Saham HMSP Topang Penguatan Indeks Konsumer, Tiga Reksadana Ini Ikut Untung
Pergerakan harga saham HMSP telah mencatatkan kenaikan 7,54 persen dalam tiga bulan terakhir
Pergerakan harga saham HMSP telah mencatatkan kenaikan 7,54 persen dalam tiga bulan terakhir
Bareksa.com - Saham-saham di sektor konsumer (consumer) dalam tiga bulan terakhir mulai menunjukkan tren menguat atau bullish. Kondisi ini seiring dengan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang sudah mulai menguat selama tiga bulan terakhir.
Penguatan di sektor konsumer selama tiga bulan terakhir salah satunya didukung penguatan harga saham PT H.M Sampoerna Tbk (HMSP) yang masuk ke sektor ini. Saham HMSP telah memberikan keuntungan kepada para investornya dan reksadana yang memegang saham ini di dalam portofolionya.
Indeks saham sektor konsumer di Bursa Efek Indonesia sejak Juli 2018 hingga Selasa 09 Oktober 2018 menguat 3,4 persen. Tidak berbeda, pergerakan harga saham HMSP telah mencatatkan kenaikan 7,54 persen dalam tiga bulan terakhir.
Promo Terbaru di Bareksa
Pada awal Juli 2018 harga saham HSMP berada di level Rp3.580 per saham dan pada penutupan perdagangan Selasa, 09 Oktober 2018, di level Rp3.850 per saham.
Perbandingan Kinerja Indeks Konsumer dan Saham HMSP
Sumber : Bareksa
Portofolio Reksa Dana
Seiring dengan kenaikan harga saham HMSP ini, kinerja sejumlah reksadana yang memiliki saham ini dalam portofolionya juga ikut terkerek.
Tercatat ada tiga produk reksadana saham yang memegang saham HMSP ini di dalam portofolionya. Yakni, reksadana saham Majoris Saham Alokasi Dinamik Indonesia, Rencana Cerdas dan Syailendra Equity Opportunity Fund yang masing-masing dikelola oleh PT Majoris Asset Management, PT Ciptadana Asset Management dan PT Syailendra Capital.
Majoris Saham Alokasi Dinamik Indonesia
Dalam fund fact sheet periode Agustus 2018, lima besar alokasi aset Majoris Saham Alokasi Dinamik Indonesia pada saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Bank Mandri (Persero) Tbk (BMRI), PT H.M Sampoerna Tbk (HMSP), dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR).
Reksadana saham ini telah memberikan return sejak awal Juli 2018 hingga Oktober 2018 sebesar 1,4 persen, namun secara year to date (YtD) 2018 masih negatif 14,75 persen dan secara tahunan masih menurun -8,61 persen.
Rencana Cerdas
Sedangkan, untuk reksadana saham Rencana Cerdas memiliki alokasi aset pada saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT H.M Sampoerna Tbk (HMSP), dan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM).
Reksadana saham ini telah memberikan return sejak awal Juli hingga Oktober 2018 sebesar 1,62 persen, namun YtD 2018 masih menurun 6,19 persen sedangkan dan secara tahunan minus 0,31 persen.
Syailendra Equity Opportunity Fund
Kemudian untuk reksadana Syailendra Equity Opportunity Fund memiliki alokasi asset pada saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT H.M Sampoerna Tbk (HMSP), dan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM).
Reksadana saham ini telah memberikan return sejak awal Juli hingga Oktober 2018 sebesar 1,12 persen, namun secara YtD masih menurun 2,75 persen dan secara tahunan telah tumbuh 4,16 persen.
Perbandingan Kinerja Reksadana Saham
Sumber: Bareksa
Reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.
Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.
Simak ulasan tips untuk memaksimalkan keuntungan berinvestasi di reksadana : Tips Menabung di Reksadana Agar Tujuan Investasi Dapat Tercapai
(AM)
***
Ingin berinvestasi di reksadana?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,65 | 0,56% | 4,26% | 7,54% | 8,69% | 19,21% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.093,4 | 0,43% | 4,43% | 6,99% | 7,44% | 2,54% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,4 | 0,60% | 3,98% | 7,06% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,45 | 0,53% | 3,89% | 6,66% | 7,38% | 17,02% | 40,39% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.270,42 | 0,81% | 3,88% | 6,54% | 7,20% | 20,19% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.