat Schroder Investment Management Indonesia dengan dana kelolaan reksadana Rp33,6 triliun dan pangsa 7 persen. AUM Schroders Indonesia naik 3 persen secara bulanan, minus 1 persen YtD dan negatif 20 persen YoY. Kelima ada Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) dengan AUM reksadana Rp29,2 triliun dan market share 6 persen. Dana kelolaan Manulife AM naik 3 persen MoM, minus 1 persen YtD dan YoY.
Posisi keenam ada Danareksa Investment Management dengan dana kelolaan Rp24,1 triliun dengan pangsa pasar 5 persen. AUM Danareksa minus 4 persen secara bulanan, naik 6 persen YtD dan melonjak 27 persen YoY. Ranking 7 dan 8 diisi BNI Asset Management dan Syailendra Capital dengan AUM masing-masing Rp21,31 triliun dan Rp19,99 triliun dan pangsa pasar sama-sama 4 persen.
AUM BNI AM naik 3 persen MoM, 5 persen YtD dan melesat 18 persen YoY. Adapun dana kelolaan reksadana Syailendra stagnan MoM, minus 4 persen YtD dan naik 9 persen YoY.
Di posisi 9 -11 kembali terjadi pergeseran nama MI. Pada Juni 2020, Eastspring Investments Indonesia berada di ranking 9 pada Juni dibandingkan pada Mei di posisi 10. Eastspring IM menggeser Sinarmas Asset Management yang berada di posisi 9 pada Mei. AUM reksadana Eastspring IM pada Juni 2020 senilai Rp19,71 triliun, naik 4 persen secara bulanan, minus 4 persen YtD dan melesat 11 persen secara tahunan.
Di posisi 10, BNP AM dengan dana kelolaan Rp18,29 triliun pada Juni dibandingkan pada Mei di posisi 11. AUM BNP naik 3 persen MoM, minus 1 persen YtD dan naik 9 persen YoY. Sedangkan Sinarmas AM pada Juni 2020 harus puas di posisi 11 atau merosot dua peringkat dibandingkan Mei. Sinarmas AM mencatatkan dana kelolaan Rp18 triliun pada Juni, minus 6 persen MoM, anjlok 20 persen YtD dan negatif 18 persen YoY. Baik Eastspring, BNP AM dan Sinarmas AM sama-sama meraih pangsa pasar dana kelolaan reksadana 4 persen.
Posisi 12-14 pada Juni masih diisi oleh MI yang sama seperti pada Mei, yakni Trimegah Asset Management di posisi 12 dengan AUM Rp15,64 triliun, Insight Investment Management di posisi 13 dengan dana kelolaan Rp14,49 triliun dan Ashmore Rp12,69 triliun di posisi ke-14. Ketiga MI tersebut sama-sama meraih pangsa pasar 4 persen.
Di posisi 15 dan 16 terjadi pergeseran posisi, yakni Sucorinvest Asset Management berhasil naik 1 peringkat jadi di posisi 15 pada Juni dibandingkan posisi 16 pada Mei. Sucor AM membukukan dana kelolaan Rp11 triliun, melesat 7 persen secara bulanan, naik 9 persen YtD dan melonjak 54 persen YoY.
Sucor AM menjadi juara pertumbuhan AUM pada Juni di antara daftar top 20, di saat mayoritas MI masih mengalami tekanan akibat gejolak pasar modal terdampak pandemi Covid-19. Kenaikan AUM Sucor AM terbesar dibandingkan MI lain dalam daftar top 20, baik secara bulanan, sepanjang 2020 maupun tahunan.
Sucor AM menggeser posisi Panin AM yang pada Mei berada di posisi 15, namun pada Juni turun peringkat jadi di posisi 16 dengan dana kelolaan Rp10,9 triliun. AUM Panin naik 3 persen MoM, anjlok 14 persen YtD dan minus 9 persen YoY. Baik Sucor AM maupun Panin AM sama-sama meraih market share dana kelolaan reksadana 2 persen.
Posisi 17-20 MI dengan dana kelolaan reksadana terbesar bulan Juni masih diisi oleh MI yang sama seperti pada Mei, yakni Principal AM dengan AUM Rp7,8 triliun, IPOT (Rp7,25 triliun) dan Maybank AM (Rp6,44 triliun). Pangsa pasar dana kelolaan ketiga MI tersebut masing-masing 2 persen untuk Principal AM dan IPOT, serta 1 persen untuk Maybank AM.
Top 20 MI Dana Kelolaan Reksadana Terbesar Juni 2020
Sumber : Laporan Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market - Monthly Report June 2020
Reksadana ialah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi. Reksadana juga diartikan, sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi.
Sebagaimana dikutip dari Bursa Efek Indonesia (BEI), reksadana dirancang sebagai sarana untuk menghimpun dana dari masyarakat yang memiliki modal, mempunyai keinginan untuk melakukan investasi, namun hanya memiliki waktu dan pengetahuan yang terbatas. Selain itu, reksadana juga diharapkan dapat meningkatkan peran pemodal lokal untuk berinvestasi di pasar modal Indonesia.
Reksadana memberikan imbal hasil (return) dari pertumbuhan nilai aset-aset yang ada dalam portofolionya. Imbal hasil ini potensinya lebih tinggi dibandingkan dengan deposito atau tabungan bank.
Sebaiknya, jenis reksadana yang dipilih bisa disesuaikan dengan karakter kita apakah seorang high-risk taker, medium-risk taker atau low-risk taker. Jika kita kurang berani untuk mengambil risiko rugi, bisa memilih reksadana pasar uang.
Namun, jika kita cukup berani tapi masih jaga-jaga untuk tidak terlalu rugi, bisa coba fixed income (reksadana pendapatan tetap) atau balanced (reksadana campuran). Sementara jika kita cukup berani ambil risiko, bisa berinvestasi di reksadana saham (equity).
Selalu sesuaikan instrumen investasi dengan profil risiko dan target investasi kamu.
Sebagian isi artikel ini merupakan cuplikan dari laporan bulanan Industri reksadana Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market – Monthly Report June 2020. Untuk berlangganan laporan ini silakan hubungi [email protected] (cc: [email protected]).
***
Ingin berinvestasi yang aman di reksadana dan diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.