Kondisi perekonomian yang lebih baik tahun ini akan mendongkrak aset kelolaan reksa dana
Kondisi perekonomian yang lebih baik tahun ini akan mendongkrak aset kelolaan reksa dana
Bareksa.com – Membaiknya perekonomian Indonesia turut memberikan dampak poistif terhadap iklim investasi di dalam negeri, khususnya pada produk pasar modal seperti reksa dana. Dengan keyakinan itu, PT CIMB Principal Asset Management, salah satu perusahaan pengelola reksa dana terbesar di Indonesia, menargetkan dana kelolaan bisa tumbuh menjadi Rp 9 triliun pada tahun ini.
Berdasarkan data Bareksa, dana kelolaan atau asset under management (AUM) CIMB-Prinicipal Asset Management per Desember 2016 sebesar Rp 5,037 triliun. Artinya tahun ini perseroan menargetkan pertumbuhan dana kelolaan lebih dari 50 persen dibandingkan tahun lalu.
Presiden Direktur CIMB-Principal Asset Management, Ridwan Soetedja, menyatakan optimistis bisa mencapai target tersebut. Sebab kondisi ekonomi makro saat ini sangat mendukung pertumbuhan kinerja reksa dana, terutama setelah S&P memberikan predikat investment grade (layak investasi) kepada Indonesia.
Seperti apa strategi CIMB-Principal dalam merealisasi target dana kelolaan tahun ini? Berikut kutipan hasil wawancara Bareksa dengan Ridwan di kantornya di Jakarta, pada Rabu 21 Juni 2017 lalu;
CIMB-Principal menargetkan perolehan AUM Rp 9 triliun. Bagaimana strategi untuk mencapainya?
Kami optimistis target perolehan AUM ini akan tercapai dengan melihat pertumbuhan produk kelas asetnya. Terutama untuk produk reksa dana pendapatan tetap, reksa dana pasar uang, dan reksa dana terproteksi. Salah satu faktor yang turut mendongkrak AUM pada produk aset kelas ini adalah status investment grade (layak investasi) yang disematkan oleh S&P kepada Indonesia. Peringkat ini akan turut mendorong investor asing masuk dan berinvestasi di Indonesia, sehingga mendongkrak kinerja reksa dana.
Selain itu, kondisi ekonomi dalam negeri yang stabil akan turut menopang kinerja reksa dana. Suku bunga yang relatif stabil dan dalam jangka panjang bisa turun, akan membuat yield (imbal hasil) obligasi turun dan harga obligasi di pasar pun akan meningkat. Di mana obligasi menjadi aset dalam pengelolaan reksa dana.
Dalam CIMB Group juga terdapat bank dan perusahaan sekuritas, apakah afiliasi perusahaan ini juga membantu CIMB-Principal dalam meningkatkan AUM?
Saat ini, bank milik CIMB Group yakni CIMB Niaga, masih menjadi kontributor terbesar pemasar nasabah ritel kami. Selain itu, kami juga sudah melakukan kerja sama dengan perusahaan teknologi seperti
Bareksa dan Bukalapak sebagai
strategic partner ke depan untuk memasarkan produk reksa dana secara lebih luas ke masyarakat. Dengan
platform online yang disediakan
Bareksa dan
Bukalapak, dapat diharapkan memberikan kemudahan bagi nasabah yang berada di luar kota. Sebagaimana diketahui, Indonesia memiliki letak geografis yang sangat luas, terdiri dari pulau-pulau.
Selain AUM apa lagi yg menjadi target CIMB-Principal hingga akhir tahun ini?
Saat ini, kami juga ingin memfokuskan nasabah institusi, di mana pasar reksa dana masih besar dari institusi. Tentunya untuk mewujudkan hal ini, kami akan terus meningkatkan kinerja setiap produk reksa dana kami dan menyediakan produk reksa dana yang sesuai dengan nasabah kami, khususnya untuk nasabah institusi.
Pada marketplace reksa dana Bareksa, produk reksa dana CIMB-Principal Asset Management banyak terdiri dari jenis reksa dana yang sama seperti jenis saham. Bagaimana langkah yang dilakukan CIMB-Principal dalam menjelaskan perbedaan masing-masing produk reksa dana saham ini kepada nasabah?
Meski, berada dalam satu jenis reksa dana yang sama, produk reksa dana saham kami memiliki isi portofolio yang berbeda. Mulai dari reksa dana saham yang cenderung konservatif hingga agresif. Dengan begitu, nasabah yang berminat untuk berinvestasi pada reksa dana saham bisa menyesuaikan dengan profil risiko masing-masing.
Saat ini di reksa dana saham, yang kinerjanya sangat bagus adalah CIMB Principal Index 30. Kenapa bisa seperti itu?
Hal tersebut dikarenakan, pada tahun ini return Indeks IDX 30 berhasil lebih unggul dibandingkan dengan IHSG. Ini menandakan bahwa perusahaan-perusahaan yang termasuk dalam indeks IDX 30 memiliki performa yang lebih baik dibandingkan perusahaan lainnya secara umum.
Namun, dengan kondisi ekonomi yang berubah, bisa saja menyebabkan kinerja reksa dana saham turun, termasuk reksa dana CIMB Principal Indeks 30. Karena itu, berinvestasi pada reksa dana saham ini sebaiknya dilakukan untuk jangka panjang.
IHSG saat ini sedang berada di level tertinggi. Reksa dana saham apa dari CIMB-Principal yang kira-kira akan memberikan return lebih optimal di semester II 2017?
Menurut kami, level IHSG yang saat ini sekitar 5.700-an cukup tinggi, namun perlu diingat sebelumnya IHSG juga pernah menembus hingga ke level 5.800-an. Secara fundamental, kondisi makro ekonomi yang relatif stabil ditambah dengan investment grade dan pertumbuhan ekonomi yang diperkirakan akan membaik di tahun ini, kami menilai IHSG bisa lebih dari level ini.
Pada reksa dana saham, untuk di semester II Tahun 2017, investor bisa memilih produk reksa dana
CIMB-Principal Total Return Equity Fund. Kemudian untuk risiko yang relatif lebih rendah, investor juga bisa memilih produk reksa dana CIMB-Principal Balanced Strategic Plus yang berjenis campuran dan
CIMB-Principal Income Fund A yang berjenis pendapatan tetap. Ketiga reksa dana CIMB-Principal ini dikelola dengan proses investasi yang baik sehingga dapat memberikan potensi keuntungan yang optimum bagi nasabah.
Bagaimana dengan produk syariah, apakah juga akan atraktif? faktor apa yang nantinya akan mendukung kinerja reksa dana syariah di semester II 2017?
Untuk produk reksa dana syariah, performa atau kinerjanya tidak akan jauh berbeda dengan reksa dana konvensional. Sebab, dari produk kelas aset bertumbuh juga ditopang dari fundamental yang sama. Namun untuk reksa dana syariah ini, produknya ukurannya lebih kecil dibandingkan dengan konvensional karena memang underlying asset yang menjadi isi portofolio reksa dana syariah belum cukup tersedia di pasar Indonesia saat ini.
Apa yang investor perlu perhatikan dalam memilih reksa dana yang dijual oleh CIMB-Principal Asset Management?
Dalam hal ini edukasi atau pemahaman tentang investasi reksa dana adalah penting untuk dilakukan oleh investor. Kemudian, tujuan dan jangka waktu investasi serta penerimaan risiko (risk profile) juga harus diketahui oleh investor. Dengan begitu, investor dapat memilih produk reksa dana yang sesuai dengan kriteria masing-masing.
Saat ini, CIMB-Principal juga menyediakan berbagai macam produk reksa dana. Mulai dari reksa dana untuk tipe investor konservatif hingga agresif. Kemudian, investor yang memiliki kebutuhan investasi dalam bentuk mata uang dolar Amerika Serikat juga telah tersedia.
Untuk investor pemula, CIMB-Principal menawarkan reksa dana pasar uang. Apa kelebihan yang ditawarkan CIMB dalam produk reksa dana pasar uang?
Keunggulan reksa dana pasar uang yang dikelola oleh perusahaan kami adalah memiliki AUM yang cukup besar, sehingga investor dapat mencairkannya kapan saja sesuai dengan kebutuhan sekalipun dalam jumlah yang besar (likuid). Selain itu potensi return yang dihasilkan pun menarik dengan risiko yang relatif rendah.
Misalnya saja pada produk reksa dana
CIMB-Principal Cash Fund, dengan dana kelolaan sebesar Rp 709,5 miliar per Mei 2017, mampu menghasilkan
return 6,61 persen (tanpa dipotong pajak) dalam setahun terakhir (per 20 Mei 2017). Hasil ini lebih besar dari bunga tabungan yang hanya sekitar 0,7 persen per tahun atau bunga deposito yang sekitar 5-6 persen per tahun (belum termasuk dipotong pajak).
Apa harapan CIMB-Principal kepada pengurus OJK yang baru untuk mendukung industri reksa dana?
Tentunya dengan dewan komisioner yang baru, kami mengharapkan OJK dapat mengakomodir kebutuhan industri pasar modal dan membuat regulasi atau kebijakan yang bersifat inovatif dalam hal pengembangan produk serta memberikan sisi fleksibelitas yang memudahkan industri.
Kami berharap melalui kebijakan yang dibuat oleh OJK dapat meningkatkan jumlah investor baru di pasar modal. Sehingga berinvestasi itu menjadi bagian dari kehidupan masyarakat secara luas. Kebijakan ini seperti dukungan jalur distribusi dan kemudahan lain dari prinsip mengenal nasabah (know your customer/KYC) yang disesuaikan dengan jumlah nominal investasi tertentu.
Selain itu, kami juga berharap produk syariah dapat berkembang lebih besar dengan dukungan dari OJK. Misalnya saja seperti pemberian insentif khusus untuk penerbitan obligasi syariah. Di mana saat ini, instrumen investasi berbasis syariah sendiri masih tergolong sangat kecil apabila dibandingkan dengan negara lain seperti Malaysia, yang memiliki mayoritas penduduk muslim seperti halnya Indonesia.
**
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksa dana, klik tautan ini
- Pilih reksa dana, klik tautan ini
- Belajar reksa dana, klik Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana..