Pertumbuhan AUM Reksadana ETF Saingi Reksadana Pasar Uang
Hingga Mei 2019, AUM reksadana ETF naik 21,35 persen
Hingga Mei 2019, AUM reksadana ETF naik 21,35 persen
Bareksa.com – Dana kelolaan alias asset under management (AUM) reksadana pasar uang tidak sendiri sebagai jenis reksadana yang tumbuh tinggi secara year to date hingga Mei 2019. Salah satu yang juga tumbuh tinggi adalah reksadana ETF.
Hingga Mei 2019, AUM reksadana ETF naik 21,35 persen. Nilainya menjadi Rp13,9 triliun dari posisi akhir tahun 2018 yang sebesar Rp11,5 trliun.
Angka itu pun menjadi AUM tertinggi reksadana ETF sejak 2014.
Promo Terbaru di Bareksa
Pertumbuhan AUM reksadana ETF sejalan dengan jumlah unit dan produknya. Jumlah unit reksadana ETF tumbuh 52,86 persen dari 12,5 juta unit per akhir 2018 menjadi 19,4 juta unit.
Begitu pun dengan jumlah produknya yang naik 40 persen dari 20 produk menjadi 28 produk.
Trend of ETF
Sumber: Bareksa.com
Sebagai informasi, reksadana jenis indeks dan Exchange Traded Fund (ETF) ini memiliki tingkat kerumitan cukup tinggi dibandingkan dengan reksadana konvensional lainnya, seperti reksadana pendapatan tetap dan reksadana pasar uang.
Reksadana indeks adalah reksadana yang dikelola untuk mendapatkan hasil investasi yang mirip dengan suatu indeks yang dijadikan acuan, baik itu indeks obligasi maupun indeks saham.
Dalam pengertian lain, reksadana indeks juga bisa diartikan sebagai jenis reksadana yang kinerjanya mengacu pada indeks tertentu, bisa indeks saham bisa juga indeks obligasi. Meski demikian, cara kerjanya berbeda dengan reksadana konvensional yang berfokus pada saham dan obligasi.
Berbeda dengan reksadana konvensional yang berusaha mengalahkan kinerja tolok ukurnya (benchmark), justru target dari reksadana indeks adalah menyamainya. Jadi, daripada dikelola secara aktif, pendekatan dari reksadana indeks adalah secara pasif dengan menyusun portofolio investasi menyerupai indeks acuannya.
Karena komposisinya mirip atau bahkan sama persis dengan indeks acuannya, hasilnya juga tentunya akan mirip dengan indeks acuannya. Cara ini dikenal pula dengan strategi pengelolaan pasif (passive management strategy).
Perlu diingat, reksadana indeks ini memiliki mayoritas portofolio yang berupa saham sehingga berfluktuasi tinggi dalam jangka waktu dekat. Maka dari itu, reksadana indeks dan ETF ini disarankan untuk investor dengan profil risiko tinggi dan sebaiknya untuk investasi jangka panjang.
Sebagian isi artikel ini merupakan cuplikan dari laporan bulanan Industri reksadana Bareksa: Mutual Fund Industry, Data Market – Monthly Report. Untuk berlangganan laporan ini silakan hubungi [email protected] (cc: [email protected]).
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,65 | 0,56% | 4,26% | 7,54% | 8,69% | 19,21% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.093,4 | 0,43% | 4,43% | 6,99% | 7,44% | 2,54% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,4 | 0,60% | 3,98% | 7,06% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,45 | 0,53% | 3,89% | 6,66% | 7,38% | 17,02% | 40,39% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.270,42 | 0,81% | 3,88% | 6,54% | 7,20% | 20,19% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.