Tax Amnesty Disahkan, Prospek Reksa Dana Ini Makin Kinclong
Penggunaan dana repatriasi tax amnesty untuk infrastruktur, turut menggairahkan instrumen pasar modal.
Penggunaan dana repatriasi tax amnesty untuk infrastruktur, turut menggairahkan instrumen pasar modal.
Bareksa.com – Pasca disahkannya UU pengampunan pajak (Tax Amnesty) oleh Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) pada Selasa, 28 Juni 2016, pasar keuangan kembali bergairah. Rupiah sore ini menguat signifikan ke level Rp13.150 per dolar AS dari sebelumnya Rp13.336 per dolar AS hari senin lalu.
Penguatan rupiah ini turut mendorong kenaikan harga saham. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menguat 1,55 persen ke level 4.957 pada perdagangan bursa sore ini pukul 15.00 WIB. Kenaikan harga saham tentunya juga menopang peningkatan return reksa dana saham yang mayoritas asetnya ditempatkan pada instrumen saham.
Berdasarkan data bareksa, sebulan terakhir ini indeks reksa dana saham menghasilkan return positif 1,74 persen. Sementara itu pada Marketplace Investasi bareksa, Reksa Dana Pratama Syariah yang dikelola oleh PT Pratama Asset Management mencatat return tertinggi dalam sebulan ini yakni sebesar 6,44 persen.
Promo Terbaru di Bareksa
Tabel: Daftar reksa rana saham yang di perdagangkan pada Marketplace Investasi Bareksa Dalam Sebulan Terakhir
Sumber: Bareksa.com
Berdasarkan fund fact sheet, Kinerja reksa dana Pratama Syariah ini menempatkan sebagian besar asetnya pada saham 3 sektor terbesar yakni sektor infrastruktur sebesar 44,8 persen, sektor konsumsi sebesar 16,6 persen dan sektor properti sebesar 15,0 persen.
Meski pada indeks sektor konsumsi dalam sebulan ini bergerak negatif 1,85 persen, namun kenaikan dari indeks sektor properti yang mencapai 4,87 persen dan indeks sektor infrastruktur 1,19 persen mampu mendongkrak return Pratama Syariah.
Kenaikan saham-saham sektor infrastruktur dan properti tak lepas dari sentimen positif tax amnesty. Aliran dana dari luar negeri (repatriasi) akan didorong untuk masuk ke pembangunan infrastruktur. Oleh karena itu pemerintah sudah menyiapkan instrumen investasi penampung dana repatriasi agar bisa mendukung itu.
Adapun Instrumen investasi ini dapat berupa berupa surat berharga, reksa dana yang berbentuk Kontrak Pengelolaan Dana (KPD) dan Reksa Dana Penyertaan Terbatas (RDPT), kemudian Surat Utang Negara (SUN), dan juga Investasi langsung.
Dampak positif dari kebijakan terkait tax amnesty ini, ternyata tidak hanya berdampak pada kinerja reksa dana saham saja. Reksa dana pendapatan tetap juga dapat meningkat seiring karena dana reaptriasi masuk ke SUN.
Surat utang atau obligasi yang diterbitkan pemerintah merupakan instrumen yang relatif aman dengan imbal hasil yang cukup stabil. Tentunya ini dapat menarik masyarakat yang menyimpan uang di luar negeri agar disimpan ke dalam negeri dalam bentuk SUN. Akibatnya permintaan (demand) obligasi di pasar akan semakin tinggi dan menyebabkan harga obligasi meningkat.
Harga obligasi yang naik akan berdampak terhadap peningkatan aset pada reksa dana pendapatan tetap. Dimana jenis reksa dana ini sebagian besar asetnya ditempatkan pada instrumen obligasi baik obligasi pemerintah maupun korporasi.
Seperti yang terjadi pada salah satu reksa dana pendapatan tetap Kehati Lestari--milik PT Bahana TCW Investment Managemen. Reksa dana ini menghasilkan return tertinggi dalam sebulan yakni 2,25 persen. Pada fund fact sheet, reksa dana mengalokasikan 97 persen asetnya pada obligasi pemerintah.
Tabel: Daftar reksa dana pendapatan tetap yang di perdagangkan pada Marketplace Investasi Bareksa Dalam Sebulan Terakhir
Sumber: Bareksa.com
* * *
Ingin berinvestasi reksa dana?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksa dana, klik tautan ini
- Pilih reksa dana, klik tautan ini
- Belajar reksa dana, klik Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.