Manulife Juara Bertahan AUM Reksadana Syariah April 2020, Begini Produknya
Produk reksadana syariah Manulife AM dengan AUM terbesar yakni Manulife Saham Syariah Asia Pasifik Dollar AS
Produk reksadana syariah Manulife AM dengan AUM terbesar yakni Manulife Saham Syariah Asia Pasifik Dollar AS
Bareksa.com - Dana kelolaan (asset under management/AUM) industri reksadana syariah pada April 2020 tercatat mencapai Rp59,64 triliun, tumbuh 64 persen secara year on year (YoY) dan naik 10 persen secara year to date (YtD). Positifnya pertumbuhan dana kelolaan reksadana syariah secara industri seiring kenaikan dana kelolaan yang dicatatkan oleh manajer investasi (MI).
Pertumbuhan itu juga seiring awal masuknya bulan Ramadan yang dimulai pada 24 April 2020. Lonjakan itu meski industri pasar modal masih dibayangi dampak sentimen penyebaran wabah corona yang sempat membuat pasar finansial global maupun domestik anjlok dalam pada Maret 2020.
Pertumbuhan dana kelolaan reksadana syariah dicatatkan di tengah anjloknya AUM industri nasional pada April, seiring gejolak pasar modal akibat wabah corona. Dana kelolaan industri reksadana pada April 2020 anjlok hingga 12,28 persen secara year to date (YtD), menjadi Rp475,6 triliun. Sebelumnya pada Desember 2019 atau akhir tahun lalu, assets under management (AUM) reksadana nasional masih tercatat Rp542,2 triliun.
Promo Terbaru di Bareksa
Laporan Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market – Monthly Report April 2020 yang mengolah data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan, dari 10 manajer investasi (MI) yang menerbitkan produk reksadana syariah, pertumbuhan AUM-nya mulai dari 2 persen hingga 109 persen secara YtD. Kesepuluh MI dimaksud, memiliki market share yang variatif yakni mulai dari 4 persen hingga 10 persen.
Seperti pada posisi Maret 2020, Manulife AM menempati posisi pertama MI dengan AUM reksadana syariah terbesar pada April 2020, dengan total AUM mencapai Rp6,15 triliun. Manulife AM menguasai market share 10 persen. Manulife adalah juara bertahan untuk top AUM reksadana syariah. Meskipun secara MoM dan YtD, dana kelolaan reksadana syariah Manulfe AM stagnan, namun secara YoY melesat 202 persen.
Sumber : Bareksa
Apa saja top produk reksadana syariah Manulife AM? Berikut ulasannya.
Berdasarkan data Bareksa, Manulife AM Indonesia setidaknya memiliki 5 produk reksadana syariah untuk jenis reksadana saham 2 produk, serta pendapatan tetap, pasar uang dan terproteksi masing-masing 1 produk reksadana.
Sumber : Bareksa
Produk reksadana syariah Manulife AM dengan AUM terbesar yakni Manulife Saham Syariah Asia Pasifik Dollar AS yang mencatatkan AUM per April 2020 senilai US$260,7 juta atau setara Rp3,77 triliun (berdasarkan kurs di pasar spot 27/5/2020 Rp14.487 per dolar AS).
Produk reksadana saham syariah ini merupakan reksadana dolar AS yang pertama kali di jual di Bareksa. Reksadana ini bisa dibeli di Bareksa dengan minimum pembelian awal US$10.000 dan selanjutnya US$100. Reksadana mencetak imbal hasil 4,61 persen sebulan terakhir (per 26 Mei 2020).
Reksadana syariah Manulife AM dengan AUM terbesar kedua ialah Reksa Dana Syariah Terproteksi Manulife Syariah Proteksi Misbah 1 dengan dana kelolaan Rp1,65 triliun per April 2020.
Posisi ketiga Manulife Syariah Sukuk Indonesia dengan AUM Rp277 miliar per April 2020, keempat reksadana saham Manulife Syariah Sektoral Amanah Kelas A dengan AUM Rp203,3 miliar serta imbal hasil 3,62 persen sebulan dan Manulife Dana Kas Syariah AUM Rp37,24 miliar dengan imbal hasil 0,31 persen sebulan.
Bagaimana cara Manulife AM mengelola reksadananya agar sesuai dengan prinsip syariah? Presiden Direktur Manulife Aset Manajemen Indonesia Legowo Kusumonegoro mengatakan selaku perusahaan manajer investasi yang mengelola reksadana syariah, Manulife berkewajiban untuk memastikan seluruh reksadana yang dikelola terbebas dari unsur non-halal. Karena itu, sesuai dengan peraturan pengelolaan reksadana syariah, seluruh pendapatan yang tidak sesuai dari prinsip syariah harus langsung dikeluarkan dari portofolio reksadana. Sejak tahun 2016 hingga 2020 ini, Manulife telah menyalurkan dana purifikasi sejumlah lebih dari Rp1,5 miliar.
Untuk dana purifikasi produk reksadana Manulife Syariah Sektoral Amanah, Manulife menyalurkan bantuan Rp148 juta guna merenovasi bangunan SDN Sirnajati 03 di Desa Sirnajati, Kecamatan Cibarusah, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Program renovasi ini berlangsung sejak 13 Januari hingga 2 Maret 2020.
"Program renovasi sekolah SDN Sirnajati 03 menggunakan dana purifikasi Manulife Syariah Sektoral Amanah, bukan menggunakan dana dari MAMI. Karena itu, kami sangat berterimakasih kepada para investor yang telah mempercayakan pengelolaan dananya di Manulife, terutama di reksadana syariah," jelas Legowo.
Menurut Legowo, dana purifikasi reksadana MSSA sejumlah Rp148 juta digunakan untuk merenovasi bangunan sekolah SDN Sirnajati 03, dibantu oleh Dompet Dhuafa selaku vendor pelaksana program. Dompet Dhuafa bertugas untuk menyeleksi dan mengajukan beberapa alternatif program ke MAMI, serta menjalankan program yang dibiayai oleh dana purifikasi MSSA.
Ingin berinvestasi di reksadana syariah namun masih ragu dengan kehalalannya? Soal kehalalan investasi di reksadana syariah, Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN MUI) sebenarnya telah mengeluarkan fatwa No. 20/DSN-MUI/IV/2001 (dokumen lengkap klik tautan ini) yang membolehkan kaum muslim untuk berinvestasi reksadana, khususnya reksadana syariah.
Dalam pandangan Islam, segala sesuatu dalam muamalah (jual beli) diperbolehkan selama tidak bertentangan dengan syariah. Apalagi, kini banyak bermunculan produk reksa dana syariah, yang terikat dengan dua akad -- yang sesuai dengan syariat Islam -- yakni akad wakalah dan mudharabah.
Wakalah adalah pelimpahan kekuasaan oleh suatu pihak kepada pihak lain dalam hal-hal yang boleh diwakilkan. Akad ini berlaku antara pemodal dengan Manajer Investasi (pengelola investasi reksa dana). Pemodal memberikan mandat kepada Manajer Investasi untuk melaksanakan kegiatan investasi bagi kepentingan pemodal sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam Prospektus Reksa Dana.
Adapun mudharabah adalah di mana seseorang memberikan hartanya kepada orang lain untuk diperdagangkan dengan ketentuan bahwa keuntungan yang diperoleh dibagi di antara kedua belah pihak, sesuai dengan syarat-syarat yang disepakati. Akad ini berlaku antara Manajer Investasi dengan investor atau nasabah.
Reksadana ialah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi. Reksadana juga diartikan, sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi.
Sebagaimana dikutip dari Bursa Efek Indonesia (BEI), reksadana dirancang sebagai sarana untuk menghimpun dana dari masyarakat yang memiliki modal, mempunyai keinginan untuk melakukan investasi, namun hanya memiliki waktu dan pengetahuan yang terbatas. Selain itu, reksadana juga diharapkan dapat meningkatkan peran pemodal lokal untuk berinvestasi di pasar modal Indonesia.
Reksadana memberikan imbal hasil (return) dari pertumbuhan nilai aset-aset yang ada dalam portofolionya. Imbal hasil ini potensinya lebih tinggi dibandingkan dengan deposito atau tabungan bank.
Sebaiknya, jenis reksadana yang dipilih bisa disesuaikan dengan karakter kita apakah seorang high-risk taker, medium-risk taker atau low-risk taker. Jika kita kurang berani untuk mengambil risiko rugi, bisa memilih reksadana pasar uang.
Namun, jika kita cukup berani tapi masih jaga-jaga untuk tidak terlalu rugi, bisa coba fixed income (reksadana pendapatan tetap) atau balanced (reksadana campuran). Sementara jika kita cukup berani ambil risiko, bisa berinvestasi di reksadana saham (equity).
Selalu sesuaikan instrumen investasi dengan profil risiko dan target investasi kamu.
Sebagian isi artikel ini merupakan cuplikan dari laporan bulanan Industri reksadana Bareksa: Mutual Fund Industry, Data Market – Monthly Report April 2020. Untuk berlangganan laporan ini sila hubungi [email protected] (cc: [email protected]).
***
Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.