IHSG Tertekan, Investor Asing Sudah Catat Net Sell Rp174 Miliar Pagi Ini
Hingga pukul 9:30 WIB pagi ini, IHSG turun 0,48 persen ke 6.494,30
Hingga pukul 9:30 WIB pagi ini, IHSG turun 0,48 persen ke 6.494,30
Bareksa.com - Pasar saham Indonesia kembali terkoreksi pada hari ini 28 Februari 2019, melanjutkan koreksi tipis pada perdagangan kemarin. Indeks Harga Saham Gabungan turun 0,48 persen ke 6.494,30 pukul 9:30 WIB pagi ini, seiring dengan sentimen negatif yang datang dari global.
Investor asing sudah membukukan jual bersih (net sell) Rp174,67 miliar hanya dalam setengah jam perdagangan pagi ini di Bursa Efek Indonesia.
Performa bursa saham domestik berbanding terbalik dengan mayoritas bursa saham utama kawasan Asia yang kemarin mengakhiri perdagangan di zona hijau. Kemarin, indeks Nikkei (Jepang) naik 0,5 persen, indeks Shanghai (China) menguat 0,42 persen, dan indeks Kospi (Korea) bertambah 0,37 persen.
Promo Terbaru di Bareksa
Setelah dihantam aksi ambil untung (profit taking) pada perdagangan Selasa (26 Februari 2019), minat investor untuk mengoleksi instrumen berisiko di kawasan Asia kembali bangkit. Pelaku pasar optimistis dalam menyambut pertemuan tingkat tinggi antara Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un yang akan digelar di Vietnam pada hari kemarin hingga hari ini.
Semalam, kedua pimpinan negara menghadiri makan malam bersama di Metropole Hotel. Sebelum gelaran ini, keduanya akan terlebih dahulu berbincang empat mata selama 20 menit.
Pasca keduanya melakukan pertemuan di Singapura pada tahun lalu, hubungan antara AS dan Korea Utara bisa dibilang pasang-surut. Korea Utara beberapa kali mengeluarkan pernyataan keras, menolak melakukan denuklirisasi tanpa adanya kompensasi apapun dari pihak AS.
Dalam pertemuan tersebut, pelaku pasar berharap akan ada kejelasan terkait dengan arah denuklirisasi oleh pihak Korea Utara.
Belum juga Trump bertemu dengan Kim, hati pelaku pasar sudah dibuat gembira di saat Trump dan Presiden Vietnam Nguyen Phu Trong menyaksikan penandatanganan perjanjian pemesanan 100 pesawat Boeing 737 MAX oleh maskapai asal Vietnam, VietJet. Jika ditotal, nilai pembelian tersebut mencapai US$12,7 miliar atau Rp178 triliun, seperti dilansir dari Reuters.
Selain itu, maskapai Vietnam lainnya yakni Bamboo Airways juga menandatangani perjanjian pemesanan 10 pesawat Boeing 787 senilai US$2,9 miliar (Rp40,6 triliun).
Namun di sisi lain, pelemahan rupiah membuat minat investor untuk masuk ke bursa saham tanah air menjadi hilang. Hingga akhir perdagangan kemarin, rupiah melemah 0,26 persen di pasar spot ke level Rp14.025 per USD.
Rabu, 27 Februari 2019 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,23 persen dengan berakhir di level 6.525,68. Aktivitas transaksi pada perdagangan kemarin cukup ramai, di mana tercatat 13,54 miliar saham diperdagangkan dengan nilai transaksi yang mencapai Rp10,33 triliun.
Secara sektoral, hampir seluruhnya berakhir di zona merah pada perdagangan kemarin, kecuali hanya properti dan industri dasar yang masing-masing menguat 0,88 persen dan 0,03 persen.
Sementara itu, tiga sektor yang mengalami penurunan terdalam yakni pertanian (-1,33 persen), perdagangan (-0,58 persen), dan infrastruktur (-0,40 persen)
Beberapa saham yang memberatkan IHSG kemarin :
- Saham BBRI (-1,8 persen)
- Saham UNVR (-2,0 persen)
- Saham BMRI (-1,0 persen)
- Saham INTP (-3,3 persen)
- Saham TLKM (-0,5 persen)
Sebanyak 178 saham menguat, 235 saham melemah, dan 136 saham tidak mengalami perubahan harga. Di sisi lain, investor asing mencatatkan pembelian bersih (net buy) di seluruh pasar pada perdagangan kemarin senilai Rp260,90 miliar.
Saham-saham yang terbanyak diburu investor asing :
- Saham BBCA (Rp130,39 miliar)
- Saham BBNI (Rp31,25 miliar)
- Saham UNTR (Rp24,75 miliar)
- Saham GGRM (Rp23,41 miliar)
- Saham WTON (Rp19,02 miliar)
Analisis Teknikal IHSG
Sumber: Bareksa
Menurut analisis Bareksa, secara teknikal candle IHSG pada perdagangan kemarin membentuk hanging man yang menggambarkan pergerakan IHSG mengalami tekanan namun relatif tidak terlalu besar karena hanya mengalami koreksi terbatas.
Secara intraday, pergerakan IHSG terlihat sudah berada di zona merah sejak awal perdagangan dan tidak sedikitpun masuk ke zona hijau.
Kemudian pada sesi kedua perdagangan pelemahan IHSG justru terlihat semakin dalam, namun saat pre closing terjadi kenaikan cukup signifikan yang berhasil memangkas pelemahannya.
Indikator relative strength index (RSI) terpantau sedikit bergerak turun, mengindikasikan adanya momentum kenaikan yang sedikit tertahan. Dilihat dari sudut pandang teknikal, pergerakan IHSG pada hari ini berpotensi bergerak mixed dengan kecenderungan datar.
Di sisi lain, kondisi bursa saham Wall Street yang ditutup cenderung melemah pada perdagangan kemarin diperkirakan bisa menjadi sentimen negatif yang bisa menekan laju IHSG pada perdagangan hari ini.
Indeks Dow Jones turun 0,28 persen, kemudian S&P 500 terkoreksi 0,05 persen, dan Nasdaq Composite naik tipis 0,07 persen. (KA01hm)
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,65 | 0,56% | 4,26% | 7,54% | 8,69% | 19,21% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.093,4 | 0,43% | 4,43% | 6,99% | 7,44% | 2,54% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,4 | 0,60% | 3,98% | 7,06% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,45 | 0,53% | 3,89% | 6,66% | 7,38% | 17,02% | 40,39% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.270,42 | 0,81% | 3,88% | 6,54% | 7,20% | 20,19% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.