Warren Buffett Sarankan Investasi di Index Fund, Begini Kinerja Reksadana Indeks
Enam reksadana indeks di Bareksa berhasil membukukan imbal hasil 12,37 persen hingga 16,2 persen sebulan terakhir
Enam reksadana indeks di Bareksa berhasil membukukan imbal hasil 12,37 persen hingga 16,2 persen sebulan terakhir
Bareksa.com - Orang terkaya nomor 3 dunia versi Forbes, Warren Buffett, berfikir bahwa berinvestasi di reksadana indeks adalah cara terbaik untuk membuat uang kita bertumbuh. Investor tersukses dan jadi ikon dunia saat ini bagaikan "buku panduan hidup" bagi para investor, ketika dia berbagi tentang strategi dan saran investasinya.
Buffett ialah investor legendaris atau biasa dijuluki master value investing, yang mengajarkan tentang pentingnya mengedepankan kesabaran, displin dan hindari risiko merupakan hal penting untuk mencapai kesuksesan investasi. Dia mengaku berinvestasi di instrumen saham tidak bisa diterapkan pada semua orang. Faktanya, kebanyakan investor akan mendapatkan keuntungan lebih besar dengan strategi lebih sederhana.
"Berinvestasilah di reksadana indeks yang biayanya rendah," ungkap Buffet seperti dilansir Businsess Insider (17/12/2019).
Promo Terbaru di Bareksa
"Rekomendasi rutin saya ialah Reksadana Indeks S&P 500 yang biayanya murah," tulis Buffett dalam surat pemegang saham tahunan 2016 Berkshire Hathaway.
Reksadana indeks memang mewakili investasi di pasar yang luas. Dalam kasus reksadana indeks S&P 500, kita membeli bagian kecil dari saham 500 perusahaan publik terbesar Amerika Serikat. Hasilnya otomatis, kita melakukan diversifikasi investasi dan meminimalisir risiko secara keseluruhan. Yang paling penting, tidak ada market timing, atau pengaruh keputusan memilih saham individual. Kinerja reksadana ini secara sederhana bisa ditracking dari kinerja indeks acuannya.
"Reksadana indeks adalah investasi yang masuk akal bagi kebanyakan orang. Biaya yang rendah dalam investasi di reksadana indeks adalah masuk akal bagi mayoritas investor. Dengan berinvestasi secara berkala di reksadana indeks, seorang investor yang tidak berpengalaman bisa mengalahkan kinerja para investor paling profesional sekalipun," ujar konglomerat yang juga pegiat filantropi tersebut.
Soal bagaimana cara kita berinvestasi, kita tidak perlu menempatkan banyak dana di reksadana indeks saat memulainya. Buffett justru merekomendasikan sebaliknya. Investasi dalam jumlah sedikit namun berkala dalam jangka panjang. Metode ini dikenal sebagai dollar cost averaging, dan merupakan strategi bagi investor jangka panjang. Terpenting kata Buffet, jangan pernah membayar banyak biaya untuk investasi.
Dalam buku pemegang saham tahunan 2002, Buffet juga menyatakan jika dirinya menempatkan jumlah dana investasi yang relatif sama secara berkala dalam jangka 20-30 tahun. "Saya akan memilih investasi di reksadana indeks tersebut dan saya tahu Vanguard memiliki biaya yang rendah. Saya yakin banyak orang lain juga melakukannya," ungkapnya.
"Namun saya akan sangat hati-hati dengan biaya. Sebab para manajer investasi akan melakukannya agar Anda membeli reksadana indeks tersebut. Saya kira, orang-orang yang membeli reksadana indeks umumnya mendapatkan hasil lebih baik, ketimbang mereka yang membeli reksadana dengan biaya lebih tinggi. Ini hanya masalah matematika," Buffett menambahkan.
Buffett merujuk pada rasio biaya yang diterapkan oleh sebuah produk reksadana, atau biaya yang harus Anda bayarkan kepada broker untuk mengelola investasi Anda. Nilai itu merepresentasi persentase dari total saldo akun investasi Anda. Biaya itu diambil secara otomatis, sehingga mudah terlewatkan, namun jelas disampaikan dalam setiap reksadana. Sebagai contoh, jika Anda berinvestasi di reksadana indeks dengan rasio biaya 0,5 persen, maka broker akan menarik biaya US$5 untuk setiap US$1.000 total saldo Anda setiap tahunnya.
Reksadana indeks membuat investasi keuangan jadi terjangkau buat masyarakat banyak. Reksadana ini didesain pasif, sehingga tidak butuh banyak perhatian dari manajer investasi untuk mengelolanya. Tiga besar perusahaan manajemen investasi global yang menyediakan reksadana indeks saat ini ialah Vanguard, Fidelity dan Schwab. Umumnya mereka hanya mengenakan biaya kurang dari 0,1 persen untuk produk reksadana indeks mereka yang paling populer, bahkan beberapa produk lainnya bebas biaya.
Lantas bagaimana kinerja reksadana indeks? Begini ulasannya :
Berdasarkan daftar reksadana indeks yang dijual di Bareksa, dalam sebulan terakhir (per 22 Juni 2020) enam reksadana indeks berhasil membukukan imbal hasil 12,37 persen hingga 16,2 persen. Bahkan Reksa Dana Indeks Syailendra MSCI Indonesia Value Index Fund berhasil menduduki posisi kedua terbesar dalam daftar reksadana return tertinggi sebulan terakhir.
Enam reksadana indeks tersebut ialah Reksa Dana Indeks Syailendra MSCI Indonesia Value Index Fund di posisi pertama dengan return 16,2 persen, kemudian posisi kedua dan selanjutnya ialah Reksa Dana Kresna Indeks 45 (13,4 persen), Principal Index IDX30 (13,18 persen), RHB SRI KEHATI Index Fund (13,14 persen), Reksa Dana Indeks Avrist IDX30 (13,02 persen) dan Reksa Dana Indeks BNP Paribas Sri Kehati (12,37 persen).
Kinerja Reksadana Indeks di Bareksa Sebulan Terakhir (per 22 Juni 2020)
Sumber : Bareksa
Dalam 3 bulan terakhir (per 22 Juni 2020), reksadana indeks di Bareksa berhasil menorehkan return 16,41 persen hingga 21,92 persen. Posisi pertama ialah Reksa Dana Kresna Indeks 45 dengan return 21,92 persen. Kemudian posisi kedua dan seterusnya Principal Index IDX30 return 20,62 persen, Reksa Dana Indeks Avrist IDX30 (20,47 persen), RHB SRI KEHATI Index Fund (18,49 persen), Reksa Dana Indeks BNP Paribas Sri Kehati (17,9 persen), serta Reksa Dana Indeks Syailendra MSCI Indonesia Value Index Fund (15,41 persen).
Kinerja Reksadana Indeks di Bareksa 3 Bulan Terakhir (per 22 Juni 2020)
Sumber : Bareksa
Mempertimbangkan nasihat Buffett untuk berinvestasi di reksadana indeks, maka realisasi imbal hasil enam reksadana indeks di Bareksa dalam sebulan dan 3 bulan terakhir terbilang cukup lumayan, mengingat saat ini pasar sedang fluktuatif dihantam sentimen dampak pandemi Covid-19.
Reksadana ialah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi. Reksadana juga diartikan, sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi.
***
Ingin berinvestasi yang aman di reksadana dan diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.