Bareksa.com - Dalam berinvestasi, sebagian orang tidak hanya mencari keuntungan, tetapi juga memikirkan aspek kebaikan sesuai prinsip yang dianutnya. Reksadana syariah hadir untuk masyarakat yang ingin berinvestasi sesuai dengan ketentuan Islam, bahkan untuk beribadah.

Reksadana syariah adalah reksadana yang dikelola menggunakan prinsip syariah sesuai ajaran Islam. Salah satu ciri reksadana syariah adalah memiliki Dewan Pengawas Syariah.

Secara definisi, Dewan Pengawas Syariah adalah dewan atau ahli pasar modal yang bertanggung jawab memberikan nasihat dan saran serta mengawasi pemenuhan prinsip syariah di pasar modal terhadap pihak yang melakukan kegiatan syariah di pasar modal.

Apa fungsi Dewan Pengawas Syariah dalam reksadana syariah?

Dewan Pengawas Syariah bertugas untuk mengawasi pengelolaan reksadana syariah agar sesuai dengan ketentuan dan prinsip-prinsip syariah. Tugas Dewan Pengawas Syariah (DPS) melanjutkan Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) yang sebelumnya telah menentukan apakah reksadana syariah tersebut sudah sesuai syariah atau halal.

Setiap reksadana syariah memiliki DPS masing-masing, yang biasanya mendapat rekomendasi atau persetujuan dari DSN-MUI. Informasi lengkap mengenai DPS dari suatu reksadana bisa dilihat dari prospektus reksadana tersebut.

Reksadana Syariah untuk Umroh

Selain memiliki DPS, reksadana memiliki dua ciri lain yang membedakannya dengan reksadana konvensional. Pertama, reksadana syariah hanya boleh berinvestasi pada aset yang tertera dalam Daftar Efek Syariah. Kedua, reksadana syariah menggunakan proses cleansing untuk membersihkan harta dari pendapatan yang non-syariah.

Memiliki DPS, aset syariah dan proses cleansing juga menjadi syarat reksadana bisa dinyatakan sesuai syariah. Pernyataan kesesuaian dengan syariah ini dikeluarkan oleh DSN-MUI, sehingga reksadana syariah bisa disebut halal.

Sebagai investasi halal, reksadana syariah juga bisa digunakan untuk mengumpulkan biaya perjalanan umroh. Reksadana syariah lebih dari sekedar tabungan umroh di bank atau deposito karena imbal hasilnya halal dan bisa lebih tinggi daripada deposito.

Bila tertarik membuat tabungan umroh dengan reksadana syariah, kita bisa memulainya di platform Bareksa Umroh. Terdapat berbagai rencana biaya umroh sesuai yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan kita.

Contoh, Rencana Umroh Exclusive 10 Hari dari Dream Tour berdasarkan harga paket umroh Rp34,75 juta per 6 Desember 2020. Dengan acuan harga paket tersebut, kita bisa memperkirakan periode tabungan hingga 3 tahun dan dana per bulan yang perlu kita tabung di reksadana syariah di Bareksa Umroh. Sebagai catatan, harga paket saat ini hanya sebagai acuan rencana, dan bisa berubah sesuai dengan kondisi saat keberangkatan.

Perlu diingat juga, rencana ini tidak mengikat pada pembelian paket umroh dan jangka waktunya juga fleksibel. Bila dana sudah terkumpul, kita bisa memilih untuk langsung membeli paket umroh atau mencairkan ke rekening kita.

Selain itu, untuk rencana baru yang dibuat di Bareksa Umroh, kita berkesempatan dapat voucher reksadana Rp150.000. Baca promo selengkapnya di sini. Ayo niatkan perjalanan umroh kamu dengan membuat rencana tabungan reksadana syariah di Bareksa Umroh sekarang.

* * *

Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa. GRATIS

​DISCLAIMER
Semua data kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini adalah kinerja masa lalu dan tidak menjamin kinerja di masa mendatang. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.​