Saling Salip Juara AUM, Batavia Ungguli MMI Jawara Dana Kelolaan Reksadana Juni
Mei 2020, Mandiri Investasi berhasil menjadi juara dana kelolaan, namun pada Juni posisinya kembali direbut Batavia PAM
Mei 2020, Mandiri Investasi berhasil menjadi juara dana kelolaan, namun pada Juni posisinya kembali direbut Batavia PAM
Bareksa.com - Posisi juara dana kelolaan industri reksadana nasional memang cukup dinamis. Batavia Prosperindo Aset Manajemen (Batavia PAM) dan Mandiri Manajemen Investasi merupakan dua perusahaan manajemen investasi yang saling salip posisi juara. Bulan Mei 2020, Mandiri Investasi berhasil menjadi juara dana kelolaan, namun pada Juni posisinya kembali direbut oleh Batavia PAM.
Laporan Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market - Monthly Report June 2020, menyebut Batavia PAM berhasil meraih tahta juara dana kelolaan pada Juni dengan nilai asset under management reksadana Rp42,89 triliun. Nilai dana kelolaan Batavia PAM tumbuh 1 persen secara bulanan, namun secara year to date (YtD) minus 9 persen dan secara tahunan (YoY) naik 1 persen.
Sementara Mandiri Investasi membukukan dana kelolaan Rp41,38 triliun pada Juni 2020. Secara bulanan AUM Mandiri Investasi minus 3 persen, YtD negatif 8 persen, dan YoY berkurang 3 persen. Baik Mandiri Investasi maupun Batavia PAM sama-sama meraih pangsa pasar dana kelolaan reksadana 9 persen.
Promo Terbaru di Bareksa
Kenaikan dana kelolaan secara bulanan yang dibukukan Batavia PAM itulah yang membuat perseroan berhasil menggantikan Mandiri Investasi juara dana kelolaan reksadana pada Juni 2020. Sebab nilai dana kelolaan keduanya terpaut cukup tipis.
Juara Dana Kelolaan Reksadana Juni 2020
Sumber : Laporan Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market - Monthly Report June 2020
Pada Mei 2020, laporan Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market - Monthly Report May 2020 menyebutkan Mandiri Investasi dengan dana kelolaan reksadana Rp42,52 triliun dengan market share 9 berhasil menjadi juara 1 AUM terbesar menyalip Batavia PAM yang selama beberapa bulan sebelumnya menduduki posisi puncak.
MMI membukukan kenaikan AUM 1 persen secara MoM pada Mei, meskipun secara year to date (YtD) masih minus 5 persen dan sacara tahunan stagnan atau 0 persen. Peluang MMI untuk menyalip Batavia PAM jadi juara AUM sebenarnya sudah terlihat sejak April lalu. Saat itu AUM Batavia dan MMI hanya terpaut tipis Rp10 miliar yakni Rp42,06 triliun untuk Batavia dan MMI Rp42,05 triliun. Sejak pertengahan tahun lalu, antara Mandiri Investasi dan Batavia memang saling salip AUM dan tahta juara 1 AUM reksadana nasional.
Pada Mei 2020 ini, juara AUM terbesar kedua diisi oleh Batavia PAM dengan dana kelolaan reksadana Rp42,36 triliun dan market share 9 persen. Secara bulanan AUM Batavia naik 1 persen dan YoY Stagnan 0 persen. Namun secara year to date, AUM Batavia anjlok 10 persen atau lebih dalam dari penurunan AUM Mandiri Investasi yang sebesar 5 persen. Inilah penyebab MMI berhasil menggeser posisi Batavia pada Mei.
Juara Dana Kelolaan Reksadana Mei 2020
Sumber : Laporan Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market - Monthly Report June 2020
Sepanjang tahun ini, Batavia PAM menjadi juara dana kelolaan reksadana pada Januari, Februari, Maret, dan April. Kemudian pada Mei, Mandiri Investasi menyalip Batavia jadi Juara, serta pada Juni Batavia kembali jadi jawara dana kelolaan reksadana.
Melihat kinerja MMI dan Batavia PAM saling salip posisi juara AUM reksadana, apa saja produk penyumbang dana kelolaan terbesar dua perusahaan manajemen investasi terbesar di Indonesia tersebut?
Batavia PAM
PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen didirikan pada 1996. Perusahaan saat ini mengelola berbagai produk reksadana dan kontrak pengelolaa dana bilateral untuk nasabah individu ataupun institusi. Sebagai pengelola dana, perusahaan memiliki izin sebagai Manajer Investasi dari Bapepam-LK dengan No.Kep-03/PM-MI/1996 tanggal 14 Juni 1996.
Berdasarkan data Bareksa, Batavia PAM tercatat mengelola 209 produk reksadana yang sebagian besar atau mencapai 151 produk merupakan reksadana terproteksi yang tidak dijual ke publik. Top 5 produk reksadana Batavia PAM mayoritas atau 3 produk di antaranya merupakan reksadana saham.
Rinciannya reksadana saham Batavia Dana dengan dana kelolaan Rp4,62 triliun, reksadana pasar uang Batavia Dana Kas Maxima (Rp4,56 triliun), reksadana saham Batavia Saham Cemerlang (Rp1,68 triliun), reksadana terproteksi (Rp1,6 triliun), dan reksadana saham Batavia Saham Sejahtera (Rp1,56 triliun).
Top 5 Produk Reksadana Batavia PAM AUM Terbesar Juni 2020
Sumber : Bareksa
Mandiri Investasi
Mandiri Manajemen Investasi merupakan anak perusahaan dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, yang terbentuk pada Desember 2004. Mandiri Investasi memisahkan diri dari PT Mandiri Sekuritas dan kemudian menjadi PT Mandiri Manajemen Investasi atau lebih dikenal dengan Mandiri Investasi. Sebagai Manajer Investasi, perusahaan memperoleh izin sesuai dengan Surat Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-11/PM/MI/2004 tanggal 28 Desember 2004.
Mandiri Investasi tercatat mengelola 223 produk reksadana yang juga mayoritas atau 167 produk merupakan reksadana terproteksi.
Top 5 produk reksadana Mandiri Investasi yang membukukan dana kelolaan terbesar pada Juni 2020 yakni reksadana pasar uang dengan dana kelolaan Rp10,15 triliun, reksadana saham Mandiri Saham Atraktif (Rp3,28 triliun), reksadana pendapatan tetap Mandiri Obligasi Utama (Rp1,59 triliun), reksadana terproteksi Reksa Dana Syariah Terproteksi Misbah Mandiri Syariah Seri 184 (Rp1,58 triliun) dan reksadana pendapatan tetap Mandiri Investa Dana Utama (Rp1,28 triliun).
Top 5 Produk Reksadana MMI AUM Terbesar Juni 2020
Sumber : Bareksa
Untuk diketahui, total dana kelolaan industri reksadana pada Juni 2020 kembali naik. Laporan Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market - Monthly Report June 2020, menyebutkan secara bulanan asset under management (AUM) industri reksadana bertambah sekitar Rp8 triliun dari Rp474,2 triliun pada Mei 2020 jadi Rp482,5 triliun pada Juni 2020. Kenaikan itu menandakan pemulihan di industri ini terus berlanjut, setelah tertekan cukup dalam pada Maret 2020 akibat dampak pandemi Covid-19.
Jika dibandingkan AUM Maret atau kuartal I 2020 yang sebesar Rp471,4 triliun, dana kelolaan industri reksadana pada Juni atau kuartal II 2020 bertambah sekitar Rp11,1 triliun atau naik 2,3 persen. Untuk diketahui, level AUM reksadana pada Maret merupakan yang terendah sepanjang tahun ini seiring gejolak pasar modal terdampak pandemi.
Kenaikan dana kelolaan reksadana pada Juni juga senada kenaikan jumlah unit reksadana dari 405,7 miliar unit pada Mei jadi 405,9 miliar unit pada Juni 2020, atau naik 0,04 persen. Namun jika dibandingkan Maret 2020, jumlah unit reksadana pada Juni justru menurun 0,66 persen. Penurunan jumlah unit, sementara nilai dana kelolaan naik, menandakan terjadi kenaikan harga nilai aktiva bersih per unit reksadana pada Juni jika dibandingkan pada Maret.
Dari sisi jumlah produk reksadana terjadi penambahan dari 2.243 produk reksadana pada Mei jadi 2.244 produk pada Juni. Namun jika dibandingkan Maret, maka jumlah produk reksadana tidak berubah atau stagnan.Meskipun secara bulanan (MoM) dan kuartalan (QtQ) membukukan kenaikan, namun jika dilihat secara year to date (YtD) atau sepanjang tahun berjalan, maka dana kelolaan industri reksadana nasional masih negatif 11 persen. Pada Desember tahun lalu, AUM industri reksadana senilai Rp542,2 triliun.
Reksadana ialah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi. Reksadana juga diartikan, sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi.
Sebagaimana dikutip dari Bursa Efek Indonesia (BEI), reksadana dirancang sebagai sarana untuk menghimpun dana dari masyarakat yang memiliki modal, mempunyai keinginan untuk melakukan investasi, namun hanya memiliki waktu dan pengetahuan yang terbatas. Selain itu, reksadana juga diharapkan dapat meningkatkan peran pemodal lokal untuk berinvestasi di pasar modal Indonesia.
Reksadana memberikan imbal hasil (return) dari pertumbuhan nilai aset-aset yang ada dalam portofolionya. Imbal hasil ini potensinya lebih tinggi dibandingkan dengan deposito atau tabungan bank.
Sebaiknya, jenis reksadana yang dipilih bisa disesuaikan dengan karakter kita apakah seorang high-risk taker, medium-risk taker atau low-risk taker. Jika kita kurang berani untuk mengambil risiko rugi, bisa memilih reksadana pasar uang.
Namun, jika kita cukup berani tapi masih jaga-jaga untuk tidak terlalu rugi, bisa coba fixed income (reksadana pendapatan tetap) atau balanced (reksadana campuran). Sementara jika kita cukup berani ambil risiko, bisa berinvestasi di reksadana saham (equity).
Selalu sesuaikan instrumen investasi dengan profil risiko dan target investasi kamu.
Sebagian isi artikel ini merupakan cuplikan dari laporan bulanan Industri reksadana Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market – Monthly Report June 2020. Untuk berlangganan laporan ini silakan hubungi [email protected] (cc: [email protected]).
***
Ingin berinvestasi yang aman di reksadana dan diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,65 | 0,56% | 4,26% | 7,54% | 8,69% | 19,21% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.093,4 | 0,43% | 4,43% | 6,99% | 7,44% | 2,54% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,4 | 0,60% | 3,98% | 7,06% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,45 | 0,53% | 3,89% | 6,66% | 7,38% | 17,02% | 40,39% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.270,42 | 0,81% | 3,88% | 6,54% | 7,20% | 20,19% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.