Mau Kumpulkan DP KPR Rumah Bersubsidi? Ini Caranya Biar Lebih Untung
Pada tahun 2016 ini harga jual rumah subsidi untuk wilayah Jabodetabek dibanderol sebesar Rp133,5 juta.
Pada tahun 2016 ini harga jual rumah subsidi untuk wilayah Jabodetabek dibanderol sebesar Rp133,5 juta.
Bareksa.com – Saat ini, memiliki rumah adalah salah satu tujuan atau impian yang hampir semua orang menginginkannya. Betapa tidak, rumah ini menjadi tempat untuk kita berkumpul dan bernaung bersama keluarga yang melindungi dari panasnya matahari dan dinginnya malam.
Mahalnya harga rumah, menjadi salah satu pembatas keinginan kita untuk memiliki rumah dengan cepat. Kenaikan harga rumah yang semakin lama semakin tinggi dan tidak dibarengi dengan tingkat kenaikan pendapatan, tentunya akan menyulitkan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) untuk dapat memiliki rumah.
Namun sejak tahun 2015 lalu, Pemerintah sudah mulai menjalankan program perumahan bersubsidi dengan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP). Dalam program itu, rumah bersubsidi dikhususkan bagi masyarakat dengan pendapatan kurang dari Rp4 juta dan bunga Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang flat selama masa KPR -- yang saat ini sebesar 5 persen per tahun.
Promo Terbaru di Bareksa
Kenaikan harga rumah subsidi ini juga dibatasi oleh pemerintah dan dikelompokkan berdasarkan wilayah. Pada Januari 2016 ini, pemerintah menetapkan batas kenaikan harga rumah subsidi sebesar 5% per tahun yang sesuai dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 20 tahun 2015 tentang FLPP dalam rangka perolehan rumah melaui kredit/pembiayaan pemilikan rumah sejahtera terbagi masyarakat berpenghasilan rendah.
Sedangkan untuk uang muka (Down Payment/DP) rumah subsidi ini juga cukup rendah yaitu sekitar 5-10 persen dari harga jual rumah subsidi. Bahkan, saat ini Bank BTN yang menjadi salah satu bank pemerintah pelaksana KPR, juga sudah menerapkan program DP KPR 1 persen sejak Maret 2015. Namun, program DP KPR 1 persen ini ternyata juga terbatas sebab memiliki kuota dalam pemberiannya dan apabila kuota tersebut terpenuhi maka kita tidak bisa ikut membeli rumah subsidi dengan membayar DP hanya 1 persen.
Beruntung apabila kita bisa termasuk dalam kuota yang mendapatkan program DP KPR 1 persen, karena bisa menyiapkan dana yang tidak terlalu besar. Akan tetapi, apabila kita mendapatkan rumah subsidi dengan pembayaran DP sebesar 5-10 persen dan ditambah biaya tambahan administrasi lainnya tentunya akan lebih besar dana yang harus disiapkan.
Pada tahun 2016 ini harga jual rumah subsidi untuk wilayah Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi) sebesar Rp133,5 juta. Hal ini berdasarkan ketentuan harga jual rumah sejahtera tapak (rumah subsidi) yang tercantum dalam Keputusan Menteri (Kepmen) PUPR No. 425/KPTS/M/2015.
***
Jika kita berencana ingin mengambil KPR rumah bersubsidi ini dalam tiga tahun kedepan, maka dengan asumsi kenaikan 5 persen per tahun harga rumah bersubsidi bisa menjadi sekitar Rp154, 55 juta (perhitungan dengan konsep future value).
Kemudian, DP KPR yang harus kita persiapkan mengacu persentase yang terbesar yaitu 10 persen sebagai ancang-ancang ketika kita tidak mendapatkan program DP KPR 1 persen. Maka DP yang yang harus kita persiapkan yaitu sebesar Rp15,5 juta. Jumlah dana ini perlu kita sisihkan dari sebagian pendapatan untuk kepentingan membeli rumah.
Misalnya saja, pendapatan kita sebesar Rp3 juta perbulan. Agar mengumpulkan uang DP tidak terlalu berat, kita bisa mencicilnya sebesar 15 persen dari penghasilan atau sebesar Rp450 ribu setiap bulan. Dalam kurun waktu 3 tahun, uang kita sudah terkumpul sebesar Rp16,2 juta yang sudah cukup untuk DP KPR rumah subsidi.
Dalam menyimpan uang untuk pembelian rumah ini, kita dapat menabungkanya di bank atau pada reksa dana pendapatan tetap—salah satu reksa dana yang cocok untuk tujuan keuangan jangka pendek hingga menengah (1-3 tahun) dengan menempatkan asetnya pada obligasi pemerintah dan swasta.
Kalau ditaruh di bank, uang itu tidak akan tumbuh signifikan tetapi apabila kita menabungkan uang DP rumah di salah satu produk reksa dana pendapatan tetap hasilnya akan lebih besar. Contoh, kita ambil produk reksa dana pendapatan tetap MNC Dana Likuid, yang menawarkan hasil jauh lebih menguntungkan ketimbang hanya menyimpan uang di bawah bantal atau menabung di bank.
Agar lebih jelas mengenai keuntungan reksa dana ini, mari kita simulasikan dengan Simulator Investasi Reksa dana yang tersedia pada tools Bareksa.com.
Simulasikan kita mulai menabung uang pada reksa dana MNC Dana Likuid sejak 18 Mei 2013 hingga 17 Mei 2016 dengan dana awal sebesar Rp450 ribu. Selanjutkan kita tambahkan dana secara rutin tiap bulan pada tanggal 18 sebesar Rp450 ribu, seperti tabel yang tampak berikut.
Tabel: Simulasi Investasi Reksa Dana
Sumber: Bareksa.com
Dalam jangka waktu 3 tahun, uang tabungan yang terkumpul mencapai Rp16,2 juta. Namun, karena kita menginvestasikan pada reksa dana, uang yang disimpan telah memberikan keuntungan Rp2,6 juta menjadi Rp18,8 juta atau tumbuh 16,05 persen seperti yang diperlihatkan pada garis berwarna hijau tosca pada grafik dibawah ini.
Grafik: Hasil Simulasi Menabung Pada Reksa Dana Pendapatan Tetap
Sumber: Bareksa.com
Sementara itu, hasil menyimpan uang pada tabungan dengan asumsi bunga 1 persen pertahun nilainya hanya Rp16,45 juta. Hasil ini pun belum dipotong biaya administrasi bank lainnya, yang tentunya akan mengurangi jumlah uang yang kita miliki dalam bentuk tabungan.
Apabila DP KPR rumah subsidi dalam 3 tahun ke depan sebesar Rp15,5 juta, kita menyimpan uang pada tabungan dan reksa dana dapat memenuhi DP KPR untuk membeli rumah subsidi. Pada saat yang sama, ternyata dengan menabung pada reksa dana memberikan keuntungan yang lebih besar yang dapat digunakan untuk biaya administrasi pembelian rumah dan biaya lainnya.
Namun, ada hal yang perlu diingat juga, setelah DP KPR rumah sudah terpenuhi, kita juga harus sedikit berhemat untuk membayar cicilan sisa KPR yang sebesar Rp812 ribu/bulan dengan masa KPR 15 tahun (180 bulan) dengan bunga flat sebesar 5 persen per tahun.
Jadi, tunggu apalagi, segera wujudkan impianmu untuk memiliki hunian idaman dengan rumah KPR subsidi ini!
* * *
Ingin berinvestasi reksa dana?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksa dana, klik tautan ini
- Pilih reksa dana, klik tautan ini
- Belajar reksa dana, klik Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah | 1.379,53 | 1,02% | 5,18% | 7,30% | 8,82% | 19,45% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.089,71 | 0,44% | 5,40% | 6,62% | 7,08% | 2,64% | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.837,78 | 0,53% | 3,93% | 6,27% | 7,42% | 17,19% | 40,03% |
STAR Stable Amanah Sukuk | 1.075,16 | 0,66% | 3,97% | 6,64% | - | - | - |
Insight Renewable Energy Fund | 2.257,46 | 0,72% | 3,68% | 5,94% | 6,95% | 19,66% | 35,50% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.