IHSG Melesat Meski Diwarnai Sentimen Ricuh Demo 22 Mei, 5 Reksadana Ini Meroket
Sepanjang pekan lalu IHSG berhasil melesat 3,96 persen secara mingguan ke level 6.057,35
Sepanjang pekan lalu IHSG berhasil melesat 3,96 persen secara mingguan ke level 6.057,35
Bareksa.com - Kinerja pasar saham Indonesia sepanjang pekan kemarin cukup menggembirakan, pasalnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil melesat 3,96 persen secara mingguan ke level 6.057,35 pada penutupan perdagangan Jumat (24/05/2019).
Di tengah pekan kemarin yang diwarnai gejolak politik, aktivitas transaksi juga menurun dengan rata-rata frekuensi harian BEI 389.250 kali transaksi, turun 4,6 persen dari 408.030 kali transaksi selama sepekan sebelumnya.
Pekan penuh aksi demonstrasi massa terlihat menciutkan nyali investor asing untuk memburu saham Tanah Air, sehingga sepanjang pekan lalu mereka mencatatkan jual bersih (net sell) senilai Rp1,5 triliun.
Promo Terbaru di Bareksa
Kekhawatiran pelaku pasar sempat meningkat pada Selasa dan Rabu lalu ketika terjadi kerusuhan aksi massa 22 Mei menolak hasil Pilpres 2019 yang berakhir ricuh dengan korban jiwa mencapai delapan orang.
Sumber: Bareksa
Meski begitu, jika dilihat secara mingguan IHSG mencatat kenaikan signifikan. Kondisi tersebut turut mendorong kinerja reksadana saham secara umum. Indeks reksadana saham mencatatkan kenaikan 2,93 persen dan indeks reksadana saham syariah mencatatkan penguatan 0,86 persen dalam periode yang sama.
Top 5 Reksadana Return Tertinggi Sepekan (per 24 Mei 2019)
Sumber: Bareksa
Alhasil di tengah kondisi yang menguntungkan tersebut, tercatat lima produk reksadana saham yang dijual Bareksa yang mampu membukukan kinerja positif dengan kenaikan cukup signifikan sepanjang pekan kemarin serta mengalahkan kinerja ketiga tolok ukur (benchmark) tersebut.
Berikut ulasannya :
1. Simas Saham Bertumbuh
Reksadana saham yang mencatatkan kinerja terbaik pertama sepanjang pekan lalu ditempati oleh Simas Saham Bertumbuh dengan kenaikan imbal hasil 5,74 persen.
Sumber: Bareksa
Simas Saham Bertumbuh bertujuan untuk memperoleh pendapatan yang optimal dalam jangka panjang dengan tingkat fleksibilitas investasi yang cukup tinggi dengan berinvestasi sebagian besar pada efek bersifat ekuitas. Serta dapat berinvestasi pada berbagai jenis portofolio investasi yang terdiri dari efek bersifat utang dan/atau efek beragun aset serta Instrumen pasar uang dan/atau deposito sesuai peraturan perundang–undangan yang berlaku.
Adapun arahan kebijakan investasinya yaitu :
• 80 - 98 persen dalam efek ekuitas.
• 2 - 20 persen dalam instrumen pasar uang, efek utang, EBA
Melansir fund fact sheet per April 2019, berikut beberapa saham yang menjadi top holdings dari Simas Saham Bertumbuh :
• PT Astra International Tbk (ASII)
• PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)
• PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI)
• PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI)
• PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM)
Produk yang dikelola oleh PT Sinarmas Asset Management ini, hingga April 2019 memiliki dana kelolaan (asset under management/AUM) senilai Rp57,22 miliar.
Simas Saham Bertumbuh dapat dibeli di Bareksa dengan minimal pembelian awal Rp200.000. Reksadana saham yang diluncurkan sejak 25Agustus 2015 ini bekerja sama dengan bank kustodian PT Bank CIMB Niaga Tbk.
2. Semesta Dana Saham
Reksadana saham yang mencatatkan kinerja terbaik kedua sepanjang pekan lalu ditempati oleh Semesta Dana Saham dengan kenaikan 5,68 persen.
Sumber: Bareksa
Semesta Dana Saham bertujuan untuk memperoleh hasil investasi jangka panjang yang optimal dengan memanfaatkan investasi pada efek bersifat ekuitas yang memiliki fundamental yang baik, efek bersifat utang serta instrumen pasar uang dan/atau deposito berdasarkan riset yang mendalam dan strategi pengelolaan secara aktif.
Adapun arahan kebijakan investasinya yaitu 0 hingga 100 persen dalam efek bersifat ekuitas, 0 hingga 20 persen dalam efek bersifat utang, dan 0 hingga 20 persen dalam instrumen pasar uang.
Melansir fund fact sheet per April 2019, berikut beberapa saham yang menjadi top holdings dari Semesta Dana Saham :
• PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM)
• PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI)
• PT Astra International Tbk (ASII)
• PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP)
• PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP)
Produk yang juga dikelola oleh PT Semesta Aset Manajemen ini, hingga April 2019 memiliki dana kelolaan (asset under management/AUM) senilai Rp16,09 miliar.
Semesta Dana Saham dapat dibeli di Bareksa dengan minimal pembelian awal Rp100.000. Reksadana saham yang diluncurkan sejak 21 Maret 2014 ini bekerja sama dengan bank kustodian PT Bank Danamon Indonesia Tbk.
3. BNI-AM Inspiring Equity Fund
Reksadana saham yang mencatatkan kinerja terbaik ketiga sepanjang pekan lalu ditempati oleh BNI-AM Inspiring Equity Fund dengan kenaikan 5,43 persen.
Sumber: Bareksa
BNI-AM Inspiring Equity Fund bertujuan untuk memperoleh pertambahan nilai investasi yang optimal dengan melakukan investasi dalam efek bersifat ekuitas yang diterbitkan oleh korporasi yang telah dijual dalam Penawaran Umum dan/atau diperdagangkan di Bursa Efek baik di dalam maupun di luar negeri untuk memperoleh capital gain dan dividen.
Adapun arahan kebijakan investasinya yaitu :
• Minimum 80 persen dan maksimum 100 persen pada efek bersifat ekuitas
• Minimum 0 persen dan maksimum 20 persen pada efek bersifat utang
Melansir fund fact sheet per April 2019, berikut beberapa saham yang menjadi top holdings dari BNI-AM Inspiring Equity Fund :
• PT Astra International Tbk (ASII)
• PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)
• PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI)
• PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI)
• PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM)
Produk yang juga dikelola oleh PT BNI Asset Management ini, hingga April 2019 memiliki dana kelolaan (asset under management/AUM) senilai Rp1,49 triliun.
BNI-AM Inspiring Equity Fund dapat dibeli di Bareksa dengan minimal pembelian awal Rp100.000. Reksadana saham yang diluncurkan sejak 7 April 2014 ini bekerja sama dengan bank kustodian PT Bank Danamon Indonesia Tbk.
4. Manulife Dana Saham
Reksadana saham yang mencatatkan kinerja terbaik keempat sepanjang pekan lalu ditempati oleh Manulife Dana Saham dengan kenaikan 5,41 persen.
Sumber: Bareksa
Manulife Dana Saham bertujuan untuk mendapatkan peningkatan investasi yang tinggi dalam jangka panjang.
Adapun arahan kebijakan investasinya yaitu :
• Minimum 80 persen dan maksimum 100 persen pada efek bersifat ekuitas
• Minimum 0 persen dan maksimum 20 persen pada efek bersifat utang (termasuk maksimum 20 persen pada instrumen pasar uang)
Melansir fund fact sheet per April 2019, berikut beberapa saham yang menjadi top holdings portofolio Manulife Dana Saham :
• PT Astra International Tbk (ASII)
• PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)
• PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI)
• PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI)
• PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM)
Produk yang juga dikelola oleh PT Manulife Aset Manajemen Indonesia ini hingga April 2019 memiliki dana kelolaan senilai Rp1,69 triliun.
Manulife Dana Saham dapat dibeli di Bareksa dengan minimal pembelian awal Rp10.000. Reksadana saham yang diluncurkan sejak 1 Agustus 2003 ini bekerja sama dengan bank kustodian Citibank N.A.
5. Dana Pratama Ekuitas
Reksadana saham yang mencatatkan kinerja terbaik kelima sepanjang pekan lalu ditempati oleh Dana Pratama Ekuitas dengan kenaikan imbal hasil 5,39 persen.
Sumber: Bareksa
Dana Pratama Ekuitas bertujuan untuk memberikan hasil investasi yang optimal dan dapat memberikan pendapatan yang tinggi, yang diukur dengan perhitungan peningkatan nilai modal (capital gain) yang konsisten dari hasil pengelolaan yang konservatif dan prudent dengan pola investasi berjangka panjang.
Arahan kebijakan investasinya yaitu :
• Minimum 80 persen dan maksimum 90 persen pada efek ekuitas
• Minimum 10 persen dan maksimum 20 persen pada instrumen pasar uang
Melansir fund fact sheet per April 2019, berikut beberapa saham yang menjadi top holdings dari Dana Pratama Ekuitas :
• PT Astra International Tbk (ASII)
• PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI)
• PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI)
• PT Gudang Garam Tbk (GGRM)
• PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF)
Produk yang juga dikelola oleh PT Prtama Capital Asset Management ini, hingga April 2019 memiliki dana kelolaan Rp35,55 miliar.
Dana Pratama Ekuitas dapat dibeli di Bareksa dengan minimal pembelian awal Rp500.000. Reksadana saham yang diluncurkan sejak 12 Februari 2004 ini bekerja sama dengan bank kustodian Deutsche Bank AG.
Untuk diketahui, reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.
Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.
(KA01/AM)
***
Ingin berinvestasi di reksadana?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.