AUM Reksadana Saham Terkoreksi, Pasar Uang Justru Tumbuh 19% di Kuartal I
Hingga Maret 2019, dana kelolaan reksadana pasar uang tumbuh menjadi Rp54,25 triliun
Hingga Maret 2019, dana kelolaan reksadana pasar uang tumbuh menjadi Rp54,25 triliun
Bareksa.com – Industri reksadana dalam tiga bulan pertama tahun ini masih bertumbuh. Secara year to date hingga Maret 2019, industri reksadana dari sisi dana kelolaan alias asset under management (AUM) tumbuh 1,54 persen menjadi Rp515,1 triliun dari posisi akhir tahun 2018 Rp507,3 triliun.
Catatan itu tertuang dalam laporan Bareksa bertajuk Mutual Fund Industry, Data Market – Monthly Report March 2019. Berdasarkan laporan tersebut, terjadi pergeseran dana investor pada jenis reksadana.
Sepanjang periode Januari-Maret 2019, reksadana pasar uang menjadi jenis yang tumbuh paling tinggi dari sisi AUM atau tumbuh 19,04 persen menjadi Rp54,25 triliun. Pada tahun lalu, AUM reksadana pasar uang mengalami penurunan paling dalam atau mencapai 11,95 persen dari Rp51,9 triliun per akhir 2017 menjadi Rp45,57 triliun per akhir 2018.
Promo Terbaru di Bareksa
Reksadana pendapatan tetap juga mulai bertumbuh setelah pada tahun lalu turun 3,58 persen menjadi Rp107,8 triliun dari posisi akhir tahun 2017 Rp111,8 triliun. Secara year to date hingga Maret 2019, AUM reksadana pendapatan tetap naik 3,62 persen menjadi Rp111,7 triliun.
Pun begitu dengan reksadana campuran yang naik 2,55 persen menjadi Rp29,4 triliun dari setelah pada tahun lalu turun 2,38 persen dari posisi akhir tahun 2017 Rp29,4 triliun menjadi Rp28,7 triliun.
Grafik Perkembangan AUM Reksadana Berdasarkan Jenis
Sumber: Mutual Fund Industri, Data Market – Monthly Report March 2019
Sementara itu, reksadana saham yang pada tahun lalu naik paling kencang atau tumbuh 19,96 persen dari Rp137,3 triliun menjadi Rp164,7 triliun, kali ini harus terkoreksi 1,72 persen menjadi Rp161,9 triliun. Begitu juga reksadana terproteksi yang terkoreksi 2,88 persen menjadi Rp139,2 triliun dari posisi akhir tahun 2018 Rp143,3 triliun.
Di sisi lain, reksadana indeks semakin mendapat perhatian dari para investor dengan catatan AUM Rp5,9 triliun atau naik 3,49 persen dari posisi akhir tahun 2018 Rp5,7 triliun.
***
Artikel adalah merupakan cuplikan dari laporan bulanan Industri reksadana Bareksa: Mutual Fund Industry, Data Market – Monthly Report March 2019. Untuk berlangganan laporan ini silakan hubungi [email protected] (cc: [email protected]).
Ingin berinvestasi di reksadana?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,65 | 0,56% | 4,26% | 7,54% | 8,69% | 19,21% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.093,4 | 0,43% | 4,43% | 6,99% | 7,44% | 2,54% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,4 | 0,60% | 3,98% | 7,06% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,45 | 0,53% | 3,89% | 6,66% | 7,38% | 17,02% | 40,39% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.270,42 | 0,81% | 3,88% | 6,54% | 7,20% | 20,19% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.