Pasar Modal Syariah, Peluang Investasi Menguntungkan dan Bertanggung Jawab
Pasar modal syariah kini sudah mengambil porsi 17,72 persen pasar modal Indonesia
Pasar modal syariah kini sudah mengambil porsi 17,72 persen pasar modal Indonesia
Bareksa.com - Dalam berinvestasi di pasar modal, sebagian investor tidak hanya mencari keuntungan tetapi juga kebaikan bagi lingkungan sekitar. Hal ini dapat diwujudkan dengan investasi di pasar modal syariah.
Muhammad Syafii Antonio, Dewan Pengawas Syariah Schroders Indonesia, menjelaskan bahwa pasar modal syariah hadir bukan hanya untuk mencari uang, tetapi ditujukan kepada yang ingin berbuat kebaikan.
"Menjadikan bumi lebih baik, berbagi kepada orang lain yang kurang beruntung, moral lebih baik. Tujuan investasi syariah adalah more meaningful life," ujar Syafii dalam Webinar Schroders bertajuk Peluang Investasi di Pasar Modal Syariah, 28 September 2020.
Promo Terbaru di Bareksa
Pakar ekonomi syariah ini juga memaparkan bahwa ekonomi syariah bukanlah barang baru, dan tidak terbatas pada negara dengan populasi muslim saja. Bahkan, sudah dikenal di berbagai belahan dunia, termasuk di Eropa. "Jerman sudah menerbitkan sukuk senilai EUR 100 juta pada 2009, yang pada saat itu Indonesia belum memiliki sukuk," ujarnya.
Di Indonesia sendiri, pasar modal syariah saat ini juga sudah cukup besar. Produk pasar modal syariah, mulai dari saham, reksadana, sukuk korporasi dan sukuk negara sudah mengambil porsi 17,72 persen pasar modal Indonesia saat ini.
Grafik Market Share Pasar Modal Syariah
Syafii menjelaskan bahwa investasi syariah itu setidaknya memiliki empat kelebihan. Pertama, mendorong pertumbuhan ekonomi. Kedua, mengurangi kemiskinan sebab, investasi syariah memiliki komitment untuk bersedekah dan zakat.
Ketiga, membuka lapangan pekerjaan. Keempat, mendukung stabilitas keuangan sebab prinsip syariah melarang aksi spekulasi, gharar (penipuan) dan maysir (judi).
Mohammad Bagus Teguh Perwira, Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (MUI), menambahkan bahwa investasi adalah sesuatu yang muamalah sehingga hukumnya boleh saja dilakukan, kecuali yang dilarang. "Segala sesuatu boleh dilakukan kecuali yang dilarang cuma satu, yaitu bathil (keburukan)," tegas Teguh.
Dari keburukan itu dia menjelaskan ada berbagai hal. Riba, maysir dan gharar itu dilarang karena semua mengandung transaksi bathil.
Yang perlu dipahami, saat ini oleh masyarakat adalah investasi di saham syariah atau di reksadana syariah sudah halal, sebab sudah masuk proses ijtihad. Maksudnya, sudah ada fatwa dari MUI bahwa transaksi dan produk tersebut masuk dalam prinsip kesesuaian syariah.
"Sudah ada pedoman yang bisa dipelajari untuk investasi produk keuangan syariah," kata Teguh.
Sebagai informasi, reksadana adalah kumpulan dana masyarakat yang dikelola oleh manajer investasi untuk dimasukkan ke dalam aset-aset keuangan seperti saham, obligasi dan deposito. Reksadana syariah adalah reksadana yang dikelola sesuai prinsip syariah dan telah mendapat fatwa halal dari MUI.
***
Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.