Tahun 2017, Mau Untung Maksimal di Reksa Dana? Begini Caranya
Melihat data pergerakan pasar saham per enam bulan, selalu terjadi fluktuasi terhadap IHSG
Melihat data pergerakan pasar saham per enam bulan, selalu terjadi fluktuasi terhadap IHSG
Bareksa.com – Dalam berinvestasi reksa dana, memaksimalkan keuntungan tentu menjadi tujuan utama para investor. Sepanjang tahun lalu, investasi dalam produk keuangan ini memberikan hasil yang bervariatif bergantung pada jenisnya.
Pada tahun 2016 lalu, reksa dana saham dan campuran yang memiliki risiko tinggi mampu menghasilkan return rata-rata sebesar 9,81 persen dan 8,13 persen. Sementara itu, reksa dana pendapatan tetap dan pasar uang menghasilkan return rata-rata sebesar 7,47 persen dan 3,53 persen.
Kinerja reksa dana reksa dana saham dan campuran yang cukup tinggi ini, tak luput dari kinerja pasar saham yang juga menghasilkan return positif. Sepanjang tahun 2016, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang menjadi acuan portofolio pengelolaan reksa dana saham dan campuran tercatat membukukan return 17,16 persen.
Promo Terbaru di Bareksa
Grafik: Perbandingan Return Indeks Reksa Dana, periode satu tahun
Sumber: Bareksa.com
Bagaimana dengan prospek investasi reksa dana di tahun 2017?
Menurut Manuel Pakpahan, Direktur PT Mega Asset Management, di tahun 2017 IHSG berpotensi akan mengalami penurunan. Hal ini terindikasi berdasarkan data historikal IHSG dalam 5 tahun terakhir yang cenderung sideways (datar). Melihat data pergerakan pasar saham per enam bulan, selalu terjadi fluktuasi terhadap IHSG di mana penurunan terjadi setelah peningkatan besar dan begitu pula sebaliknya.
Berdasarkan data Bareksa, pada tahun 2013, IHSG menghasilkan return minus 11,30 persen di semester kedua. Namun, pada tahun 2014, IHSG kembali positif dengan return yang mencapai 14,14 persen di semester kedua.
Selanjutnya, hal tersebut terulang kembali pada tahun 2015, yang menghasilkan return minus 6,05 persen di semester pertama dan minus 6,47 persen di semester kedua 2015. Setelah itu, di tahun 2016 IHSG kembali menguat dengan return 9,22 persen dan 5,58 persen di semester pertama dan kedua.
Grafik: Return IHSG per Semester, 2012-2016
Sumber: Bareksa.com
Dengan melihat data historikal tersebut, Manuel menilai perlunya strategi untuk memaksimalkan keuntungan investasi reksa dana di tahun 2017 ini. Menurutnya, investor sebaiknya memilih market timing yang tepat. Market timing sendiri adalah waktu di mana investor dapat membeli reksa dana pada posisi Nilai Aktiva Bersih (NAB) atau harga terendah dan menjualnya pada saat NAB pada posisi tertinggi agar keuntungan yang didapat bisa maksimal.
“Hingga semester pertama tahun ini, sebaiknya investor dapat meningkatkan porsi (overweight) pada reksa dana pendapatan tetap dan pasar uang secara bertahap, serta mengurangi porsi (underweight) pada reksa dana saham dan campuran secara bertahap pula. Selanjutnya di semester kedua, investor dapat mencari market timing ketika pasar saham turun dengan membeli reksa dana saham dan campuran dengan NAB yang rendah secara bertahap, menjual kembali reksa dana pasar uang dan pasar uang untuk dialihkan ke reksa dana saham dan campuran,” ungkap Manuel.
Sementara itu, bagi investor yang memiliki tujuan investasi jangka panjang (lebih dari 5 tahun) dan menggunakan fasilitas auto-debet pada reksa dana, tidak perlu mencari market timing seperti ini. Sebab, program auto-debet memungkinkan investor membeli reksa dana secara rutin pada Nilai Aktiva Bersih (NAB) yang tinggi maupun rendah dan return investasi reksa dana akan dirata-ratakan (averaging). Sebagai hasilnya, keuntungan yang didapat bisa tetap maksimal dalam jangka panjang. (hm)
***
Butuh bantuan?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksa dana, klik tautan ini
- Pilih reksa dana, klik tautan ini
- Belajar reksa dana, klik Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Hasil pemantauan dan penilaian ini hanya dapat dipergunakan sebagai tambahan informasi tambahan saja, bukan merupakan bentuk penawaran ataupun bentuk suatu rekomendari untuk membeli produk tersebut. Investor yang akan berinvestasi diwajibkan untuk membaca dan mengerti isi dari prospektus reksa dana masing-masing, melakukan tes asesmen profil resiko, menyesuaikan produk keuangan yang dibeli dengan jangka waktu dan profil risiko masing-masing, serta risiko dari masing-masing produk.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,65 | 0,56% | 4,26% | 7,54% | 8,69% | 19,21% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.093,4 | 0,43% | 4,43% | 6,99% | 7,44% | 2,54% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,4 | 0,60% | 3,98% | 7,06% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,45 | 0,53% | 3,89% | 6,66% | 7,38% | 17,02% | 40,39% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.270,42 | 0,81% | 3,88% | 6,54% | 7,20% | 20,19% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.