Bareksa.com – Tren positif yang terjadi pada kinerja pasar keuangan di sepanjang tahun ini, tentunya dapat menjadi salah satu pertimbangan investor untuk berinvestasi pada produk reksa dana. Salah satu jenis reksa dana yang menghasilkan return positif adalah reksa dana jenis campuran.

Indeks reksa dana campuran tercatat telah membukukan return 3,37 persen di sepanjang tahun ini (sejak awal tahun hingga 23 Mei 2017). Salah satu jenis reksa dana berbasis saham ini ternyata juga mampu menghasilkan return lebih tinggi dengan risiko yang relatif lebih rendah apabila dibandingkan dengan jenis reksa dana saham. Adapun pada periode yang sama, indeks reksa dana saham hanya mampu menghasilkan return 1,49 persen.

Kenaikan yang terjadi pada pasar saham juga turut menopang kinerja reksa dana campuran karena minimal 5 persen hingga 79 persen dari total asetnya ditempatkan pada saham. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga tercatat meningkat ke level 5.730,61 (per tanggal 23 Mei 2017) atau tumbuh sekitar 8,19 persen dari level 5.296,71 pada penghujung tahun lalu.

Grafik: Perbandingan Return Indeks Reksa Dana Berbasis Saham, Periode Year-to-Date (YTD)

Sumber: Bareksa.com

Pada Marketplace Reksa Dana Bareksa, terdapat dua produk reksa dana campuran yang memiliki kinerja cukup baik yaitu reksa dana Simas Satu Prima dan Simas Satu. Kenaikan saham menjadi penopang terbesar dari kedua produk ini.

Reksa dana campuran yang dikelola oleh PT Sinarmas Asset Management ini memiliki nilai sempurna dengan skor 5 berdasarkan Barometer Bareksa untuk kategori dana kelolaan (asset under management/AUM) Rp100-500 miliar. Sebagai informasi, semakin besar skor yang ditunjukkan Barometer Bareksa pada suatu reksa dana, maka kinerja reksa dana tersebut semakin baik.

Tabel: Kinerja Reksa Dana Simas Satu Prima dan Simas Satu

Sumber: Bareksa.com

Sepanjang tahun berjalan atau year-to-date (YTD), reksa dana ini tercatat telah membukan return lebih dari 6 persen atau melebihi dua kali lipat dari indeks reksa dana campuran sebagai acuannya (benchmark) yang hanya 3,37 persen.

Pada fund fact sheet, kedua reksa dana ini memiliki mayoritas aset berupa saham dengan porsi sekitar 70 persen dari seluruh total aset. Kemudian, lima saham terbesar dalam portofolio saham keduanya ditempatkan pada sektor konsumsi, properti, perdagangan, infrastruktur dan industri dasar.

Data Bareksa menunjukkan empat dari lima sektor pilihan efek terbesar pada reksa dana Simas ini tercatat meningkat sejak awal tahun hingga saat ini (per tanggal 22 Mei 2017). Peningkatan tertinggi terjadi pada sektor industri dasar sebesar 14,93 persen kemudian diikuti oleh pilihan sektor lainnya. Kenaikan yang terjadi pada sektor-sektor inilah yang turut menopang dan berkontribusi dalam pertumbuhan return reksa dana Simas.

Seiring dengan perekonomian Indonesia yang diperkirakan akan tetap tumbuh, tentunya reksa dana Simas ini berpotensi akan bertumbuh pula dalam jangka menengah hingga panjang. Dalam pengelolaan reksa dana jenis ini, manajer investasi sebagai pengelola reksa dana, dapat menyesuaikan proporsi setiap aset dengan keadaan (fleksibel) untuk menghasilkan keuntungan yang optimal.

Misalnya saja saat keadaan ekonomi mulai melemah, manajer investasi bisa menyesuaikan proporsi reksa dana campuran dengan menambah instrumen investasi yang lebih stabil seperti obligasi atau deposito. Oleh karena itu, apabila terjadi penurunan di pasar keuangan, return reksa dana campuran tidak jatuh lebih dalam.

Perlu diingat bagi investor yang berminat untuk berinvestasi pada produk ini, mereka harus menyesuaikan profil risiko dan tujuan investasi masing-masing terlebih dahulu. Sebab, reksa dana ini termasuk produk investasi yang memiliki risiko fluktuasi tinggi dan cenderung agresif dalam jangka pendek. (hm)

***

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksa dana, klik tautan ini
- Pilih reksa dana, klik tautan ini
- Belajar reksa dana, klik Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana..